Christine Susanna Tjhin adalah Direktur Kajian Strategis di sebuah lembaga konsultan independen, Gentala Institute, Jakarta. Sebelumnya, ia adalah peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Indonesia dari tahun 2002 hingga 2019. Dara keturunan Tionghoa kelahiran Jakarta ini mengambil pernah menuntut ilmu di Universitas Tarumanagara, Jakarta; Australian National University, Canberra; Fujian Normal University, Fuzhou; serta Peking University, Beijing.
Dengan pengalaman meneliti tentang China sejak tahun 1999, ia telah dikenal sebagai salah satu pakar dalam isu politik dan diplomasi China di kawasan, yang juga mendalami dinamika kemitraan strategis Indonesia dan China. Penelitian lainnya meliputi demokrasi, politik keberagaman dan identitas Tionghoa di Indonesia, serta isu-isu terkait pemberdayaan masyarakat sipil. Peneliti yang sering disebut sebagai anak didik kesayangan Mari Elka Pangestu ini pun dikenal sebagai salah satu angkatan muda pakar politik sosial Tionghoa.
Selain di bidang akademia, intelektual muda yang fasih berbahasa Inggris dan Mandarin ini pun terlibat dalam kegiatan-kegiatan masyarakat sipil yang berhubungan dengan pluralisme, hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan.
Pandangannya tertuang di berbagai media nasional dan internasional. Kumpulan tulisan dan wawancaranya di media massa dapat diakses di blog SinoLogika.
Wawancara
Wimar Witoelar, Perspektif.Net: "Kami sering mendengarkan pandangannya di forum umum dan tulisannya di berbagai media, terutama juga kehadirannya dalam forum riset. Tapi yang kami ingin sorot sekarang beberapa pandangannya mengenai topik pembawaan perilaku peran kaum turunan Tionghoa di Indonesia."
Wawancara Saya Magazine[pranala nonaktif permanen] menggali lebih jauh peran intelektual muda ini dalam mengikis diskriminasi terhadap kelompok minoritas/marginal dan pandangannya tentang Indonesia.
- » Anticorruption and prejudice trap, The Jakarta Post - December 17, 2009
- » Age of Chimerica?, The Jakarta Post - November 28, 2009
- » C(h)ina, Kompas - October 28, 2009
- » Chinese Indonesians' president?, The Jakarta Post - June 28, 2009
- » Spring sun over Sino-Japanese relations, The Jakarta Post - May 15, 2008
- » Indonesian relations with China: Playing it hard, soft or smart?, The Jakarta Post - April 2, 2007
- » Seeing red: `Imlek` and the politics of recognition, The Jakarta Post - February 2, 2006
- » Imlek, esensialisme, dan pengakuan, Kompas - January 28, 2006
- » Ending the cruelty of law, The Jakarta Post - June 30, 2005
Publikasi
» Tjhin, Christine Susanna 2004. ‘Ethnic Chinese & Indonesian democratic stage: A personal note’ In Budi dan Nalar: 70 Tahun Harry Tjan Silalahi: p. 625-624 Soesastro, Hadi, J. Kristiadi and Arief Priyadi (eds.) CSIS, Jakarta
» Tjhin, Christine Susanna and Tommi A. Legowo 2006. ‘Tinjauan Perkembangan Politik: Rekonstruksi Aceh, Poso dan Isu Politik Awal 2006’ Analisis CSIS 35(1): p. 4-18
» Tjhin, Christine Susanna and T.A Legowo 2006. ‘Review of Economic Development: Aceh Reconstruction, Poso and Other Political Issues in Early 2006’ The Indonesian Quarterly 34(1): p. 24-36
» Tjhin, Christine Susanna 2005. Menjalin demokrasi lokal dengan regional: Membangun Indonesia, membangun ASEAN. CSIS Working Paper
» Tjhin, Christine Susanna 2005. Post tsunami reconstruction and peace building in Aceh: Political impacts and potential risks. CSIS Working Paper
»Pangestu, Mari, Haryo Aswicahyono, Puspa Delima Amri and Christine Susanna Tjhin 2004. Indonesia-China bilateral economic relations: past, present and future. Joint research program with Institute of Developing Economies, Japan
»Tjhin, Christine Susanna, Taufik Basari, Asri Wahono and Cosmas Adi Utomo 2003. Human Rights and Democratisation in Indonesia. Paper presented at the Human Rights Correspondence School (HRCS) and Religious Groups for Human Rights (RGHR) of the Asian Human Rights Commission (AHRC) Human Rights Training Session 2003, Colombo, Sri Lanka, November 13-24.
Referensi dan pranala luar