Brenggi
Brenggi (Dewanagari: भृङ्गी; IAST: Bhṛṅgī ) adalah nama seorang resi dalam agama Hindu, disebut sebagai pemuja Dewa Siwa yang taat. Dia memperoleh berkah tiga tungkai dari sang dewa untuk menopang tubuhnya yang lemah.[1][2] LegendaMenurut pustaka Siwapurana berbahasa Sanskerta dan Sthalapurana berbahasa Tamil, seluruh resi yang memuja Dewa Siwa juga ikut memuja Parwati, pasangan Siwa. Pada suatu hari, Brenggi berkunjung ke Kailasa (kediaman Siwa) dan hendak mengitari Siwa sebagai wujud bakti. Sebelum dimulai, Parwati mengingatkan bahwa Brenggi juga harus mengitari sang dewi sebab dia dan Siwa merupakan dua sisi dari suatu kesatuan. Namun Brenggi terlalu fokus mengitari Siwa sehingga tidak menghiraukan peringatan Parwati. Parwati menyadari bahwa Brenggi hanya mau mengitari Siwa saja, sehingga ia memutuskan untuk duduk di pangkuan Siwa. Hal itu menyulitkan Brenggi untuk mengitari Siwa saja, sehingga ia berubah wujud menjadi kumbang agar mampu mengitari Siwa melalui celah sempit antara badan Siwa dan Parwati. Tindakan Brenggi membuat Parwati marah sehingga dia mengutuk agar badan sang resi sangat lemah sampai-sampai kakinya tidak akan mampu lagi menopang tubuhnya. Brenggi pun memohon pengampunan, dan Siwa memberinya berkah berupa kaki ketiga untuk menopang badan. Akhirnya Brenggi pun memperoleh gelar Maharesi.[3][4] Menurut suatu versi, Siwa dan Parwati berubah wujud menjadi suatu dewa campuran (setengah Siwa, setengah Parwati) yang disebut Ardanariswara. Brenggi berubah menjadi serangga dan mencoba untuk menindik separuh tubuh dewa tersebut agar bisa mengelilingi bagian Siwa saja. Parwati pun marah dan mengutuknya agar menjadi orang yang lemah. Agar mampu lagi menopang tubuhnya, dia diberi anugerah kaki ketiga yang berfungsi sebagai tripod.[5][6][7] Referensi
|