Kitab Ulangan
Kitab Ulangan (disingkat Ulangan; akronim Ul.) merupakan kitab kelima dan bagian dari kelompok kitab Taurat (atau Pentateukh) pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut Sefer Devarim (bahasa Ibrani: סֵפֶר דְּבָרִים). Beberapa terjemahan Alkitab bahasa Melayu yang lebih lampau menyebut nama kitab ini sebagai "Ulangan Taurat". Sejumlah para sarjana modern menggolongkan Kitab Ulangan ke dalam kelompok "Sejarah Deuteronomistis" (yang juga mencakup Kitab Yosua, Kitab Hakim-hakim, dua Kitab Samuel, dan dua Kitab Raja-raja) yang merupakan susunan sejarah teologis bangsa Israel dan dimaksudkan untuk menjelaskan hukum Allah untuk Israel di bawah bimbingan para nabi.[1] Pada mulanya, Sejarah Deuteronomistis dianggap ditulis oleh satu orang, tetapi saat ini para pakar lebih meyakini bahwa kitab-kitab dalam Sejarah Deuteronomistis ditulis dengan menggabungkan sejumlah teks-teks terpisah yang berasal dari berbagai zaman.[2][3] IstilahNama "Ulangan" (bukan sinonim "ujian") sebenarnya merupakan kependekan dari "Ulangan Taurat", judul lengkap kitab ini yang terkadang digunakan dalam versi terjemahan Alkitab bahasa Melayu (atau bahasa Indonesia) yang lebih lampau; Penamaan ini telah terbukti digunakan untuk berbagai versi terjemahan Alkitab bahasa Melayu dan bahasa Indonesia sejak zaman Hindia Belanda.[4][5] Nama "Ulangan" (atau "Ulangan Taurat") merupakan terjemahan maknawi dari nama kitab ini dalam Septuaginta Yunani, yakni Deuteronómion (Δευτερονόμιον, har. "hukum kedua"), yang merupakan gabungan dari kata δεύτερος (deúteros, har. "kedua, kelanjutan, lain-lain") dan νόμος (nómos, har. "hukum, aturan, adat, kebiasaan"); nama Yunani ini diserap menjadi Deuteronomium dalam bahasa Latin dan Deuteronomy dalam bahasa Inggris. Nama "Ulangan Taurat" dan Deuteronómion mendeskripsikan isi kitab yang memuat penyampaian ulang atas hukum Taurat, kali ini kepada generasi muda Israel saat itu; tetapi nama Deuteronómion sendiri diambil dari frasa "τὸ δευτερονόμιον τοῦτο" (translit. tò deuteronómion toûto har. "pengulangan hukum ini", "hukum ganda ini") pada Ulangan 17:18.
Dalam bahasa Ibrani, judul דְּבָרִים (Devarim) secara harfiah berarti "perkataan-perkataan". Istilah ini merupakan insipit yang diambil dari Ulangan 1:1.
IsiPeristiwa dalam Kitab Ulangan diperkirakan terjadi dalam beberapa periode sejak masa Musa sampai pada masa pembuangan, kira-kira abad ke-8 sampai ke-7 sM.[6] Kitab Ulangan juga terdiri dari serangkaian khotbah-khotbah yang diucapkan Musa di depan bangsa Israel waktu mereka berada di negeri Moab. Mereka berhenti di situ sesudah mengakhiri perjalanan panjang lewat padang gurun dan sebelum masuk ke Kanaan untuk menduduki negeri itu. Beberapa pokok yang penting dari kitab ini ialah:
KepengaranganKitab Ulangan menempati posisi yang membingungkan dalam Alkitab. Kitab ini berada di antara kisah pengembaraan bangsa Israel di padang gurun dan kisah perebutan Kanaan oleh bangsa Israel, tetapi tidak dapat sepenuhnya menjadi bagian dari salah satunya atau keduanya. Kisah pengembaraan di padang gurun dapat saja berakhir dengan mudah pada Kitab Bilangan, dan kisah penaklukan di bawah kepemimpinan Yosua juga lengkap tanpa kitab ini, setidaknya dalam hal unsur alur ceritanya. Namun dalam hal unsur tematik atau teologis, akan ada sesuatu yang terasa hilang jika kedua kasus tersebut terjadi. Para pakar telah memberikan berbagai pendapat sehubungan dengan permasalahan ini. Teori yang terpopuler untuk kepengarangan Kitab Ulangan saat ini adalah Teori "Sejarah Deuteronomistis", yaitu Kitab Ulangan awalnya hanya berupa kitab hukum dan perjanjian yang disebut "Hukum Deuteronomis", kemudian berkembang hingga menjadi semacam pengantar untuk kitab-kitab Sejarah Deuteronomis. Selain itu, terdapat pula teori yang lebih tua yang melihat bahwa Kitab Ulangan merupakan bagian dari Kitab Bilangan, dan Kitab Yosua hanyalah semacam pelengkap untuk kitab ini. Ide ini masih banyak yang mendukungnya, tetapi pendapat arus utama yang lebih diyakini merupakan campuran dari keduanya, yaitu bahwa Kitab Ulangan, setelah menjadi pengantar Sejarah Deuteronomis, kemudian terlepas dari kelompok itu dan dimasukkan ke dalam suatu kelompok bersama-sama dengan Kejadian–Keluaran–Imamat–Bilangan dengan alasan memiliki Musa sebagai karakter sentralnya. Menurut hipotesis ini, cerita kematian Musa awalnya adalah merupakan bagian akhir dari Kitab Bilangan, tetapi kemudian dipindahkan ke akhir Kitab Ulangan.[7] PerikopJudul perikop dalam Kitab Ulangan menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.
Lihat pulaReferensi
Pustaka
|