Pendidikan di Sri Lanka memiliki sejarah yang panjang dengan berlangsung selama dua milenium. Konstitusi Sri Lanka menyediakan pendidikan sebagai hak fundamental. Penduduk Sri Lanka memiliki tingkat melek huruf sejumlah 98.1%, sebuah peringkat yang tinggi untuk sebuah negara dunia ketiga; negara tersebut memiliki tingkat melek huruf tertinggi di Asia Selatan. dan secara keseluruhan, salah satu negara dengan tingkat melek huruf tertinggi di Asia. Pendidikan memainkan peran utama dalam pendidikan dan budaya di negara tersebut dan bermula pada tahun 543 SM. Sistem pendidikan Sri Lanka pada masa sekarang bermula ketika negara tersebut masuk dalam Kekaisaran Inggris pada abad ke-19. Pendidikan saat ini jatuh dibawah kendali Pemerintah Pusat dan Dewan Provinsi, dengan beberapa tanggung jawab terhadap Pemerintah Pusat dan Dewan Provinsi memiliki otonomi untuk yang lainnya.
Administrasi
Sekolah dasar sampai pendidikan tinggi secara utama didanai dan disoroti oleh tiga kementerian pemerintahan.[2]
Kementerian Pendidikan: untuk sekolah, piriwena (sekolah untuk pendeta Buddha), kolese pelatihan guru dan kolese pendidikan
Kementerian Pelayanan Pendidikan: untuk menyediakan fasilitas fisika yang diminta untuk pendidikan utama
Kementerian Pelatihan Vokasional & Teknikal: untuk pendidikan vokasional dan kolese teknik
Sejarah
Pendidikan di Sri Lanka memiliki sejarah selama lebih dari 2300 tahun. Bahasa Sansekerta dipercaya dibawa ke pulau tersebut dari India Utara sebagai dampak dari pembentukan agama Buddha pada masa pemerintahan RajaDewanampiya Tissa dari para biksu Buddha yang dikirim oleh Kaisar Asoka dari India. Sejak itu, sebuah sistem pendidikan dibuat di wihara-wihara Buddha dan Piriwena (kolese monastik)
Pendidikan dasar dan menengah
Struktur
Struktur pendidikan Sri Lanka dibagi dalam lima bagian: dasar, menengah pertama, menengah keatas, collegiate dan tertiary. Pendidikan dasar berlangsung selama lima sampai enam tahun (Kelas 1-5) dan saat mengakhiri periode ini, para pelajar dapat memilih untuk menulis sebuah ujian kelulusan nasional yang disebut ujian beasiswa. Ujian ini membuat para pelajar dengan kemampuan istimewa untuk berpindah ke sekolah yang lebih cocok. Setelah pendidikan dasar, tingkat menengah pertama (yang disebut sebagai sekolah menengah di beberapa sekolah) berlangsung selama 4 tahun (kelas 6-9) diikuti dengan 2 tahun (kelas 10-11) tingkat menengah keatas yang merupakan persiapan untuk Sertifikat Pendidikan UmumTingkat Biasa.