Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Indonesian Fashion & Batik Festival (IFBF) sendiri merupakan sebuah event fashion yang menampilkan karya para designer muda berbakat Indonesia, baik yang tinggal di dalam atau di luar negeri, serta mengangkat keberagaman tekstil Indonesia, terutama batik.
Diselenggarakan pertama kali di Zurich, diikuti oleh 14 designer Indonesia, 32 model, dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Switzerland, Director Miss Switzerland Foundation, Profesor dari Zurich University, artis, buyers, pengusaha dan pencinta fashion Indonesia-Eropa. Adapun tiket yang tersedia untuk 400 orang sold out jauh sebelum hari pelaksanaan. IFBF 2013 mendapat apresiasi yang positif dan sangat luar biasa dari para pengunjung.
Sejarah
IFBF berawal dari mimpi dan keinginan Aji Bräm untuk
membuat acara fashion Indonesia terbesar di luar Indonesia yang mampu
meningkatkan citra dan menjadi kebanggaan Indonesia. Dengan berbekal pengalamannya dalam mengejar dan
mengembangkan kewirausahaan fashion di Zurich, Swiss, serta beberapa pengalaman
dalam berpartisipasi mengadakan beberapa fashion show di sana, pada tahun 2012 Aji Bräm mengajukan ide
untuk membuat acara fashion yang mampu untuk menampung dan membuka pintu gerbang untuk produk-produk
fashion terbaik Indonesia untuk ditampilkan dan diakui di Eropa, khususnya di Swiss. Berbagi harapan
untuk memajukan nama Indonesia, Aji Bräm dengan teman-teman dari Indonesia yang tinggal di
Swiss kemudian mencoba untuk mewujudkan ide membuat Indonesian Fashion & Batik Festival
(IFBF). Aji Bräm yang didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern dan beberapa
perusahaan teman-temannya berkolaborasi untuk mengadakan IFBF pertama yang
diselenggarakan pada 20 September 2013 di
Volkshaus, Zurich, Swiss.
Pendiri
Aji Bräm lahir dan menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA di Tulungagung, Jawa Timur. Aji Bräm kemudian melanjutkan pendidikannya pada bidang Akuntansi, Bahasa Inggris, dan Hotel Management di Malang, Australia, dan Swiss. Fase berikutnya, setelah mengenyam berbagai pengalaman dengan bekerja pada bidang perhotelan di Amerika Serikat, Inggris, dan terakhir sebagai General Manager di sebuah villa di Bali, Indonesia, kemudian Aji Bräm memutuskan untuk mendirikan usaha pada bidang fashion, dengan memilih lokasi perusahaan di Zurich, Swiss.
Aji Bräm sebagai seorang fashion designer, telah mengembangkan berbagai produk-produknya melalui nama Lurik Management dengan melahirkan label ‘lurik-batik & fashion by Aji Bräm’ (www.lurik.ch) yang berdomisili di Zurich, Swiss. Aji Bräm sendiri telah beberapa kali mengadakan fashion show di sana, baik bekerjasama dengan KBRI Swiss yang berkedudukan di Bern, fashion show tunggal, fashion show untuk international event, dan mengadakan INDONESIAN FASHION & BATIK FESTIVAL 2013 dengan melibatkan banyak desainer Indonesia. Aji Bräm juga telah dipercaya sebagai penata dan pengarah gaya untuk model internasional yang memperagakan produk batik Indonesia pada acara World Economic Forum 2014 di Davos, Swiss, serta menjadi salah satu dari tiga juri untuk event Miss Fashion Switzerland 2014 di Swiss. Domisili utama perusahaan berada di Zurich, Swiss, selain itu Aji Bräm juga membuka perwakilan usaha di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia, dimana kegiatan mendesain dan produksi semua koleksi ‘lurik’ tersebut dilakukan di Cimahi, Bandung, dan Jakarta.
Waktu selama tujuh tahun dalam menekuni dunia fashion, Aji Bräm telah membuat berbagai macam rancangan yang diminati dan digunakan oleh para pencinta fashion di Indonesia dan Eropa. Aji Bräm setiap tahunnya rutin melakukan ekspor seragam bagi pegawai kapal pesiar di Jerman, serta pernah merancang seragam pramugari Trigana Air Indonesia dan beberapa perusahaan lainnya.
Tujuan
Memberikan kesempatan kepada para desainer muda Indonesia untuk berani tampil dan sukses dalam industri fashion internasional, melalui karya-karya fashion yang kreatif dan inovatif, serta memiliki karakter budaya bangsa Indonesia.
Meningkatkan program pariwisata, khususnya memperkenalkan potensi budaya bangsa melalui fashion yang menggunakan kain Indonesia.
Menggugah keinginan dan minat transaksi dari warga negara di benua Eropa, khususnya warga negara Swiss, terhadap berbagai karya fashion, tekstil, dan kerajinan Indonesia, sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor industri kreatif Indonesia ke mancanegara.
Mengawali penyelenggaraan acara besar di masa mendatang dengan keanekaragaman kuantitas dari produk-produk kreatif dalam jangka yang panjang dengan kemasanacara yang lebih berkesan.
Menjadikan penyelenggaraan IFBF 2014 ini sebagai ajang “Pengumpulan Dana”, karena semua pendapatan (total pendapatan yang akan masuk setelah dikurangi total biaya penyelenggaraan) dari hasil acara akan digunakan untuk membiayai pendidikan dan pelatihan dalam bidang industri kreatif bagi anak-anak muda Indonesia yang kurang mampu, tetapi memiliki potensi intelektual yang brilian.
Information related to "Indonesian Fashion & Batik Festival" :