2 Korintus 6 (atau II Korintus 6, disingkat 2Kor 6) adalah bagian dari surat rasul Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Timotius.[3]
Teks
- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
- Pasal ini dibagi atas 18 ayat.
- Berisi pengajaran mengenai pemisahan dengan berhala dan noda kekafiran.
Struktur
Pembagian isi pasal:
Ayat 1
- Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.[4]
Paulus mempercayai bahwa seorang percaya dapat menerima kasih karunia Allah dan mengalami keselamatan (2 Korintus 6:2), tetapi sesudah itu, karena kecerobohan rohani atau dosa yang disengaja, orang itu mungkin saja meninggalkan iman dan kehidupan di dalam Injil lalu terhilang lagi. Semua orang harus didorong untuk diperdamaikan dengan Allah dan menerima kasih karunia-Nya (2 Korintus 5:20). Mereka yang menerima kasih karunia Allah harus didorong untuk tidak membuat kasih karunia itu menjadi sia-sia (bandingkan 2 Korintus 6:14-18).[5]
Ayat 2
- Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.[6]
Referensi silang: Yesaya 49:8; Mazmur 69:14; Yesaya 55:6
Di sini Paulus mengutip dari Kitab Yesaya pasal 49:8:
- Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi[7]
Ayat 14
- Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?[8]
Dalam pandangan Allah, umat manusia pada akhirnya digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: mereka yang ada dalam Kristus dan mereka yang tidak ada dalam Kristus (2 Korintus 6:14–16). Karena itu, orang percaya jangan bermitra secara sukarela atau berhubungan intim dengan orang tidak percaya, sebab hubungan semacam itu dapat merusakkan hubungan mereka dengan Kristus. Ini meliputi kemitraan dalam dunia usaha, golongan rahasia, kencan, pernikahan, dan persahabatan karib. Hubungan orang Kristen dengan orang tidak percaya seharusnya sejauh yang diperlukan dalam kaitan dengan keberadaan sosial atau ekonomi, atau untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada orang yang belum percaya.[5]
Ayat 16
Referensi silang: Imamat 26:12; Yeremia 32:38; Yehezkiel 37:27; Wahyu 21:3
Ayat 17
Referensi silang: Yesaya 52:11
Ayat 18
Referensi silang: Keluaran 4:22; 2 Samuel 7:14; 1 Tawarikh 17:13; Yesaya 43:6; Roma 8:14
Referensi
Lihat pula
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Keluaran 4, Imamat 26, 2 Samuel 7, 1 Tawarikh 17, Yesaya 43, Yesaya 49, Yesaya 52, Yesaya 55, Yeremia 32, Yehezkiel 37, Mazmur 69, Roma 8, Wahyu 6, Wahyu 21
Pranala luar
|
---|
Alkitab | | |
---|
Nama tempat/Istilah | |
---|
Nama orang | |
---|
Sumber | |
---|
|