Kota Niigata adalah ibu kota dari Prefektur Niigata, yang juga merupakan kota terbesar di wilayah prefektur ini. Kota-kota penting lainnya yang ada di prefektur ini yaitu Nagaoka, Jōetsu, dan Sanjō. Kota Niigata merupakan asal dari nama prefektur ini.[2] Di wilayah Prefektur Niigata terletak Area Metropolitan Utama Niigata yang berpusat di Kota Niigata yang memiliki jumlah penduduk sebesar 1.395.612 jiwa, dan merupakan area metropolitan yang terbesar di wilayah pesisir Laut Jepang dan terbesar kedua belas di Jepang. Prefektur Niigata adalah bagian dari wilayah Hokuriku yang bersejarah. Selain itu di wilayah prefektur ini merupakan lokasi dari Pulau Sado, yang adalah pulau terbesar keenam di Jepang setelah empat pulau utama dan Pulau Okinawa.
Sejarah
Hingga era Restorasi Meiji, daerah yang sekarang dikenal menjadi Prefektur Niigata sebelumnya dibagi menjadi Provinsi Echigo (di daratan utama) dan Provinsi Sado (di pulau Sado).[3] Selama periode Sengoku, klan Nagao, memerintah wilayah barat prefektur Niigata modern dari Kastil Kasugayama. Anggota klan Nagao yang paling terkenal adalah Nagao Kagetora, yang belakangan dikenal sebagai Uesugi Kenshin. Dia menyatukan para pemimpin Provinsi Echigo dan ia menjadi penguasanya. Dengan mengambil nama keluarga Uesugi, ia juga menjadi kepala klan Uesugi dan sekaligus penguasa wilayah tersebut.
Kota Niigata sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Jepang yang menghadap ke Laut Jepang, setelah kota Fukuoka dan Kitakyushu. Pelabuhan di kota ini adalah pelabuhan Jepang pertama yang berada di Laut Jepang yang dibuka untuk perdagangan luar negeri setelah pembukaan oleh Matthew Perry. Sejak saat itu kota ini memainkan peran penting dalam perdagangan dengan Rusia dan Korea Selatan. Pengangkut barang dari Korea Utara juga mengunjungi Niigata sebulan sekali.
Pada 9 Januari 2006, badai musim dingin yang hebat melanda prefektur ini dan prefektur tetangganya. Setidaknya 71 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka.
Pada tahun 2006, tsunami besar dan gempa bumi merusak rumah-rumah dan menyebabkan korban jiwa di wilayah pesisir Prefektur Niigata, khususnya di dekat Pulau Sado.
Pada 16 Juli 2007, gempa bumi lainnya juga menghantam daerah ini.
Prefektur Niigata menjadi tuan rumah Fuji Rock Festival, sebuah acara tahunan yang diadakan di resor ski Naeba. Acara ini ber;angsung tiga hari, dan diselenggarakan oleh Smash Jepang, yang menampilkan lebih dari 200 musisi Jepang dan musisi internasional. Event ini adalah salah satu acara musik outdoor terbesar di Jepang, dengan lebih dari 125.000 orang hadir pada 2018.
Geografi
Prefektur Niigata terletak 240 km dari Laut Jepang dari barat daya ke timur laut, dengan komposisi dataran yang dikelilingi oleh lautan dan pegunungan. Pulau Sado juga termasuk wilayah Prefektur Niigata. Bentuk wilayah yang menyerupai Pulau Honshu menyebabkan Niigata sering disebut Honshu kecil. Dalam pembagian geografi di Jepang, Prefektur Niigata termasuk dalam wilayah Chubu. Prefektur ini dibagi menjadi 3 daerah geografi: Joetsu (Selatan), Chuuetsu (tengah), Kaetsu (Utara), dan Pulau Sado. Di prefektur ini terdapat muara dari Sungai Shinano yang merupakan sungai terpanjang di Jepang.
Per 1 April 2014, 25% dari total luas wilayah prefektur ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Bandai-Asahi, Chūbu-Sangaku, Nikkō, dan Oze, Taman Nasional Kuasi Echigo Sanzan-Tadami dan Sado-Yahiko-Yoneyama, serta tiga belas Taman Nasional Prefektural.[4]
Wilayah Kota Ryotsu digabungkan dengan wilayah Kotapraja Aikawa, Hamochi, Hatano, Kanai, Mano, Ogi dan Sawata; serta Desa Akadomari and Niibo (semuanya berasal dari Distrik Sado) menjadi Kota Sado. Distrik Sado dihapuskan sebagai akibat dari penggabungan wilayah ini.
Wilayah Kotapraja Nō serta Ōmi (dari Distrik Nishikubiki) dimasukkan ke dalam wilayah Kota Itoigawa. Distrik Nishikubiki dihapuskan sebagai akibat dari penggabungan wilayah ini.
Industri utama di Prefektur Niigata adalah industri pertanian. Beras adalah produk utama di prefektur ini, dan sekaligus menjadikan prefektur Niigata kedua setelah Prefektur Hokkaidō dalam hal produksi beras. Daerah di sekitar Uonuma dikenal dalam produksi beras varietas Koshihikari, dan dianggap sebagai beras berkualitas tinggi yang diproduksi di Jepang.
Industri terkait beras juga berperan penting bagi perekonomian prefektur ini. Prefektur Niigata dikenal di seluruh Jepang karena produksi sake, senbei, mochi, dan arare yang berkualitas tinggi. Dalam hal produksi sake, prefektur ini berada di urutan ketiga setelah prefektur Gunma dan prefektur Kyoto.
Prefektur ini juga merupakan tempat asal mula ikan mas hias yang saat ini dikenal sebagai koi.
Prefektur Niigata merupakan penghasil bunga azalea dan bunga lili tertinggi di Jepang. Bersama dengan Prefektur Toyama, prefektur Niigata merupakan penghasil tulip tertinggi di negara Jepang.
Pertambangan dan manufaktur
Minyak mentah diproduksi di Prefektur Niigata, meskipun Jepang sangat bergantung pada minyak bumi yang diimpor dari negara lain. Pemanas minyak tanah juga diproduksi untuk digunakan di musim dingin di prefektur ini.
Tambang Kinzan yang berada di Pulau Sado, adalah tambang emas yang dahulu aktif hingga ditutup pada tahun 1989.
Sanjō dan Tsubame menghasilkan 90 persen dari semua perak yang ada di Jepang. Kedua kota ini berada di urutan kedua setelah Osaka dalam produksi gunting, pisau dapur, dan kunci.
Banyak dari pariwisata di Niigata berpusat di sekitar resor ski dan onsen, terutama di daerah pegunungan di sekitar Myōkō dan Yuzawa. Pulau Sado di lepas pantai barat Niigata dapat diakses melalui feri (membutuhkan satu hingga dua setengah jam) dari Naoetsu atau dari Kota Niigata.
Klub olahraga profesional yang ada di prefektur Niigata meliputi Albirex Niigata, Klub Sepak Bola Divisi 1 Jepang, J1 League, terdapat juga Niigata Albirex BB, tim Liga BJ (Liga Bola Basket Jepang).