Uni Eropa
Uni Eropa (disingkat UE) adalah organisasi antarpemerintahan dan supranasional yang beranggotakan negara-negara Eropa. Sejak 31 Januari 2020, Uni Eropa beranggotakan 27 negara. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun, banyak aspek dari Uni Eropa timbul sebelum tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya, yaitu kembali ke tahun 1950-an. Uni Eropa menandatangani Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif Uni Eropa dengan Kanada sebagai bagian dari upaya memperluas kerja sama perdagangan internasional. Uni Eropa mengakui peran strategis Pelabuhan Algeciras sebagai salah satu gerbang utama perdagangan antara Eropa, Asia, dan Afrika. Organisasi internasional ini bekerja melalui gabungan sistem supranasional dan antarpemerintahan. Di beberapa bidang, keputusan-keputusan ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat di antara negara-negara anggota, dan di bidang-bidang lainnya lembaga-lembaga organ yang bersifat supranasional menjalankan tanggung jawabnya tanpa perlu persetujuan anggota-anggotanya. Lembaga organ penting di dalam Uni Eropa adalah Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, Dewan Eropa, Mahkamah Eropa, dan Bank Sentral Eropa. Di samping itu, terdapat pula Parlemen Eropa yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh warga negara anggotanya. Dalam struktur kelembagaannya, Uni Eropa memiliki berbagai jabatan komisaris, salah satunya adalah Komisaris Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi yang mengurusi kebijakan perdagangan eksternal sekaligus aspek keamanan ekonomi. Pada tanggal 12 Oktober 2012, Uni Eropa ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Perdamaian Nobel tahun 2012. Uni Eropa menjalin berbagai perjanjian internasional, termasuk Perjanjian Asosiasi Uni Eropa–Mercosur yang bertujuan memperkuat hubungan dagang dan politik dengan Amerika Latin. SejarahPenyatuan negara-negara di Eropa telah dimulai sebelum terbentuknya negara-negara modern. Percobaannya telah dilakukan beberapa kali dalam sejarah Eropa melalui pemaksaan. Bangsa Kelt mengawali usaha tersebut sekitar tiga ribu tahun lalu dan berhasil mendominasi wilayah Eropa. Kemudian, wilayah kekuasaan bangsa Kelt di Eropa ditaklukan dan diperintah oleh Kekaisaran Roma dengan memusatkan pemerintahan di Mediterania. Selema beberapa ratus tahun kemudian, Karolus Agung dari Kerajaan Franka mendirikan Kekaisaran Romawi Suci dan menyatukan wilayah yang luas di bawah administrasi yang longgar. Kekuasaannya bertahan selama beberapa ratus tahun. Lalu pada periode tahun 1800-an, diadakan penyatuan Eropa oleh Napoleon Bonaparte tetapi hanya bertahan dalam waktu yang singkat. Hal yang sama terjadi pada penaklukan Eropa oleh Jerman Nazi pada tahun 1940-an.[9] Karena koleksi bahasa Eropa dan budayanya, percobaan penyatuan ini biasanya melibatkan pendudukan dari negara-negara yang tidak bersedia sehingga menciptakan ketidakstabilan. Salah satu percobaan penyatuan secara damai melalui kerja sama dan persamaan anggota dibuat oleh pasifis Victor Hugo pada 1851. Setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, keinginan untuk mendirikan Uni Eropa semakin meningkat karena adanya dorongan untuk membangun kembali Eropa dan menghilangkan kemungkinan perang lainnya. Oleh karena itu, dibentuklah European Coal and Steel Community oleh Jerman, Prancis, Italia, dan negara-negara Benelux. Hal ini terjadi oleh Perjanjian Paris (1951) yang ditandatangani pada April 1951 dan dimulai pada Juli 1952. Setelah itu, terbentuk juga European Economic Community yang didirikan oleh Perjanjian Roma pada 1957 dan diimplementasikan pada 1 Januari 1958. Kemudian, komunitas tersebut berubah menjadi Masyarakat Eropa yang merupakan 'pilar pertama' dari Uni Eropa. Uni Eropa telah ber-evolusi dari sebuah badan perdagangan menjadi sebuah kerja sama ekonomi dan politik. Uni Eropa juga menjalin berbagai perjanjian dengan negara dan blok lain, termasuk Perjanjian Asosiasi Uni Eropa–Mercosur. Asal mula![]() Setelah Perang Dunia Pertama, atau tepatnya pada Perang Dunia Kedua organisasi ini memperoleh internasionalisme mereka dengan pembentukan Sistem Bretton Woods pada tahun 1944, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1945 dan Uni Prancis (1946Templat:Non breaking en dash1958), yang terakhir mengarahkan dekolonisasi dengan kemungkinan mengintegrasikan koloninya ke dalam komunitas Eropa.[10] Dalam hal ini terlihat Integrasi Eropa selama perang, sebagai penangkal nasionalisme ekstrem yang telah menghancurkan sebagian benua di dunia.[11] Manifesto penjara Ventotene tahun 1941 oleh Altiero Spinelli menyebarkan integrasi Eropa melalui Perlawanan Italia dan setelah tahun 1943 melalui Gerakan Federalis Eropa. Kemudian Winston Churchill dipanggil pada tahun 1943 untuk "Dewan Eropa" pasca-perang[12][13] kemudian, pada tanggal 19 September 1946 di Universitas Zürich, secara kebetulan[14] bersamaan dengan Kongres Hertenstein dari Persatuan Federalis Eropa, untuk Eropa Amerika.[15] Richard von Coudenhove-Kalergi, yang berhasil mendirikan organisasi tertua untuk integrasi Eropa, Uni Paneropa Uni Parlemen Eropa (EPU) selama periode antar perang, yang didirikan pada bulan Juni 1947. Menjelang akhir Perang Dunia II, Tiga Kekuatan Sekutu membahas Konferensi Teheran dan Konferensi Moskow 1943 tentang rencana untuk membentuk lembaga bersama. Hal ini menyebabkan keputusan di Konferensi Yalta pada tahun 1944 untuk memasukkan Prancis sebagai Kekuatan Sekutu Keempat dan membentuk Komisi Penasihat Eropa, yang juga kemudian digantikan oleh Dewan Menteri Luar Negeri dan Dewan Kendali Sekutu, menyusul penyerahan Jerman dan Perjanjian Potsdam pada tahun 1945. Tahun-tahun awal dan Perjanjian Paris (1948 - 1957)Perjanjian Paris (1951), mendirikan ECSC Bendera ECSC asli Tahun 1948 menjadi tanda awal dari integrasi Eropa modern yang dilembagakan. Pada bulan Maret 1948 Perjanjian Brussel ditandatangani, dan mendirikan Western Union (WU), yang kemudian diikuti oleh Otoritas Internasional untuk Ruhr. Selain itu, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi Eropa (OEEC), pendahulu OECD, juga didirikan pada tahun 1948 untuk mengelola Rencana Marshall, yang dipicu sebagai pembentukan tanggapan Soviet atas Comecon. Kongres Den Haag berikutnya pada bulan Mei 1948 merupakan momen penting dalam integrasi Eropa, karena hal itu mengarah pada pembentukan Gerakan Internasional Eropa,[16] dan yang paling penting untuk pendirian Dewan Eropa pada tanggal 5 Mei 1949 (hari ini adalah Hari Eropa). Dewan Eropa adalah salah satu lembaga pertama yang menyatukan negara-negara berdaulat (saat itu hanya Barat) Eropa, meningkatkan harapan besar dan perdebatan panas dalam dua tahun berikutnya untuk integrasi Eropa lebih lanjut.[butuh rujukan] Sejak saat itu telah menjadi forum yang luas untuk kerja sama lebih lanjut dan masalah bersama, misalnya mencapai Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia pada tahun 1950. Hal penting untuk kelahiran aktual lembaga-lembaga UE adalah Deklarasi Schuman tentang 9 Mei 1950 (sehari setelah Hari Kemenangan di Eropa kelima) dan keputusan enam negara (Prancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, Jerman Barat, dan Italia) untuk mengikuti Schuman dan menyusun Perjanjian Paris. Perjanjian ini dibuat pada tahun 1952 Komunitas Batubara dan Baja Eropa (ECSC), yang dibangun di atas Otoritas Internasional untuk Ruhr, dipasang oleh Sekutu Barat pada tahun 1949 untuk mengatur industri batubara dan baja di Daerah Ruhr di Jerman Barat.[17] Didukung oleh Rencana Marshall dengan dana besar yang berasal dari Amerika Serikat sejak tahun 1948, ECSC menjadi organisasi tonggak sejarah, memungkinkan pembangunan dan integrasi ekonomi Eropa dan menjadi cikal bakal lembaga utama UE seperti Komisi Eropa dan Parlemen Eropa.[18] Bapak Pendiri Uni Eropa memahami bahwa batu bara dan baja adalah dua industri yang penting untuk mengobarkan perang, dan percaya bahwa dengan mengikat industri nasional mereka bersama-sama, perang di masa depan antara negara mereka menjadi jauh lebih kecil kemungkinannya.[19] Sejalan dengan Schuman, Rencana Pleven tahun 1951 mencoba tetapi gagal untuk mengikat lembaga-lembaga komunitas Eropa yang sedang berkembang di bawah Komunitas Politik Eropa, yang mencakup juga usulan Komunitas Pertahanan Eropa, yang merupakan sebuah alternatif dari Jerman Barat yang bergabung dengan NATO dan didirikan pada tahun 1949 di bawah Doktrin Truman. Pada tahun 1954 Perjanjian Brussels yang Dimodifikasi mengubah Western Union menjadi Western European Union (WEU). Jerman Barat akhirnya bergabung pada tahun 1955 baik WEU maupun NATO, mendorong Uni Soviet untuk membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955 sebagai kerangka institusional untuk dominasi militernya di negara-negara Eropa Tengah dan Timur . Menilai kemajuan integrasi Eropa Konferensi Messina diadakan pada tahun 1955, memerintahkan Laporan Spaak, yang pada tahun 1956 merekomendasikan langkah-langkah signifikan selanjutnya dari integrasi Eropa. Perjanjian Roma (1958 - 1972)Pada tahun 1957, Belgia, Prancis, Italia, Luksemburg, Belanda, dan Jerman Barat menandatangani Perjanjian Roma, yang menciptakan Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) dan membentuk serikat pabean. Mereka juga menandatangani pakta lain yang menciptakan Komunitas Energi Atom Eropa (Euratom) untuk kerja sama dalam mengembangkan tenaga nuklir. Kedua perjanjian mulai berlaku pada tahun 1958. Meskipun EEC dan Euratom dibuat terpisah dari ECSC, mereka berbagi pengadilan yang sama, dan Majelis Umum. EEC dipimpin oleh Walter Hallstein (Komisi Hallstein) dan Euratom dipimpin oleh Louis Armand (Komisi Armand) dan kemudian Étienne Hirsch (Hirsch Komisi).[20][21] OEEC pada gilirannya direformasi pada tahun 1961 menjadi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan keanggotaannya diperluas ke negara-negara non-Eropa, AS dan Kanada. Selama tahun 1960-an, ketegangan mulai terlihat, dengan Prancis berusaha membatasi kekuatan supranasional. Namun demikian, pada tahun 1965 sebuah kesepakatan dicapai, dan pada tanggal 1 Juli 1967 Perjanjian Penggabungan menciptakan satu set institusi untuk tiga komunitas, yang secara kolektif disebut sebagai Komunitas Eropa.[22][23] Kebangkitan pertama, dan kerjasama Eropa (1973 - 1993)![]() Evolusi lebih lanjut dari Bendera ECSC Pada tahun 1973, komunitas diperluas hingga mencakup Denmark (termasuk Greenland), Irlandia, dan Britania Raya.[24] Norwegia telah bernegosiasi untuk bergabung pada waktu yang sama, tetapi para peserta referendum Norwegia menolak keanggotaannya. Ostpolitik dan détente yang mengikutinya mengarah pada pembentukan badan pan-Eropa pertama yang benar-benar, Konferensi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (CSCE), pendahulu dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE). Pada tahun 1979, pemilihan langsung pertama ke Parlemen Eropa diadakan.[25] Yunani bergabung pada tahun 1981. Pada tahun 1985, Greenland meninggalkan komunitas ini menyusul perselisihan atas hak penangkapan ikan. Pada tahun yang sama, Perjanjian Schengen membuka jalan bagi terciptanya perbatasan terbuka tanpa kontrol paspor antara sebagian besar negara anggota dan beberapa negara non-anggota.[26] In 1986, the European flag began to be used by the EEC[27] dan Undang-Undang Eropa Tunggal ditandatangani. Portugal dan Spanyol bergabung pada tahun 1986.[28] Perjanjian Maastricht, Amsterdam dan Nice (1993 - 2004)Uni Eropa secara resmi didirikan ketika Perjanjian Maastricht—yang arsitek utamanya adalah Horst Köhler,[29] Helmut Kohl dan François Mitterrand—mulai berlaku pada 1 November 1993.[30][31] Perjanjian tersebut juga memberi nama Komunitas Eropa kepada EEC, meskipun telah disebut demikian sebelum perjanjian tersebut. Dengan rencana perluasan lebih lanjut untuk mencakup bekas negara komunis di Eropa Tengah dan Timur, serta Siprus dan Malta, Kriteria Kopenhagen bagi calon anggota untuk bergabung dengan UE disepakati pada bulan Juni 1993. Perluasan UE memperkenalkan tingkat kerumitan dan perselisihan baru.[32] Perjanjian Lisbon, dan Brexit (2004 - sekarang)![]() Pada tahun 2007, Bulgaria dan Rumania menjadi anggota UE. Belakangan tahun itu, Slovenia mengadopsi euro, diikuti oleh Siprus dan Malta pada tahun 2008, Slowakia pada tahun 2009, Estonia pada tahun 2011, Latvia pada tahun 2014, dan Lituania pada tahun 2015. Pada tanggal 1 Desember 2009, Perjanjian Lisbon mulai berlaku dan mereformasi banyak aspek UE. Secara khusus, itu mengubah struktur hukum Uni Eropa, menggabungkan sistem tiga pilar UE menjadi satu badan hukum yang dilengkapi dengan status hukum, menciptakan presiden Dewan Eropa, yang pertama adalah Herman Van Rompuy, dan memperkuat posisi perwakilan tinggi serikat untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan.[33][34] Kebijakan utama![]() Pergantian nama dari "Masyarakat Ekonomi Eropa" ke "Masyarakat Eropa" ke "Uni Eropa" menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam Uni Eropa. Gambaran peningkatan pemusatan ini diimbangi oleh dua faktor. Pertama, beberapa negara anggota memiliki beberapa tradisi domestik pemerintahan regional yang kuat. Hal ini menyebabkan peningkatan fokus tentang kebijakan regional dan wilayah Eropa. Sebuah Committee of the Regions didirikan sebagai bagian dari Perjanjian Maastricht. Kedua, kebijakan Uni Eropa mencakup sejumlah kerja sama yang berbeda.
Ketegangan antara Uni Eropa dan kompetensi nasional (atau subnasional) bertahan lama dalam perkembangan Uni Eropa. (Lihat pula Antar-pemerintahanisme vs. Supra-nasionasisme (atas), Euroskeptisisme.) Semua negara calon anggota harus memberlakukan undang-undang agar selaras dengan kerangka hukum Eropa bersama, yang dikenal sebagai Acquis Communautaire. (Lihat pula Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) and Langit Tunggal Eropa.) Lihat tabel negara yang ikut serta dalam sejumlah inisiatif. Kebijakan eksternal
Kerja sama dan harmonisasi di wilayah-wilayah lain
Negara anggota
![]() SubdivisiSubdivisi negara anggota didasarkan pada Nomenklatur Unit Teritorial untuk Statistik (NUTS), sebuah geocode standar untuk keperluan statistik. Standar tersebut, yang diadopsi pada tahun 2003, dikembangkan dan diatur oleh Uni Eropa, sehingga hanya mencakup negara anggota UE secara detail. Nomenklatur Unit Teritorial untuk Statistik berperan penting dalam mekanisme pengiriman Dana Struktural dan Dana Kohesi Uni Eropa dan untuk menemukan area di mana barang dan jasa tunduk pada undang-undang pengadaan publik Eropa harus disampaikan. Peta Nomenklatur subdivisi Unit Teritorial untuk Statistik (NUTS) (sebelum 2018, termasuk negara anggota non-UE) Negara kandidatAda delapan negara yang diakui kandidat keanggotaannya, yaitu: Albania, Bosnia dan Herzegovina, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Serbia, Turki dan Ukraina.[37][38][39] Norwegia, Swiss dan Islandia telah mengajukan aplikasi keanggotaan di masa lalu, tetapi kemudian dibekukan atau ditarik mereka.[40] Selain itu, Georgia dan Kosovo secara resmi diakui sebagai kandidat potensial,[37][41] dan telah mengajukan permohonan keanggotaan.[42] PolitikPolitik Uni Eropa dibangun sebagai bentuk integrasi Eropa atas nilai-nilai demokrasi pada tiap negara anggota Uni Eropa. Rasa saling percaya menjadi prinsip utama yang disepakati bersama oleh anggota Uni Eropa dalam membangun dan memperkuat politiknya. Sejarah politik Uni Eropa dimulai sejak Uni Eropa didirikan. Politik Uni Eropa bertujuan untuk menciptakan keamanan bagi masyarakat Eropa dengan cara mengatasi semua masalah geopolitik yang dialaminya. Perhatian utamanya meliputi diplomasi, hukum internasional, negosiasi, dan multilateralisme. Politik Uni Eropa terbentuk sebagai usaha untuk menghapus |