* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik
Gnégnéri Yaya Touré (lahir 13 Mei 1983) adalah seorang pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional Pantai Gading yang bermain sebagai gelandang. Saat ini ia menjadi asisten pelatih tim nasional Arab Saudi.
Touré bercita-cita menjadi striker semasa mudanya dan pernah bermain sebagai bek tengah, termasuk untuk Barcelona di final Liga Champions UEFA 2009. Namun, ia menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai gelandang box-to-box untuk klub dan negara, di mana ia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dunia di posisinya. Salah satu pemain Afrika terhebat sepanjang masa, Touré terpilih sebagai African Footballer of the Year Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014.
Touré memulai karir bermainnya di klub Pantai Gading ASEC Mimosas, di mana dia melakukan debutnya pada usia 18 tahun. Penampilannya menarik perhatian dari Eropa. Dia pernah bermain bersama Beveren, Metalurh Donetsk, Olympiacos dan AS Monaco sebelum pindah ke Barcelona pada tahun 2007. Dia memainkan lebih dari 100 pertandingan untuk klub tersebut dan merupakan bagian dari tim bersejarah Barcelona yang memenangkan enam trofi dalam satu tahun kalender, pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Touré pindah ke klub Liga Premier Manchester City, di mana ia mencetak sejumlah gol penting, terutama satu-satunya gol di semifinal dan final Piala FA 2011. Dia juga membantu City meraih gelar liga pertama mereka dalam 44 tahun.
Touré memperoleh 100 caps untuk Pantai Gading dari tahun 2004 hingga 2015, mewakili negara tersebut di turnamen Piala Dunia FIFA 2006, 2010 dan 2014. Dia juga mewakili mereka di enam Piala Negara-Negara Afrika pada tahun 2006, 2008, 2010, 2012, 2013 dan Piala Negara-Negara Afrika 2015|2015]], membantu mereka menjadi runner-up pada tahun 2006 dan 2012, sekaligus menjadi kapten mereka meraih kemenangan pada tahun 2015. Dia adalah adik dari sesama mantan pesepakbola Kolo Touré, yang merupakan rekan setimnya di Manchester City dan untuk tim nasional.
Karier klub
Monaco
Setelah mewakili Pantai Gading pada Piala Dunia 2006, Yaya Touré dikontrak oleh klub Ligue 1 Prancis, AS Monaco, pada Agustus 2006.[4] Sempat memiliki hubungan yang tidak baik dengan pelatih László Bölöni, yang kemudian hari dipecat,[5][6] Yaya muncul menjadi pemain kunci di bawah asuhan pelatih anyar Laurent Banide dan membantu timnya lolos dari jurang degradasi.[7]FC Barcelona pun tertarik pada dirinya dan berhasil mengontraknya pada musim panas tahun 2007.[8]
Barcelona
Touré bergabung dengan klub asal Spanyol Barcelona dengan biaya transfer €10 juta (£6.7 juta)[9] dan melakukan debut resminya untuk klub pada 26 Agustus 2007 pada pertandingan pembukaan liga kontra Racing de Santander.[10]
Pada pertandingan Piala Joan Gamper melawan Inter Milan, Touré mencetak gol pertamanya untuk klub dan membawa Barcelona menang 5–0.[11] Ia mencetak gol resmi pertamanya untuk Barcelona pada pertandingan La Liga kontra Athletic Bilbao pada 2 September 2007, saat menang 3–1.[12]
Di awal musim 2008–09, menajer baru Pep Guardiola lebih sering memilih Sergio Busquets sebagai gelandang bertahan di Barcelona ketimbang dirinya. Pada final Liga Champions 2009, ia terpaksa bermain sebagai bek tengah akibat cedera dan hukuman tampil yang didapat para pemain belakang Barcelona.[13] Pada akhir Juni 2010, Barcelona memberikan konfirmasi bahwa Touré diperbolehkan untuk meninggalkan klub pada musim panas.
Manchester City
Pada 2 Juli 2010, Touré meneken kontrak durasi lima tahun dengan Manchester City dengan biaya sekitar £24 juta. Ia mendapat nomor punggung 42[14] yang merupakan angka kebalikan dari 24, nomor punggungnya saat di Barcelona, karena nomor tersebut telah terpakai oleh Patrick Vieira. Kepindahannya tersebut tak lepas dari pengaruh kakaknya, Kolo, yang terlebih dahulu tiba di City pada musim sebelumnya dari Arsenal. Pada 28 Juli, Touré melakukan debutnya bagi City pada pertandingan persahabatan pra-musim kontra Club América.[15]
Musim 2010–11
Pada 14 Agustus 2010, Touré menjalani debutnya di Liga Pimer kala City menahan imbang Tottenham Hotspur 0-0 di White Hart Lane.[16] Pada 19 September, Touré mencetak gol pertamanya di liga ke gawang Wigan Athletic.[17] Setelahnya, Touré diplot untuk lebih mengambil posisi menyerang di bawah asuhan Roberto Mancini dan terbukti berhasil saat ia memberikan assist bagi gol Tévez ke jala Bolton Wanderers.[18]
Pada 16 April 2011, Touré menjadi man of the match setelah mencetak satu-satunya gol kontra Manchester United pada semi final Piala FA Cup.[19] Touré pun kembali menjadi penentu kemenangan City dengan gol tunggalnya saat menang 1–0 atas Stoke City pada partai final Piala FA 2011,[20] yang mengakhiri puasa trofi mayor City selama 35 tahun.[21] Satu langkah yang menjadikan namanya kian layak tercantum di lembar sejarah Manchester City.[22]
Musim 2011–12
Musim 2011–12 dimulai dengan baik dengan Manchester City kerap memuncaki klasemen sementara dan Touré menjelma menjadi pemain vital di sektor tengah. Ia pun diganjar penghargaan Pemain Terbaik Afrika 2011. Sebuah pencapaian yang impresif bagi seseorang yang bermain sebagai gelandang, mengingat 12 penghargaan serupa sebelumnya selalu diraih oleh para pemain depan.[23]
Pada 3 Januari 2012, saat menjamu Liverpool, Touré mencetak gol kedua City pada menit 33. Setelahnya ia dijatuhkan di kotak terlarang dan penalti yang diambil oleh James Milner membuat skor menjadi 3–0.[24] Pada 5 Januari, diumumkan bahwa Touré akan meninggalkan City untuk membela Pantai Gading pada ajang Kejuaraan Sepak Bola Afrika.[25]
Menjelang akhir musim 2011–12, Manchester City tertinggal cukup jauh dari Manchester United dalam perebutan gelar juara Liga Primer. Setelah kekalahan dari Arsenal pada 8 April 2012,[26] jarak antara City dan United menjadi delapan poin, yang semakin memupus kesempatan City untuk memenangi liga dengan enam pertandingan tersisa.
Walaupun begitu, City berhasil mengalahkan West Bromwich Albion 4–0, Norwich City 6–1, dan Wolvehampton Wanderers 2–0. Di lain sisi, Manchester United tergelincir, membuat defisit poin menjadi tiga dengan tiga laga tersisa. Kemenangan kontra Manchester United di Etihad Stadium pada pertandingan selanjutnya akan membawa City ke puncak klasemen dengan keunggulan selisih gol. Pertandingan ini telah diantisipasi sebagai salah satu pertandingan terpenting dalam 20 tahun sejarah Liga Primer.[27][28] Manchester City pun berhasil memenangi pertandingan tersebut berkat gol tandukan Vincent Kompany dan performa Touré sepanjang pertandingan mendapat banyak pujian dari media.[29]
Touré mengukuhkan posisi City dengan memborong dua gol saat menang 2–0 atas Newcastle United, sebuah partai penting sebelum laga akhir musim.[30] Saat City berhasil menaklukkan Queens Park Rangers 3–2 pada laga terakhir musim tersebut, Touré tidak bermain full akibat cedera. Walaupun begitu, ia sempat membuat assist untuk gol pembuka Pablo Zabaleta pada menit 39. Kemenangan ini membawa gelar liga pertama bagi Sky Blues dalam 44 tahun terakhir.[31]
Musim 2012–13
Touré memulai musim 2012–13 dengan mencetak sebuah gol di ajang Community Shield yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan City atas Chelsea di kandang Aston Villa, Villa Park. Kemudian dilanjutkan lagi dengan masing-masing satu gol ke gawang Liverpool di Anfield dan Queens Park Rangers di kandang sendiri. Ia juga mencetak gol pada derby Manchester, namun City tetap kalah 3-2. Pada 20 Desember 2012, Touré dianugerahi penghargaan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2012 pada sebuah upacara yang diselenggarakan di Akra, Ghana. Pada tahun sebelumnya ia juga mendapat penghargaan yang serupa.[32][33]
Pada 4 April 2013, Touré meneken kontrak baru dengan City, yang membuatnya tetap berada di klub hingga tahun 2017.[34]
Musim 2013–14
Touré mencetak gol pertamanya di musim 2013–14 lewat tendangan bebas saat City menggulung Newcastle United 4–0 pada pertandingan pembukaan Liga Inggris.
Di bawah asuhan Pellegrini, Touré dipromosikan menjadi wakil kapten Manchester City. Ia juga pernah menjadi kapten tetap City di paruh pertama musim 2013–14, menggantikan Vincent Kompany yang absen karena cedera.[35][36]
Pada 23 Oktober 2013, Touré mendapat perlakuan rasis dari para pendukung CSKA Moscow di Arena Khimki saat pertandingan babak grup Liga Champions.[37][38] Pada 2 Desember 2013, Touré mendapat penghargaan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2013 versi BBC.[39]
Touré telah mewakili Pantai Gading di Piala Afrika dalam lima turnamen, pada tahun 2006, 2008, 2010, 2012 dan 2013. Pada edisi tahun 2006 dan 2012, timnas Pantai Gading berakhir sebagai runner-up. Touré masuk dalam tim CAF turnamen tahun 2008 dan 2012
Gaya bermain
Yaya Toure bermain terutama sebagai gelandang box-to-box, sering beralih inisiatif dari pola ofensif dan defensif saat pertandingan berlangsung. Kuncinya ada pada kekuatan, passing dan kemampuan menembak. Dia dikenal karena kemampuan fisik yang sering dikombinasikan dengan lungbursting yang berjalan dari lini tengah, dan telah disebut sebagai "kereta manusia" dan "patung raksasa" oleh berbagai pakar.[40][41] Touré sering didorong ke depan pada bagian akhir dari pertandingan, terutama di pertandingan kedua terakhir musim 2011-12 melawan Newcastle United di mana Touré mencetak dua gol di menit akhir untuk memenangkan pertandingan, dan menempatkan Manchester City di puncak klasemen.[42][43]
^"Yaya Toure signs new deal". Manchester City F.C. Official Website. 4 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-05. Diakses tanggal 4 April 2013.