Berisi riwayat perbuatan Daud, terutama persahabatannya dengan Yonatan dan kedengkian Saul terhadapnya, meskipun memberikan Mikhal, putrinya, menjadi istri Daud.
Waktu
Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Saul. (~1050 SM)
Tempat
Pasal ini mencatat peristiwa yang terjadi di Gibea, tempat istana Saul.
Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul. (TB)[3]
Ayat 7
dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya:
"Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (TB)[4]
Keesokan harinya roh jahat yang daripada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya.[5]
Saul "kerasukan" (versi bahasa Inggris NIV -- "bernubuat"), jangan diartikan bahwa Allah secara langsung mengutus roh jahat ke dalam Saul, tetapi bahwa Allah mengizinkan roh jahat memasukinya (lihat 1 Samuel 16:14). Istilah Ibrani yang dipakai untuk "nubuat" di sini dapat mengacu kepada nubuat yang benar atau nubuat yang palsu. Saul tidak bernubuat dengan Roh Allah; melainkan itu mungkin ocehan dan ucapan karena kerasukan roh jahat.[6]
Ayat 20
Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka iapun menyetujuinya;[7]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857