Pirelli Trophy for Tyre Management Autosport Club Driver/Year
Sam Jamie Bird[1] (lahir 9 Januari 1987) adalah pembalap mobil profesional asal Britania Raya yang saat ini berkompetisi di Formula E bersama NEOM McLaren.
Karier
Formula BMW
Bird membuat namanya di balap mobil kursi tunggal di kategori Formula BMW. Bird meraih hasil ke-14 di musim debutnya. Ia menjadi runner-up di musim 2005 yang merupakan musim keduanya di Formula BMW, dan juga meraih posisi 4 di Formula BMW world final.
Formula Renault
Pada tahun 2006, Bird mengikuti British Formula Renault series, dimana dirinya memenangkan empat balapan dan meraih posisi empat di klasemen, 11 poin di bawah juara seri Sebastian Hohenthal.
Formula Tiga
Pada tahun 2007 Bird berkompetisi di British Formula 3 Championship bersama Carlin Motorsport, membalap di Dallara bermesin Mercedes. Pada Maret 2007, Bird mendapat sponsor dari BP. Mark Reader, manajer marketing BP UK berkata bahwa Sam Bird adakah prospek yang luar biasa dan dirinya senang bisa menjalin hubungan dengannya.[2] Bird terpilih ke Lomba Elit Motor Sports Association pada April 2007, bersama 5 pembalap lainnya di berbagai seri Britania Raya dan juga berpartisipasi dalam seri tes aerodinamika bersama AT&T Williams F1 Team.
Bird pindah ke Manor Motorsport dah Formula 3 Euro Series pada tahun 2008, menyelesaikan musim di posisi 11 klasemen dengan 23 poin, 16 diantaranya didapat dari posisi kedua saat lomba Sabtu di Catalunya dan Le Mans dan hanya mendapat poin lainnya dalam 3 balapan. Untuk musim 2009 dirinya bergabung dengan Alexander Sims, Christian Vietoris, Marco Wittmann di Mücke Motorsport. Ia mendapatkan posisi pole dan lap tercepat pertamanya, tetapi gagal memenangkan satupun lomba dan mengakhiri musim di posisi 8 klasemen.
Seri GP2
Bird melewatkan ronde terakhir dari F3 Euro Series mesin 2009 untuk mengikuti tes Seri GP2 Asia di Sirkuit Yas Marina di Abu Dhabi bersama ART Grand Prix. Ia membalap di musim 2009-10 untuk timnya dimana dirinya mengakhiri musim di posisi 7 klasemen dengan posisi kedua di ronde terakhir.
Bird berkompetisi di Seru GP2 Musim 2010 bersama ART. Ia berhasil meraih kemenangan seri pertamanya di lomba pertama di Monza. Bird berhasil meraih 4 lap tercepat sepanjang musim, dan meraih posisi 5 klasemen dengan 48 poin.
Untuk musim 2011, Bird pindah ke tim iSprortb International, menjadi rekan setim Marcus Ericsson. Bird gagal finis empat kali di Seri GP2 Asia, tetapi di seri utama dirinya berada di posisi kedua klasemen setelah empat lomba dan memiliki poin yang sama dengan Romain Grosjean. Bird kemudian mengakhiri musim di posisi keenam di klasemen.
Bird bergabung dengan Russian Time untuk musim 2013 b Bird meraih lima kemenangan dan tiga lap tercepat untuk meraih posisi kedua di klasemen akhir di bawah Fabio Leimer. Beranda teman setimnya Tom Dillmann, Bird membawa Russian Time di posisi pertama klasemen konstruktor Seri GP2.
Formula Renault 3.5
Di antara dua musim terakhirnya di Seri GP2, Bird berkompetisi di Formula Renault 3.5. Ia memenangkan 2 balapan dan mendapat 7 podium menuju pertarungan juta dengan Robin Frijns dan Jules Bianchi. Ia kalah dari perebutan juara dengan selisih 10 poin dan berakhir di posisi tiga klasemen.
Formula Satu
Pada 16 November 2010 Bird mengikuti tes pembalap muda di Abu Dhabi, berkendara untuk Mercedes.[3]
Kejuaraan Ketahanan Dunia
Pada tahun 2014 Bird membuat dua penampilan tamu untuk tim Ferrari AF Corse.[4] Yang pertama adalah di Silverstone 6 jam dimana dirinya finis di posisi ketiga di kelas GTE Amatir. Penampilan keduanya terjadi di Le Mans 24 Jam. Bird meraih posisi pole di kelas GTE AM, kedua secara keseluruhan mobil GT. Bird memulai di stint pertama, mempertahankan pimpinan kelas GTE Am hingga ia bertabrakan dengan mobil LMP1, Audi nomor 3 dan Toyota, di kondisi basah di Mulsanne Straight membuat Bird keluar dari lomba pada jam kedua.
Bird memenangkan kelas LM GTE Pro dari Kejuaraan Ketahanan Dunia pada 2016.[5][6]
Formula E
2014-15
Pada Formula E musim 2014-15, Bird mulai membalap untuk tim Virgin Racing milik Ricard Branson di samping Jaime Alguersuari. Ia mendapatkan posisi ketiga di balapan pertama ePrix Beijing, sebelum mendominasi balapan kedua di Putrajaya untuk mendapatkan kemenangan dari posisi kedua di grid. Di balapan selanjutnya di Punta del Este, ia tidak mencetak waktu di kualifikasi dan start dari posisi ke-18 dan keluar dari lomba setelah mengalami kecelakaan di lap ketiga bb Bird kembali mencetak poin di Buenos Aires dan Miami. Tetapi di ePrix Long Beach Bird mengalami kegagalan suspensi di lap 11 dan gagal menyelesaikan balapan. Bird menghindari kecelakaan besar di lap pertama ePrix Monako dan berhasil finis keempat dari hasil kualifikasi kedua belas. di Ronde terakhir musim 2014-15 yaitu ePrix London Bird start dari posisi empat dan melintasi garis finis di posisi kedua. Pemenang lomba yaitu Stephane Sarrazin mendapat pinalti 49 detik sehingga Bird mendapat kemenangan, menjadi pembalap Formula E pertama yang menang di lomba rumahnya. Bird menyelesaikan musim dengan 103 poin dan berada di posisi kelima di klasemen.
2015-16
Di lomba pertama di Beijing, Bird hanya berhasil finis ke-7. Di balapan selanjutnya di Putrajaya Bird finis ke-2 setelah Renault mengalami masalah mekanis dan dua mobil Dragon dari Loic Duval dan Jerome d'Ambrosio mengalami masalah suspensi. Di balapan selanjutnya di Punta del Este, Bird finis kedua di belakang Sebastien Buemi. Di Buenos Aires Bird menang setelah menahan Buemi yang start dari posisi 18. Selanjutnya posisi 6 didapatkan di Meksiko, Long Beach, dan Paris, sebelum posisi 11 di Berlin setelah kontak saat jalannya lomba. Di lomba pertama dari final musim ganda di London, Bird finis ke-7. Di balapan selanjutnya Bird terpaksa gagal finis karena masalah gas. Bird mengakhiri musim di posisi 4 klasemen dengan 88 poin.
2016-17
Bird memulai musim dengan finis ke-13 Hong Kong setelah memimpin balapan dan kehilangan lebih dari 1 menit di pit stop. Ia bangkit dengan finis kedua di ronde selanjutnya di Marrakesh, yang mana Bird menyatakan bahwa "berada di podium seperti kemenangan". Setelah insiden dengan Jerome d'Ambrosio di lap terakhir di Buenos Aires, Bird kembali mendapat podium di ePrix Kota Meksiko. Di Monako, Bird mendapat kerusakan di suspensinya setelah menabrak pembatas di awal lomba, ia masih mencatatkan lap tercepat di mobil keduanya. Di tiga balapan selanjutnya Bird hanya mengoleksi 13 poin. Bird kemudian menjadi pembalap pertama yang mendapat back-to-back kemenangan di New York City. Ia mendapat dua top-five finis di Montreal dan berada di posisi keempat klasemen akhir, lima posisi di depan rekan setimnya Jose Maria Lopez.
2017-18
Di pembuka musim di Hong Kong, Bird start dari posisi 2 di grid setelah hampir membuat mobilnya berputar di hairpin saat flying lap. Saat balapan ya menyusul Jean-Éric Vergne untuk pimpinan lomba tetapi menabrak seorang mekanik saat akan melakukan pit stop. Kemudian ia diberi pinalti driver through tetapi tetap keluar sebagai pemimpin balapan dan kemudian memenangkan balapan sekaligus memimpin klasemen Formula E untuk pertama kali dalam kariernya. Bird diberi pinalti 10 grid di balapan selanjutnya karena insiden dan start dari posisi tiga belas. Ia berhasil ke-5 menyusul diskualifikasi pasca lomba untuk Daniel Abt, dah mempertahankan pimpinan klasemen. Bird kemudian menyelesaikan musim di posisi ke-3 klasemen dengan 143 poin, hanya selisih 1 poin dari Lucas di Grassi.
2018-19
Podium pertama Bird di musim ini datang di ePrix Marrakesh 2019, finis ke-3 setelah mengambil pole position. Di 2019, ia menjadi pembalap Formula E pertama yang memenangkan balapan di setiap musim Formula E setelah memenangkan ePrix Santiago 2019. Bird kemudian menyelesaikan musim di posisi ke-9 dengan mengumpulkan 85 poin sepanjang musim.
2019-20
Bird memenangkan balapan pembuka, ePrix Diriyah untuk Envision Virgin Racing.[7] Sayangnya di balapan kedua dirinya mengalami tabrakan dengan Mitch Evans. Di Santiago, Bird naik dari posisi ke-16 hingga posisi ke-10 sekaligus mencatatkan lap tercepat. Di ePrix Kota Meksiko 2020, ia mengalami kecelakaan dari posisi ke-2. Di Marrakesh, ia finis ke-10 lagi setelah start dari posisi ke-14. Sisa musim tertahan akibat Pandemi Covid-19, saat Bird mengumumkan bahwa dirinya meninggalkan Virgin untuk bergabung dengan Jaguar Racing. Final dari musim ke-6 diselenggarakan di Sirkuit Jalan Raya Bandar Udara Tempelhof, antara 5 dan 13 Agustus. Bird menyelesaikan balapan pertama di posisi ke-4 dan di balapan kedua finis ke-6. Ia menyelesaikan tiga balapan selanjutnya di posisi ke-13, ke-11, dan ke-20 setelah terkena tabrakan di lap pertama. Di balapan terakhirnya untuk virgin, Bird finis ke-5 setelah start dari posisi ke-14 dan mengambil lap tercepat. Ia menyelesaikan musim di posisi ke-10 klasemen dengan 63 poin.
2020-21
Saat musim panas 2020 bird mengumumkan bahwa dirinya akan membalap untuk Jaguar Racing di Formula E musim 2020-2021. Di balapan kedua dari musim ini di ePrix Diriyah Bird melanjutkan rekornya sebagai satu-satunya pembalap pembalap yang menang di setiap musim Formula E. Posisi kedua di balapan selanjutnya di Roma membuatnya mengambil pimpinan klasemen dari Nyck de Vries di depan mantan rekan setimnya Robin Frijns. Setelah 6 DNF (gagal finis) dan 1 DSQ (diskualifikasi), ia masih berhasil menyelesaikan musim di posisi 6 klasemen dengan 87 poin.[8]
2021-22
Di musim 2021-22 Bird finis di posisi 13 klasemen dengan 51 poin. Bird tidak bisa mengikuti ePrix Seoul akibat cedera sehingga start ke-100 nya harus tertunda. Untuk pertama kalinya Bird gagal mendapatkan dalam satu musim di Formula E sehingga rekor kemenangan tiap musimnya terputus.[9]
† Pembalap tidak menyelesaikan lomba, tetapi diklasifikasikan karena telah menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan.
Referensi
^Rowe, Callum (28 August 2013). "IN DEPTH Q&A – SAM BIRD". callumrowesgp2blog.wordpress.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2018. Diakses tanggal 30 August 2013. SB: My middle name is Jamie