Pemenang berhak lolos langsung ke babak grup Liga Eropa UEFA 2024–2025, jika mereka tidak lolos ke Liga Champions UEFA atau Liga Eropa UEFA lewat jalur peringkat pada liga domestik. Namun, jika mereka sudah lolos ke salah satu kompetisi tersebut, jatah lolos untuk kompetisi tersebut akan diseimbangkan kembali.
Latar belakang
Final sebelumnya
Tim
Penampilan final sebelumnya (tebal menandakan juara)
Pada 21 Juni 2023, UEFA membuka proses penawaran untuk tuan rumah final edisi 2024, yang diadakan secara beriringan dengan proses penawaran untuk tuan rumah final edisi 2025 dan Final Liga Champions Wanita UEFA 2025. Setiap asosiasi anggota yang berminat dapat mengajukan penawaran untuk salah satu atau ketiga final tersebut. Tempat pertandingan yang diusulkan harus memiliki rumput alami dan masuk dalam stadion kategori empat UEFA, dengan memiliki kapasitas kotor antara 30.000 hingga 50.000 penonton lebih diutamakan. Para penawar memiliki batas waktu hingga 23 Februari 2023 untuk mengajukan permohonan dan dokumen pencalonan.[5]
Pra-pertandingan
Identitas
Identitas visual final Liga Konferensi Eropa UEFA 2024 diperkenalkan saat pengundian babak grup pada 1 September 2023.[6]
Perangkat pertandingan
Pada 13 Mei 2024, UEFA menunjuk wasit asal Portugal Artur Soares Dias sebagai wasit untuk pertandingan final. Dias merupakan wasit berlisensi FIFA sejak 2010 dan telah memimpin empat pertandingan Liga Champions dan dua pertandingan Liga Eropa pada musim ini, termasuk laga pertama perempat final antara Bayer Leverkusen dan West Ham United. Ia dibantu rekan senegaranya Paulo Soares dan Pedro Ribeiro sebagai asisten wasit, dan Tiago Martins sebagai asisten wasit video. Glenn Nyberg dari Swedia bertugas sebagai wasit keempat bersama rekan senegaranya Mahbod Beigi yang ditunjuk sebagai asisten wasit cadangan. Wasit asal Jerman Christian Dingert dipilih sebagai pembantu asisten wasit video, sementara rekan senegaranya Marco Fritz bertugas sebagai asisten wasit video pendukung.[2]
Pertandingan
Detail
Tim "tuan rumah" (untuk tujuan administratif) ditentukan melalui pengundian tambahan setelah pengundian perempat final dan semifinal.
Maksimum lima penggantian pemain, dengan penggantian keenam dapat dilakukan pada babak perpanjangan waktu.[cat. 1]
Catatan
^Setiap tim hanya diberikan tiga kali kesempatan penggantian pemain, dengan kesempatan keempat dapat dilakukan pada babak perpanjangan waktu, tidak termasuk penggantian yang dilakukan pada jeda waktu antar babak, sebelum babak perpanjangan waktu, dan jeda waktu antar babak perpanjangan waktu.