SMA Santa Theresia |
---|
|
Didirikan | 1927 |
---|
Jenis | Swasta |
---|
Akreditasi | A |
---|
Slogan | Bertekun Dalam Ilmu dan Iman |
---|
Kepala Sekolah | Bapak Albertus Noegroho, S.Pd |
---|
Jumlah kelas | 5 kelas tingkat X, 6 kelas tingkat XI dan XII |
---|
Jurusan atau peminatan | Paket mapel Kurikulum Merdeka untuk kelas X dan XI, IPA dan IPS untuk kelas XII |
---|
Rentang kelas | X, XI, XII IPA, XII IPS |
---|
Kurikulum | Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka |
---|
Status | Swasta |
---|
|
Lokasi | Jl. Gereja Theresia No. 4, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia |
---|
Tel./Faks. | +62-21-3142593 |
---|
Situs web | https://www.sttheresia-jkt.sch.id/ |
---|
|
SMA Santa Theresia (T27A) adalah sekolah menengah atas Katolik swasta yang dikelola Yayasan Ananta Bhakti yang berada di Jl. Gereja Theresia No. 4, Menteng, Jakarta Pusat adalah sekolah yang berada dalam naungan Ordo Santa Ursula di Indonesia. Pada awalnya didirikan pada tahun 1927, hanya untuk murid-murid TK dan SD. SMA Santa Theresia sampai saat ini dianggap sebagai salah satu SMA terbaik di Indonesia,[1] baik dari segi akademik maupun nonakademik.
SMA Santa Theresia memiliki solidaritas tinggi antar angkatan. Hal ini dibuktikaan dengan persahabatan yang baik antar tiap angkatan bahkan dengan para alumni, serta aksi nyata dalam MOS dengan tema-tema persahabatan dan keakraban. Saat ini SMA Santa Theresia juga menerapkan kebijakan ramah lingkungan dengan melarang penggunaan plastik untuk minuman di dalam lingkungan sekolah dan memiliki mesin untuk mengelola sampah menjadi kompos sebagai bentuk kampanye terhadap pencegahan pemanasan global.[2]
Sejarah
Asal Sekolah Santa Theresia adalah sekolah Santa Ursula yang berlokasi di Jl Pos No. 2, sebuah sekolah yang didirikan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1860. Sebagai pengikut St. Angela Merici, para biarawati Ursulin melaksanakan misi gereja dalam karya pendidikan dengan memprioritaskan kaum wanita. Ini dapat dilihat pada sekolah-sekolah Ursulin yang dimonopoli oleh kaum wanita, misalnya SMA Santa Ursula di Jl Pos No. 2.
Pada perkembangannya SMA Santa Ursula sudah tidak mampu lagi menampung siswi-siswinya, karena peminatnya yang begitu banyak. Menjawab persoalan tersebut, maka pada tahun 1963 dibukalah sekolah cabang yang diberi nama SMA Santa Ursula II, yang pada waktu itu masih berlokasi di Jl Pos No. 2. Sekolah cabang ini semula hanya mempunyai dua kelas yaitu kelas A (Sastra Budaya) dengan 33 siswi dan kelas B (IPA) dengan 42 siswi. Jumlah muridnya semakin bertambah, akhirnya pada tahun 1965 berpisah dari sekolah induk dan menempati lokasi di Jl Gereja Theresia No. 4 Jakarta Pusat.
Dengan tujuan membantu kaum wanita mendidik putra-putrinya maka pada tahun 1974, SMA Santa Ursula II mulai membuka pintunya bagi murid-murid pria, dengan tetap mengutamakan murid-murid wanita. Perbandingan jumlah murid pria dengan wanita berkisar 1:2. Kepercayaan masyarakat pada sekolah ini semakin tinggi. Terbukti dengan meningkatnya jumlah peminat pada sekolah ini. Karena itu timbul kebutuhan untuk mandiri. Maka dipandang perlu untuk memiliki identitas sendiri yang membedakan dengan sekolah asal. Karena letak sekolah di Jl. Gereja Theresia dan bersebelahan dengan Gereja Theresia, maka dipilihlah Santa Theresia sebagai nama dan pelindung sekolah ini.[3]
Fasilitas
- Gedung Sekolah
- Kelas dilengkapi dengan Interactive Flat Panel
- Perpustakaan
- Auditorium
- Sport Hall
- Lapangan Sepak bola
- Lapangan Basket
- Lapangan Voli
- Lapangan Tolak Peluru
- Laboratorium Kimia
- Laboratorium Fisika
- Laboratorium Biologi
- Laboratorium Bahasa Inggris
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium IPS
- Ruang Doa
- Ruang Audio Visual
- Ruang Rapat
- Ruang Diskusi
- Studio
- UKS
- Kantin
- Warung Kejujuran
- Hotspot Area
- Gua Maria
- Gedung Parkir
Ekstrakurikuler
- St. Theresia Football Club (Sepak bola)
- St. Theresia Basketball Club (Basket)
- VOLTH (Volley of Theresia)
- Bulu Tangkis
- Tenis Meja
- Paduan Suara
- Modern Dance
- Bahasa Jepang
- Bahasa Korea
- Bahasa Jerman
- Teater
- Batik
- Robotik
- Digital Painting
- Sinematografi
- Fotografi
- St. Theresia Orchestra (STO)
- Karya Ilmiah Remaja (KIR)
Acara
Theresia Festival
Theresia Festival[4] merupakan acara pagelaran seni dan budaya yang diselenggarakan oleh SMA Santa Theresia sebagai wujud apresiasi terhadap seni dan budaya Indonesia. Acara ini juga bertujuan untuk menyalurkan bakat seni siswa- siswi SMA Santa Theresia. Acara ini diselenggarakan 2 tahun sekali bergantian dengan Theresia Cup. Dalam setiap penyelenggaraannya Theresia Festival mengundang komunitas- komunitas seni budaya yang ada di Jakarta serta menampilkan stand-stand kebudayaan.
Konser STSO
Salah satu ekstrakurikuler SMA Santa Theresia yaitu St. Theresia School Orchestra setiap tahun menyelenggarakan konser tahunan. Dalam setiap konser STSO juga dibina langsung oleh konduktor handal, yang juga pendiri Twilite Orchestra, Addie MS.[5] Setiap konser diadakan dengan mengahadirkan bintang tamu terkenal, beberapa diantaranya seperti Andien, Vina Panduwinata, Delon, Mike Mohede, Maya Hasan, Sherina Munaf dan Tompi. Setiap tahun pula STSO menampilkan konser dengan tajuk yang berbeda. Berikut konser yang sudah diselenggarakan "At the Beginning" (2007), "Shall We Dance" (2008),[6] "The Box Office (2009),[7] "Senandung Negeriku" (2010) [8] dan "Simfoni Anak Indonesia" (2011)
Quo Vadis
Quo Vadis adalah acara yang diselenggarakan berkat kerjasama dengan Alumni SMA Santa Theresia yang tersebar di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri guna membantu siswa- siswi kelas XII untuk menentukan pilihan jurusan ketika melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi. Acara ini berisi presentasi dan berbagi pengalaman tentang kehidupan perkuliahan serta jurusannya masing-masing. Acara ini bertujuan untuk membantu siswa- siswi kelas XII agar benar- benar mengetahui jurusan yang akan dipilihnya. Quo Vadis pertama kali dilaksanakan tahun 2008 dan berlangsung hingga kini.
Leadership Camp
Leadership Camp adalah acara perkemahan yang juga diselenggarakan berkat kerjasama dengan Alumni SMA Santa Theresia yang ditujukan untuk siswa kelas X untuk melatih jiwa kepemimpinan dan membantu penyesuaian siswa- siswi menghadapi kehidupan SMA yang baru akan dijalani. Acara ini juga menanamkan budaya-budaya SMA Santa Theresia kepada siswa baru dan meningkatkan kekerabatan satu angkatan.
Theresia Cup
Theresia Cup adalah ajang di mana murid-murid St. Theresia dari unit SMP, SMA, dan SMK bekerja sama untuk menyusun sebuah acara yang berlangsung selama kurang lebih seminggu dengan mengundang sekolah lain. Acara ini dilakukan setiap 2 tahun sekali bergantian dengan Theresia Festival. Acara tersebut mencakup perlombaan-perlombaan akademik maupun non-akademik, open house masing-masing unit, talk show, serta acara closing yang berbeda setiap penyelenggaraan Theresia Cup.
Alumni
SMA Santa Theresia memiliki beberapa alumni yang dikenal masyarakat
- Alfandy, personel Trio Kwek Kwek
- Amris Hassan, Dubes RI untuk Selandia Baru
- Budi Setiawan, vokalis BOS Band
- Chris Sanders
- David Gunawan, Basketball Player SMA St.Theresia & Bintang Iklan XLent Heroes June 2008 SMA
- Debora Putri Arini Sihombing, Personel 5 Anak Centil
- Deddy Corbuzier, mentalist
- Grace Marisa Carolina, personel 5 Anak Centil
- Harjanto Tirtohadiguno, owner PT. Alam Sutera Realty Tbk.
- Jajang C. Noer, aktris
- Joanna Alexandra
- Leonardo Kamilius, pendiri Koperasi Kasih Indonesia
- Maria Ardelia,[9] pengarang novel Me vs High Heels
- Mohammad Kemal Dermawan, peneliti
- Roy BB Janis, politikus
- Rani Patricia
- Shanty Harmayn,[10] pendiri Jakarta International Film Festival
- Siti Hutami Endang Adiningsih, putri bungsu mantan Presiden Soeharto
- Sonia Wibisono, presenter
- Sri Redjeki Sumarjoto, Menteri Negara Pemberdayaan Wanita ke-6
- Svida Alisjahbana, President and CEO Femina Group
- Verena Aprilchila, Penyanyi dan Selebgram
- Martina Tesela
Referensi
Pranala luar