Nintendo Switch (ニンテンドースイッチcode: ja is deprecated , Nintendō Suitchi) adalah konsol video game yang dirilis perusahaan Nintendo pada 3 Maret 2017. Konsol ini juga dikenal dengan codename NX pada pengembangannya. Konsol ini dijual seharga ¥32,023.87 pada tanggal perilisannya
Sejauh ini, konsol ini merupakan satu-satunya konsol hybrid - konsol yang merupakan konsol rumahan namun sekaligus konsol portabel juga. Lebih jelasnya, konsol ini dapat dimainkan dengan 3 cara,
Home Console Way dengan meletakkan layarnya pada docking station-nya dan memainkannya melalui televisi
Handheld Way dengan memainkannya sambil memegangnya
Tabletop Way dengan meletakkannya diatas meja dan mencabut kontrolernya dan memainkannya sambil bersantai di kursi
Nintendo Switch mengapalkan hampir tiga juta penjualan dalam tiga bulan setalah peluncuran, melebihi perkiraan Nintendo dan dalam waktu satu tahun meraih 14 juta penjualan di seluruh dunia, melebihi penjualan total Wii U. Pada awal 2018, Switch menjadi konsol dengan penjualan paling cepat di Jepang dan Amerika Selatan. Pada Desember 2018, Switch terjual lebih dari 32 juta perangkat. Penjualan Switch dikaitkan erat dengan penjualan permainan yang dikembangkan Nintendo. Lima judul, The Legend of Zelda: Breath of the Wild, Super Smash Bros. Ultimate, Super Mario Odyssey, Mario Kart 9, dan Pokémon: Let's Go masing-masing terjual lebih dari 10 juta unit. Versi baru yang difokuskan untuk permainan tanpa layar eksternal, disebut Nintendo Switch Lite, direncanakan rilis pada 20 September 2019.
Sejarah
Latar belakang
Nintendo mengalami pendapatan, penjualan dan laba tertinggi pada tahun 2009 dengan peluncuran Wii dan Nintendo DS pada tahun 2006 dan 2004,[1][2][3] tetapi pada tahun berikutnya menurun. Dengan meluncurnya Wii U pada tahun 2012, Nintendo mencatat kerugian pertamanya sebagai perusahaan permainan video.[4]The New York Times menghubungkan turunnya perkiraan finansial Nintendo pada tahun 2014 karena lemahnya penjualan perangkat akibat mobile gaming.[5] Sebelumnya perusahaan ragu tentang pasar ini, dengan Satoru Iwata memandang bahwa mereka akan "berhenti jadi Nintendo" dan kehilangan identitas jika mencoba masuk.[6] Sekitar tiga tahun sebelum perkenalan Switch, Iwata, Tatsumi Kimishima, Genyo Takeda, dan Shigeru Miyamoto membangun strategi untuk memperbaiki model bisnis Nintendo, diantaranya memasuki pasar mobile gaming, membuat gawai baru, dan "memaksimalkan kekayaan intelektual [mereka]".[7] Sebelum kematiannya, Satoru Iwata berhasil menjalin hubungan bisnis dengan penyedia layanan DeNA untuk mengembangkan permainan berdasarkan waralaba milik Nintendo, yakin bahwa pendekatan ini tidak akan mengurangi integritas mereka.[8][9] Setelah kematian Iwata pada Juli 2015, Kimishima diangkat sebagai presiden Nintendo, sedangkan Miyamoto menjadi "Rekan Kreatif".
Pengembangan
Konsep awal untuk Switch dimulai sesaat setelah peluncuran Wii U pada tahun 2012.[10] Kmishima menyatakan bahwa ketika Nintendo merencakan perangkat yang ingin diproduksi, mereka «tidak menginginkan penerus» untuk Nintendo 3DS ataupun Wii U melainkan berpikir «bagaimana pengalaman baru yang bisa kita buat?»[11] Dalam sebuah wawancara dengan Asahi Shimbun, Kimishima menyatakan bahwa Switch dirancang untuk memberikan «cara baru untuk bermain» yang akan «memiliki dampak yang lebih dari pada Wii U.» [12][13][14] Presiden Nintendo Amerika dan COO Reggie Fils-Aimé menekankan bahwa yang menarik dari Switch adalah memungkinkan pemain menggunakannya di rumah atau di jalan, dan menyatakan bahwa ini akan memungkinan pengembang membuat jenis permainan baru.[15] pendekatan ini melanjutkan strategi kolam biru dalam pasar konsol yang kompetitif, daripada bersaing fitur demi fitur dengan konsol lain, mereka membuat perangkat yang unik dan sulit ditiru.[16] Miyamoto mengatakan bahwa konsep besar Switch merupakan pengembangan dari filosofi «pemikiran lateral dan tekonologi berkembang» oleh Gunpei Yokoi yang sudah dilakukan Nntendo selama beberapa dekade.[17]
Desain Switch dirancang untuk menjembatani polarisasi pasar game pada saat itu, menciptakan perangkat yang dapat memainkan permainan «santai», maupun permainan yang dirancang untuk dimainkan lebih «serius», menurut Shinya Takahashi dan Yoshiaki Koizumi, manager divisi Entertainment Planning & Development division (EPD) Nintendo. Pendekatan ini juga berlaku untuk perbedaan budaya dan permainan antara Jepang dan Barat; pemain Jepang cenderung bermain bersama, sedangkan pemain Barat cenderung bermain sendiri. Desain Switch akan sesuai untuk kedua budaya, dan dengan permainan tertentu seperti 1-2 Switch, akan membuat permainan sosial lebih diterima di budaya barat. Dua elemen penting yang ingin diselesaikan dalam pasar campuran ini adalah kemampuan untuk bermain baik di layar televisi maupun portabel, dan penggunaan kontroler yang dapat dilepas. Nama «Switch» tidak hanya merujuk pada konsol yang dapat beralih dari mode perangkat genggam ke mode konsol, tetapi untuk memunculkan «ide sebagai ‹pengalih› yang mampu membalik dan mengubah cara orang mendapatkan pengalaman entertainmen dalam kehidupan mereka».