2 Samuel 21 (atau II Samuel 21, disingkat 2Sam 21) adalah bagian dari Kitab 2 Samuel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]
Teks
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 22 ayat.
- Berisi riwayat Daud setelah menjadi raja atas seluruh Israel, terutama perbuatannya atas permohonan orang Gibeon dan peperangannya dengan orang Filistin.
- Pasal ini sampai pasal 24 berisi kisah-kisah pelengkap yang berkaitan dengan masa pemerintahan Daud. Kisah-kisah itu tidak disajikan sesuai dengan urutan peristiwa; sebaliknya kisah-kisah itu merupakan lampiran dari 1 dan 2 Samuel. Beberapa peristiwa yang tercantum terjadi pada bagian awal pemerintahan Daud.[3]
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Daud setelah bertahta di Yerusalem, sekitar tahun 1000-960 SM.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 1
- Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon."[4]
Yosua bin Nun dan Israel telah mengikat suatu perjanjian dengan orang Gibeon bahwa mereka tidak akan dibunuh sebagaimana halnya suku Kanaan lainnya (Yosua 9:15–21). Rupanya Saul telah melanggar sumpah ini (2 Samuel 21:2). Melanggar sumpah merupakan suatu pelanggaran serius terhadap hukum Allah (Bilangan 30:1–2). Dalam istilah "melekat hutang darah" tersirat bahwa anak-anak Saul telah ikut berperan dalam membunuh orang-orang Gibeon (2 Samuel 21:8; 2 Samuel 21:14).[3]
Ayat 14
- Lalu dikuburkan bersama-sama tulang-tulang Saul dan Yonatan, anaknya, di tanah Benyamin, di Zela, di dalam kubur Kish, ayahnya.
- Orang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan raja, maka sesudah itu Allah mengabulkan doa untuk negeri itu.[5]
Setelah kematian tujuh keturunan Saul (2 Samuel 21:8–9), Allah kembali menjawab doa umat-Nya (lihat Yosua 7:1–8:35). Nas ini juga menunjukkan bahwa ketujuh orang ini ikut terlibat dalam pembunuhan orang Gibeon; dalam kasus di mana anak-anak tidak ikut berperan dalam dosa ayah, mereka tidak dapat dihukum (lihat Ulangan 24:16; 2 Raja–raja 14:6; Yehezkiel 18:1–4,14–17).[3]
Ayat 19
- Dan terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin, di Gob; Elhanan bin Yaare-Oregim, orang Betlehem itu, menewaskan Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.[6]
Referensi silang: 1 Tawarikh 20:5
Perbandingan dengan ayat setara dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 20 menunjukkan bahwa ayat dalam kitab 1 Tawarikh yang ditulis setelah Pembuangan ke Babel ini memberikan keterangan yang lebih jelas bagi catatan yang lebih tua.[7] Perbandingan kedua ayat ini dalam bahasa Ibrani adalah sebagai berikut: (A: 2 Samuel 21:19; B: 1 Tawarikh 20:5; tulisan Ibrani dibaca dari kanan ke kiri)
- A: ויך אלחנן בן־יערי ארגים בית הלחמי את גלית
- transliterasi: wa·yaḵ ’el·ḥā·nān ben-ya‘·rê ’ō·rə·ḡîm bêṯ ha·laḥ·mî, ’êṯ gā·lə·yāṯ
- bahasa Indonesia: "lalu ditewaskannyalah Elhanan bin Yaare-Oregim bet-ha-Lahmi, (saudara) Goliat"
- B: ויך אלחנן בן־יעיר את־לחמי אחי גלית
- transliterasi: wa·yaḵ ’el·ḥā·nān ben-yā·‘îr ’eṯ-laḥ·mî, ’ă·ḥî gā·lə·yāṯ
- bahasa Indonesia: "lalu ditewaskannyalah Elhanan bin Yair Lahmi, saudara Goliat"
Kata-kata bergaris bawah tersebut menunjukkan hubungan dengan Goliat, di mana versi yang lebih tua (2 Samuel 21) mencantumkan hanya kata "’êṯ" yang dapat diterjemahkan sebagai "bersama dengan; berkerabat dengan", sedangkan versi yang lebih baru (1 Tawarikh 20) menggunakan kata "’ă·ḥî" yang bermakna "saudara laki-laki". Jadi yang dibunuh oleh Elhanan adalah saudara laki-laki Goliat, sedangkan Goliat sebelumnya telah dibunuh oleh Daud (dicatat di 1 Samuel 17).[8][9]
Ayat 22
- Keempat orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya.[10]
Dalam 1 Samuel 17:40 dicatat bahwa "Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya." Rupanya sudah diketahui bahwa ada lagi 4 orang raksasa lain di Gat, kota asal Goliat, sehingga Daud bersiap-siap seandainya mereka berlima maju bersama-sama.[11]
Frasa "termasuk keturunan raksasa" diterjemahkan dari bahasa Ibrani: ילדו להרפה, yu·lə·ḏū lə·hā·rā·p̄āh, yang makna harafiahnya "dilahirkan dari orang Rapa (bahasa Inggris: Rapha, bentuk jamak: Rephaim)". Orang-orang Rapa ini dikenal bertubuh besar, dan pernah disebutkan sebelumnya dalam bagian Alkitab lain.[12]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar