2 Samuel 16 (atau II Samuel 16, disingkat 2Sam 16) adalah bagian dari Kitab 2 Samuel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]
Teks
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Daud setelah bertahta di Yerusalem, sekitar tahun 1000-960 SM.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 1
- Ketika Daud baru saja melewati puncak, datanglah Ziba, hamba Mefiboset, mendapatkan dia membawa sepasang keledai yang berpelana, dengan muatan dua ratus ketul roti, seratus buah kue kismis, seratus buah-buahan musim panas dan sebuyung anggur. (TB)[3]
Ayat 22
- Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel. (TB)[4]
Sebagai pemberontakan terbuka terhadap ayahnya, Absalom berbuat zina dengan istri-istri ayahnya sendiri. Alkitab menyatakan bahwa perbuatan jahat Absalom ini dilakukan "di atas sotoh" dan "di depan mata seluruh Israel." Hal ini merupakan penggenapan dari hukuman Allah yang disampaikan melalui nabi Natan, "Malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan istri-istrimu di siang hari. Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan" (2 Samuel 12:11–12). Seorang anak yang memperkosa para istri ayahnya melalukan penghinaan terbesar terhadap sang ayah. Daud telah berbuat dosa yang hebat dan karena itu menderita akibatnya saat ini.[5]
Ayat 23
- Pada waktu itu nasihat yang diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan daripada Allah; demikianlah dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh Absalom.[4]
Ahitofel orang Gilo memilih untuk memihak Absalom dan memberikan nasihat yang memalukan bagi Daud, karena Daud telah merebut Batsyeba binti Eliam (2 Samuel 11:3), cucu Ahitofel (2 Samuel 23:34), dengan cara keji dari suami pertamanya, Uria orang Het (2 Samuel 12:27), yang dilakukan secara diam-diam. Namun, Tuhan tahu, dan Ahitofel dibiarkan melakukan pembalasan untuk menggenapi kutukan melalui nabi Natan (lihat ayat 22) dan hal ini pun dicatat dalam Kitab 2 Samuel supaya menjadi peringatan bagi orang percaya.[6]
Lihat pula
Referensi
- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ 2 Samuel 16:1 - Sabda.org
- ^ a b 2 Samuel 16:22 - Sabda.org
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Barnes' Notes on the Bible
Pranala luar