Raja Aji Pangeran Adipati Sinum Panji Mendapa Ing Martapura (Belanda: pangoran Ady Patty Cinom Pansgy Amodappa Ingh Martapoera).[1] Dilahirkan dengan nama Aji Kijipati Jayaparana adalah Raja Kutai Kartanegara ke-8, memerintah dari tahun 1605 sampai 1635 merupakan putera kedua dari Aji di-Langgar dengan isteri kelima, Tuan Rimah.[2] Beliau diingat dalam sejarah sebagai Pemersatu Besar Di Tanah Kutai. Beliau wafat di Pamerangan Jembayan pada tahun 1243 Hjriah.
Istri
- Ratu Permaisuri : Labda
- Ratu Mahadewi : Kinarangbaya
- Ratu Liku : Ranggayudha
- Ratu Mahtoer : Kibayansampit[2]
Keturunan
Anak Laki-Laki
- Aji Di-Keranda, menggantikan raja dengan gelar Raja Aji Pangeran Adipati Agung ing Martapura.[2]
Anak Perempuan
- Aji Putri.
- Aji Dayang Panjang.[2]
Kerajaan Kutai kartanegara Bergabung dengan Kerajaan Kutai Martapura
Semasa Kesultanan Kutai kartanegara dikuasai oleh Raja Aji Pangeran Sinum panji Mendapa Ing Martapura, terjadi peperangan hebat antara Kerajaan Kutai hindu atau kerajaan Kutai Martapura di sekitar Muara kaman yang sekarang adalah Muara Kaman, Kutai Kartanegara yang mana Kesultanan Kutai Kartanegara sudah masuk islam. Raja Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa Ing Martapura mampu menguasai dan menganeksasi kerajaan kutai Kerajaan Kutai . Kemudian Raja Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa menyatakan penggabungan kedua-dua kerajaan menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura serta menambahkan gelar dibelakang nama Raja menjadi Raja Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa Ing Martapura. Dengan penambahan gelar Martapura menjadi pengingat bahwa beliaulah Penguasa yang baru atas tanah Di Kerajaan Martapura dan beliau diingat dalam sejarah sebagai Pemersatu Besar Di Tanah Kutai.
Referensi