Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Stasiun Purwareja

Stasiun Purwareja
Purwareja+36 m
Tampak depan Stasiun Purwareja, 2024
Nama lainStasiun Klampok
Lokasi
Koordinat7°27′41″S 109°26′05″E / 7.461504°S 109.434584°E / -7.461504; 109.434584
Ketinggian+36 m
Operator
Letak
Jumlah jalur3
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka2 Juli 1897
Ditutup1986 (pascaproyek PLTA Mrica)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Purwareja (PWJ)—populer dengan sebutan Stasiun Klampok—adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kaliwinasuh, Purwareja Klampok, Banjarnegara. Stasiun yang terletak pada ketinggian +36 m[3] ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset V Purwokerto dan merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling barat di Kabupaten Banjarnegara.

Asal usul stasiun ini dapat dilacak dari perpanjangan jalur dari Purwokerto Timur menuju Sokaraja pada tanggal 5 Desember 1896. Selanjutnya, dari Sokaraja kemudian diperpanjang menuju Purwareja Klampok pada tanggal 2 Juli 1897.[4]

Berdasarkan Buku Ikhtisar Lintas Jawa yang diterbitkan oleh Perumka tahun 1992, semasa aktifnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.[5]

Stasiun beserta jalur kereta apinya ditutup pada tahun 1978 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Lokasi stasiun ini tak jauh dari Bandar Udara Wirasaba yang berganti nama menjadi Bandara Jenderal Soedirman. Stasiun ini sempat aktif untuk stasiun operasi persilangan KA angkutan bahan bangunan PLTA Mrica hingga proyek tersebut hampir rampung pada 1986, serta membangun sepur simpang yang terletak di antara Halte Gumiwang dan Halte Binorong, dan pemberhentian kereta api di Stasiun Mantrianom.[6] Kini bangunan utama stasiun diubah menjadi sebuah ruko.

Reaktivasi

Berdasarkan Lampiran Perpres No. 79 tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan konektivitas antar kawasan melalui pengembangan angkutan massa yang mudah dan cepat.[7]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. hlm. 12-126. 
  4. ^ Zuhdi, Susanto (2002). Cilacap (1830-1942): bangkit dan runtuhnya suatu pelabuhan di Jawa. Jakarta: Gramedia. 
  5. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. hlm. 12-127. 
  6. ^ Mediatama, Grahanusa (2016-01-19). "KAI aktifkan kembali rute Purwokerto-Banjarnegara". PT. Kontan Grahanusa Mediatama. Diakses tanggal 2024-09-11. 
  7. ^ Lampiran Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal – Semarang – Salatiga – Demak – Grobogan, Kawasan Purworejo – Wonosobo – Magelang – Temanggung, Dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kemangkong
menuju Purwokerto
Purwokerto–Wonosobo Gandulekor
menuju Wonosobo
Terminus Percabangan menuju Kandis Kandis
Terminus
Kembali kehalaman sebelumnya