Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ununenium

119Uue
Ununenium
Konfigurasi elektron ununenium
Sifat umum
Pengucapan/ununènnium/
Nama alternatifunsur 119, eka-fransium
Ununenium dalam tabel periodik
Perbesar gambar

119Uue
Hidrogen Helium
Litium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluorin Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosforus Belerang Klorin Argon
Kalium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Kromium Mangan Besi Kobalt Nikel Tembaga Seng Galium Germanium Arsen Selenium Bromin Kripton
Rubidium Stronsium Itrium Zirkonium Niobium Molibdenum Teknesium Rutenium Rodium Paladium Perak Kadmium Indium Timah Antimon Telurium Iodin Xenon
Sesium Barium Lantanum Serium Praseodimium Neodimium Prometium Samarium Europium Gadolinium Terbium Disprosium Holmium Erbium Tulium Iterbium Lutesium Hafnium Tantalum Wolfram Renium Osmium Iridium Platina Emas Raksa Talium Timbal Bismut Polonium Astatin Radon
Fransium Radium Aktinium Torium Protaktinium Uranium Neptunium Plutonium Amerisium Kurium Berkelium Kalifornium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrensium Ruterfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hasium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Kopernisium Nihonium Flerovium Moskovium Livermorium Tenesin Oganeson
Fr

Uue

(Ust)
oganesonununeniumunbinilium
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)119
Golongangolongan 1 (logam alkali)
Periodeperiode 8
Blokblok-s
Kategori unsurtak diketahui, tetapi diperkirakan sebagai logam alkali
Konfigurasi elektron[Og] 8s1 (diprediksi)[1]
Elektron per kelopak2, 8, 18, 32, 32, 18, 8, 1 (diprediksi)
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat (diprediksi)[1]
Titik lebur273–303 K ​(0–30 °C, ​32–86 °F) (diprediksi)[1]
Titik didih903 K ​(630 °C, ​1166 °F) (diprediksi)[2]
Kepadatan mendekati s.k.3 g/cm3 (diprediksi)[1]
Kalor peleburan2,01–2,05 kJ/mol (diekstrapolasi)[3]
Sifat atom
Bilangan oksidasi(+1), (+3) (diprediksi)[1]
ElektronegativitasSkala Pauling: ≈ 0,93 (diprediksi)[4]
Energi ionisasike-1: 463,1 kJ/mol
ke-2: 1698,1 kJ/mol (diprediksi)[5]
Jari-jari atomempiris: 240 pm (diprediksi)[1]
Jari-jari kovalen263–281 pm (diekstrapolasi)[3]
Lain-lain
Struktur kristalkubus berpusat badan (bcc)
Struktur kristal Body-centered cubic untuk ununenium

(diekstrapolasi)[6]
Nomor CAS54846-86-5
Sejarah
Penamaannama unsur sistematik IUPAC
Isotop ununenium yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
294Uue (diprediksi)[1] sintetis ~1–10 μdtk? α 290Ts
295Uue (diprediksi)[7] sintetis 20 μdtk? α 291Ts
296Uue (diprediksi)[7] sintetis 12 μdtk? α 292Ts
| referensi | di Wikidata

Ununenium atau Eka-Fransium (pengucapan: /ˌjuːnəˈnɛniəm/ atau /ˌʌnəˈnɛniəm/) adalah unsur kimia dalam sistem periodik unsur yang memiliki lambang Uue dan nomor atom 119 dan memiliki berat 319. Ununennium digolongkan sebagai logam alkali. Unsur ini adalah unsur pertama yang melawati unsur oganeson.

Penamaan

Nama Ununenium berasal dari Bahasa Latin "Un" yang berarti 100, "Un" yang berarti 10 (dalam kasus lain berarti 1), dan "Nen" berarti 9. Yang bila dijumlahkan:

100+10+9=119

yang bermaksud menandakan ununenium memiliki nomor urut 119.

Sejarah

Di Jepang, beberapa kelompok ilmuwan memulai penilita untuk elemen ke 119, "Tak pernah dilihat dan tak pernah dibuat selama sejarah alam semesta." Kata Hideto Enyo, pemimpin proyek tersebut. Dia melakukan penelitianya di Laboratorium Nishina di Pusat Penelitian Niken dekat Tokyo. Disitu peneliti menembakan sorotan vanadium terhadap lensa kurium, sebuah elemen yang lebih berat yang tak terbentuk alami di kehidupan terestial. Teorinya simpel: nukleus vanadium memiliki 23 proton sementara kurium memiliki 96. Bila digabungkan, ini akan membentuk elemen superberat dengan 119 proton. Namun ini tak terlalu mudah. Ini akan mebuat, dalam beberapa detik, membuat unsur yang berat, seperti aurum (79), timbal (82), atau uranium (92). Eksperimen Tain, yang disebut BRIKEN, mencoba untuk mencontoh keterikatan stelar ini di laboratorium di Jepang. Bagaimanapun penangkapan neutron ini akan berhenti sekitar elemen 110. Sebagaimana Tain menunjuk, mengutip prediksi teoritis saat ini. Bila ini benar, elemen 119 takkan pernah ada.[8]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Hoffman, Darleane C.; Lee, Diana M.; Pershina, Valeria (2006). "Transactinides and the future elements". Dalam Morss; Edelstein, Norman M.; Fuger, Jean (ed.). The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements (Edisi 3). Dordrecht, The Netherlands: Springer Science+Business Media. ISBN 978-1-4020-3555-5.
  2. ^ Fricke, B.; Waber, J. T. (1971). "Theoretical Predictions of the Chemistry of Superheavy Elements" (PDF). Actinides Reviews. 1: 433–485. Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
  3. ^ a b Bonchev, Danail; Kamenska, Verginia (1981). "Predicting the Properties of the 113–120 Transactinide Elements". Journal of Physical Chemistry. 85 (9). American Chemical Society: 1177–1186. doi:10.1021/j150609a021.
  4. ^ Pershina, V.; Borschevsky, A.; Anton, J. (20 February 2012). "Fully relativistic study of intermetallic dimers of group-1 elements K through element 119 and prediction of their adsorption on noble metal surfaces". Chemical Physics. 395. Elsevier: 87–94. Bibcode:2012CP....395...87P. doi:10.1016/j.chemphys.2011.04.017.
  5. ^ Fricke, Burkhard (1975). "Superheavy elements: a prediction of their chemical and physical properties". Recent Impact of Physics on Inorganic Chemistry. 21: 89–144. doi:10.1007/BFb0116498. Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
  6. ^ Seaborg, Glenn T. (1969). "Prospects for further considerable extension of the periodic table" (PDF). Journal of Chemical Education. 46 (10): 626–634. Bibcode:1969JChEd..46..626S. doi:10.1021/ed046p626. Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
  7. ^ a b Hofmann, Sigurd (2013). Overview and Perspectives of SHE Research at GSI SHIP. hlm. 23–32. doi:10.1007/978-3-319-00047-3.
  8. ^ steemit.com https://steemit.com/science/@albazeus/the-ununennium-or-the-new-element-119-of-the-periodic-table. Diakses tanggal 2019-04-09.
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya