Beersheba atau Bersyeba (bahasa Ibrani: בְּאֶר שֶׁבַע, Bəʼer Šévaʻ; bahasa Arab: بِئْرْ اَلْسَبْعْBiʼr as-Sabʻ) merupakan kota yang terletak di Israel bagian selatan, merupakan kota terbesar di padang gurun Negev (= Negeb). Sering disebut sebagai "Capital of the Negev" (Ibu kota wilayah 'Negeb'). Termasuk daftar 7 kota terbesar di Israel. Penduduknya berjumlah 194.300 jiwa (2010).[1]
Beersheba menjadi penting pada abad ke-19, ketika Kekaisaran Ottoman membangun kantor polisi daerah di sana. Perang Beersheba (tahun 1917) merupakan bagian serangan besar Britania Raya untuk menembus garis pertahanan Turki dari Gaza sampai Beersheba dalam Perang Dunia I. Pada tahun 1947, Bir Seb'a (bahasa Arab: بيئر شيبع), namanya saat itu, dimasukkan ke dalam rancangan negara Arab dalam "United Nations Partition Plan for Palestine". Menyusul pernyataan kemerdekaan Israel pada tahun 1948, tentara Mesir dikumpulkan di Beersheba sebagai markas strategis dan logistik. Pada bulan Oktober 1948, kota ini direbut oleh tentara Israel.[2]
Sejak itu Beersheba berkembang pesat. Sebagian besar penduduknya adalah orang-orang Yahudi yang pindah dari negara-negara Arab setelah tahun 1948, ditambah imigran dari Etiopia dan Uni Soviet sejak tahun 1990. Kedatangan imigran Rusia menjadikan catur populer di Beersheba. Kota ini sekarang menjadi pusat catur nasional dan ditempati oleh pemain catur tingkat Grandmaster paling banyak di antara semua kota di dunia.[3]
Etimologi
Nama "Beersheba" berasal dari kata bahasa Ibrani: Be'er yang berarti "sumur"; sheva atau syeba yang dapat berarti "(angka) tujuh" atau "sumpah" (dari kata Ibrani shvu'a atau sybu'a).
Perjanjian sumpah antara Abraham dan Abimelekh, kemudian antara Ishak, putra Abraham, dengan Abimelekh dianggap asal usul nama tempat ini, dengan makna "Sumur Sumpah". Perjanjian antara Abraham dan Abimelekh diresmikan dengan persembahan tujuh domba betina, kemudian di sini Ishak menggali tujuh sumur, empat di antaranya dikenali sampai sekarang, sehingga dapat pula menjadi asal usul nama tempat dalam artian: "Sumur Tujuh" (atau "tujuh sumur").
Sejarah
Kota yang didirikan oleh orang Israel pada abad ke-10 SM ditemukan reruntuhannya hampir utuh di tempat penggalian Tel Be'er Sheva. Kota ini dibangun di tanah yang direbut oleh raja Daud. Ditemukan sumber air, yaitu sumur-sumur yang digali oleh Abraham dan Ishak ketika mereka tiba di tempat ini. Jalan-jalannya dibangun menurut kerangka kotak-kotak, memisahkan daerah administrasi, komersial, militer dan perumahan. Menurut Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen, Beersheba adalah kota paling selatan yang dihuni oleh orang Israel, sehingga dicatat istilah "dari Dan (kota paling utara) ke Bersyeba (kota paling selatan)" untuk menggambarkan wilayah kerajaan Israel.[4]