1 Raja-raja 11 (atau I Raja-raja 11, disingkat 1Raj 11) adalah bagian dari Kitab 1 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]
Teks
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi setelah sekitar tahun 950-931 SM.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 3
- Ia mempunyai tujuh ratus (700) isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus (300) gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya daripada TUHAN. (TB)[3]
Pasal 11 ini menguraikan kemerosotan rohani Salomo dan berbagai akibatnya.
- Salomo mulai sebagai orang yang mengasihi Tuhan, berjalan menurut ketetapan-ketetapan Allah dan membangun bait-Nya (1Raj 3:3; 6:1). Ia mengalami kasih, kasih karunia, dan keselamatan Allah; kepadanya diberikan pengertian rohani yang khusus (1Raj 3:10-14; 2Sam 12:24), dan ia menulis sebagian Alkitab di bawah ilham Roh Kudus (lihat 1Raj 4:29-34).
- Sekalipun demikian, hati Salomo mengeras akibat tipu daya dosa dan berbalik dari Tuhan untuk menyembah dewa-dewa lain; ia membangkitkan murka Tuhan dan oleh karena itu dihukum oleh Allah (ayat 1Raj 11:1-13; Ul 29:14-21; 30:15-20; Ibr 3:12-14).
- Kesalahan Salomo yang fatal ialah berusaha mencari kuasa, keberhasilam, kekayaan, pemuasan nafsu dengan jalan berkompromi dengan dan bertoleransi terhadap penyembahan berhala dan dosa. Salomo mencari
- (a) persekutuan-persekutuan yang tidak kudus dengan bangsa-bangsa asing (Tirus, 1Raj 9:10-14; Mesir, 1Raj 3:1; 10:28-29; dan bangsa-bangsa lainnya, 1 Raja-raja 9:25-10:13),
- (b) banyak istri dan gundik untuk memeteraikan persekutuan-persekutuan itu (1Raj 11:1-8; Kej 29:28), dan
- (c) lebih banyak kekayaan dan kemuliaan (1Raj 10:14-19; bd. 1Tim 6:9).
- Ulangan 17:14-20 memuat mengenai perintah-perintah Allah bagi raja-raja tentang bersekutu dengan orang asing, memperoleh kuda-kuda dari Mesir, beristri banyak, dan mengumpulkan banyak perak dan emas. Alkitab sama sekali tidak mengatakan bahwa Salomo pernah bertobat dari dosa-dosanya itu (lihat 1Raj 11:43).[4]
Dengan mempunyai banyak istri Salomo bukan saja mengabaikan perintah Allah bagi para raja untuk tidak mengambil banyak istri (Ulangan 17:17), tetapi juga melanggar perintah Allah untuk tidak menikahi istri-istri asing dari bangsa Kanaan (Keluaran 34:12-16; Yosua 23:12-13). Jelaslah, Salomo gagal untuk merenungkan dengan cermat perintah Allah "untuk belajar takut akan Tuhan, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya" (Ulangan 17:19).[4]
Daud "sepenuh hati berpaut" kepada Allah bukan dalam pengertian bahwa ia tidak pernah gagal dengan menyedihkan, tetapi bahwa dia tidak pernah mencondongkan hatinya kepada penyembahan berhala. Ketika ia berzinah dengan Batsyeba dan berusaha menutup perbuatan itu, Daud berdosa secara menyedihkan hingga ia menghina Allah dan firman-Nya (2Sam 12:9-10); namun, Daud tidak pernah menyembah atau mengandalkan dewa-dewa lain, sebagaimana dilakukan oleh banyak raja Israel (bandingkan 1 Raja-raja 15:5).[4]
Ayat 19
- Hadad demikian disayangi Firaun, sehingga diberikannya kepadanya seorang isteri, yakni adik isterinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes. (TB)[5]
Ayat 20
- Lalu adik Tahpenes itu melahirkan baginya seorang anak laki-laki, Genubat namanya, dan Tahpenes menyapih dia di istana Firaun, sehingga Genubat ada di istana Firaun di tengah-tengah anak-anak Firaun sendiri. (TB)[6]
Ayat 26
- Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda, memberontak terhadap raja. (TB)[7]
Ayat 40
- Lalu Salomo berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam bangkit dan melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, dan di Mesirlah ia tinggal sampai Salomo mati. (TB)[8]
Ayat 41
- Selebihnya dari riwayat Salomo dan segala yang dilakukannya dan hikmatnya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab riwayat Salomo? (TB)[9]
Pada zaman setelah Pembuangan ke Babel, kitab riwayat Salomo ini rupanya tidak ditemukan lagi, sehingga penulis Kitab Tawarikh membuat catatan riwayat Salomo berdasarkan kitab-kitab lain, antara lain:
Lihat pula
Referensi
Pranala luar