Pada tahun 1980, didirikan kompleks militer di daerah Kariango, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yang mana sejak itu, kompleks tersebut menjadi ksatrian Markas Komando Grup 3/Kopassandha, di mana unsur yang terdapat didalamnya adalah Detasemen Tempur 33/Kopassandha. Tanggal 6 Maret1985, keluar Keputusan pimpinan ABRI tentang penyederhanaan organisasi TNI AD maka Detasemen Tempur 33 Kopassandha diorganisasi menjadi Yonif 2 Linud Kopassus.
Pada tanggal 9 Desember1986, berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/989/XII/1986, Yonif 2 Linud Kopassus secara administrasi menjadi salah satu unsur tempur Kostrad dengan sebutan Yonif Linud 432/Waspada Setia Jaya. Oleh karena itu pada tanggal 9 Desember 1986 dijadikan sebagai Hari Jadi (Hari Ulang Tahun) Yonif Linud 432/Waspada Setia Jaya.
Nomor pengenal 432 merupakan warisan dari Batalyon Infanteri 432 yang berkedudukan di Slawi, Tegal. Pada tahun 1963 sesudah melaksanakan operasi Trikora di Irian Jaya, sebagian besar personel Batalyon Infanteri 432 diseleksi untuk dijadikan personel inti Batalyon 3 RKPAD yang berkedudukan di Semarang.
Lambang kesatuan
Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/1222/XII/1986 tanggal 6 Desember 1986 telah ditetapkan Tunggul Yonif Linud 432 dengan nama " Waspada Setia Jaya". Keterangan Bentuk dan Arti/Makna Tunggul Yonif Linud 432/WSJ adalah sebagai berikut:
Bentuk Tunggul.
Tunggul Batalyon Infanteri Lintas Udara 432/WSJ dibuat dari bahan beludru hijau tua/hijau rumput berjumbai kuning emas dari benang sutera.
Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan Pataka Kostrad "Darma Putra".
Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan tunggul Yonif Linud 432/WSJ dengan susunan sebagai berikut:
Senjata Cakra bermata 8 secara lengkap dengan sirip di ujung tangkai Cakra.
Bintang segi lima di dalam Cakra.
Wing/sayap pada tangkai Cakra.
Genggaman lima jari ujung sayap pada tangkai Cakra.
Cakar Garuda pada tangkai Cakra.
Angka 432.
Pita dengan tulisan "Waspada Setia Jaya".
Bentuk Mahkota/Tiang. Mahkota/Tiang Tunggul Yonif Linud 432/WSJ menggunakan Mahkota/Tiang sama dengan Mahkota/Tiang Pataka Kostrad Darma Putra", yang terdiri dari:
Bintang bersudut lima.
Burung Raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda.
Bunga teratai mekar berdaun 17.
Lima lingkaran.
Arti dan Makna Tunggul Yonif Linud 432/WSJ.
Senjata Cakra adalah senjata yang sangat ampuh untuk menghadapi lawan dan digunakan untuk menghancurkan, diartikan bahwa prajurit Yonif Linud 432 Kostrad adalah prajurit andalan yang siap menghadapi dan menghancurkan lawan serta sanggup melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan dilaksanakan dengan baik dan berhasil.
Mata senjata Cakra sebanyak 8 (delapan) buah menggambarkan 8 (delapan) penjuru angin dan 8 Wajib TNI, diartikan bahwa prajurit Yonif Linud 432 Kostrad selalu waspada dan siap menghadapi ancaman dari segala penjuru serta dalam melaksanakan tugas selalu berpegang pada 8 Wajib TNI.
Bintang bersudut lima di dalam lingkaran Cakra, diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankannya dan juga sebagai lambang/simbol TNI AD yang terkandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.
Wing/Sayap berjumlah 7 helai, diartikan bahwa prajurit Yonif Linud 432 Kostrad siap melaksanakan tugas-tugas Lintas Udara dan diterbangkan kesegenap penjuru tanah air secara cepat dan tepat dengan selalu berpedoman pada Sapta Marga.
Sirip pada ujung senjata Cakra dengan empat buah garis, diartikan bahwa prajurit Yonif Linud 432 Kostrad mempunyai keseimbangan sebagai prajurit pejuang dan prajurit propesional serta prajurit yang mampu melaksanakan fungsinya sebagi fungsi sosial dan fungsi Hankam dan sebagai prajurit yang berkemampuan tempur, intelijen, administrasi dan teritorial.
Genggaman lima jari di ujung sayap pada tangkai senjata Cakra, diartikan bahwa prajurit Yonif Linud 432 Kostrad selalu memegang teguh Sumpah Prajurit, bersifat tegas, teguh, setia pada tugas dan mengutamakan persatuan dan kesatuan di dalam setiap pelaksanaan tugas.
Tiga Cakar Garuda pada tangkai Cakra, diartikan bahwa prajurit Yonif Linud 432 Kostrad selalu menyadari kemampuan yang harus dimiliki sebagai seorang prajurit profesional, selalu terkendali oleh satuan atasan dan berpegang teguh pada Janji Prajurit Para.
Angka 432 diartikan Kesatuan Yonif Linud 432 Kostrad.
Tulisan: "Waspada Setia Jaya" diartikan:
WASPADA: memiliki kesiap siagaan yang tinggi agar tidak terdadak, penuh antisipasi ke depan, sehingga selalu siap melaksanakan tugas setiap saat dengan kesiapan jasmani dan rohani yang selalu prima serta keyakinan akan kemampuan dan kemahiran yang dimiliki.
SETIA: memiliki loyalitas yang tinggi baik ke atas, ke samping maupun ke bawah serta memiliki sikap mental dan jiwa yang menjunjung tinggi kebenaran dan kehormatan.
JAYA: memiliki keharuman nama, penghargaan, penghormatan dan pengakuan dari keberhasilan dan kesuksesan setiap tugas yang diberikan kepadanya.
Tata Warna.
Merah Melambangkan keberanian.
Hitam melambangkan keteguhan, ketenangan.
Putih melambangkan kesucian, keikhlasan.
Kuning melambangkan kejayaan, kebijaksanaan.
Hijau melambangkan kedamaian, harapan.
Arti dan makna Mahkota/Tiang.
Bintang bersudut lima, diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankannya dan juga sebagi lambang/simbol TNI AD yang terkandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.
Burung Raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda Yaksa, diartikan:
Kesaktian.
Sayap terbuka lebar melambangkan menuju kesempurnaan sesuai tujuan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Menggenggam senjata "Cakra Agni" sebagai kebulatan tekad yang menentukan selaku Bhayangkari Negara.
Bunga Teratai mekar berdaun 17, diartikan kemegahan dan kejayaan hari keramat 17 Agustus 1945.
Lima lingkaran, diartikan tiap sila dari pancasila sebagai landasan idiil dan spritual dari idiologi Negara dan bangsa.
Penugasan
Satgas Halilintar Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Februari 1988 s.d. Mei 1989.
Satgas Kresna Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Februari 1989 s.d. Januari 1990.
Satgas Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Desember 1991 s.d. Maret 1993.
Satgas Yonif Linud 432/WSJ di daerah Irian Jaya pada bulan Oktober 1995 s.d. Desember 1996.
Satgas Rajawali-IV Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Agustus 1998 s.d. bulan Juni 1999.
Satgas Pam Jajak Pendapat Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan September 1999.
Satgas Pamtas NTT-Timtim Yonif Linud 432/WSJ di daerah Atambua-NTT pada bulan Oktober 1999 s.d. Juni 2000.
Satgas Koden Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan April 2001 s.d. April 2002.
Satgas Kompi Rajawali Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan Mei 2001 s.d. April 2002.
Satgas Kompi Rajawali Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan April 2002 s.d. April 2003.
Satgas Koden dan Kompi Rajawali Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan Oktober 2002 s.d. Januari 2004.
Satgas Pamtas Papua Yonif Linud 432/WSJ di daerah Papua ( Irian ) pada bulan September 2004 s.d. Desember 2005.
Satgas Kompi Mekanik KONGA XXIII-B/UNIFIL Yonif Linud 432/WSJ yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon pada bulan Nopember 2007 s.d. Desember 2008.
Satgas Pamtas Papua Yonif Linud 432/WSJ di daerah Papua (Merauke) pada bulan Agustus 2013 s.d Maret 2014.
Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 432/WSJ di daerah Papua New Genie 2017 s.d 2018.[1]
Komandan
Letkol Inf Syahrir MS NRP 24252 ⭐⭐⭐ Danyon ke 1 mulai tahun 1986 s.d. 1987.
Letkol Inf Sarnubi HS. NRP 24172 ⭐⭐ Danyon ke 2 mulai tahun 1987 s.d. 1988.
Mayor Inf FX. Agus Ediono NRP 26571 Danyon ke 3 mulai tahun 1988 s.d 1989.
Mayor Inf Bambang Budi NRP 27916 Danyon ke 4 mulai tahun 1989 s.d 1992.
Letkol Inf Djoko Setijono NRP 27166 ⭐⭐ Danyon ke 5 mulai tahun 1992 s.d 1994.
Mayor Inf Murdjito NRP 29123 ⭐⭐ Danyon ke 6 mulai tahun 1994 s.d. 1996.
Letkol Inf Hidayat Saleh NRP 29512 ⭐ Danyon ke 7 mulai tahun 1996 s.d. 1998.
Mayor Inf S. Widodo NRP 30483 Danyon ke 8 mulai tahun 1998 s.d. 1999.
Letkol Inf Eriet H.U. NRP 29993 ⭐ Danyon ke 9 mulai tahun 1999 s.d. 2001.
Mayor Inf Rogan M. Napitupulu NRP 30589 Danyon ke 10 mulai tahun 2001 s.d. 2002.
Letkol Inf Gregorius Suharso NRP 32233 ⭐ Danyon ke 11 mulai tahun 2002 s.d. 2004
Letkol Inf Djauhari NRP 31600 ⭐ Danyon Ke 12 mulai tahun 2004 s.d. 2006.
Letkol Inf Raymond Marojahan NRP 1900003230568 Danyon Ke 13 mulai tahun 2006 s.d. 2007.
Letkol Inf Joko Sudiono, M.A. NRP 32633 ⭐ Danyon ke 14 mulai tahun 2007 s.d. 2008.
Letkol Inf Jannie Aldrin Siahaan NRP 1910027810869 ⭐ Danyon ke 15 mulai September 2008 s.d Mei 2010.
Letkol inf Tri Rana Subekti, S.Sos. Nrp 11940015311172 ⭐️ Danyon ke 16 mulai mei 2010 s.d November 2011.
Letkol Inf Yulius Bagus Suselo, S.Sos. NRP 11950048640474 Danyon ke 17 mulai November 2011 s.d Juli 2013.
Letkol Inf Aji Mimbarno, S.AP. NRP 11970037570875 Danyon ke 18 mulai Juli 2013 s.d 13 Oktober 2014
Letkol Inf Budi Santosa,S.Sos NRP 11980044080176 Danyon ke 19 mulai 13 Oktober 2014 s.d 2015