Reruntuhan Niya (Hanzi sederhana: 尼雅遗址; Hanzi tradisional: 尼雅遺址; Pinyin: Níyǎ Yízhǐ) adalah sebuah situs arkeologi yang kini terletak sekitar 115 km (71 mi) di sebelah utara Minfeng di perabatasan selatan Cekungan Tarim di Xinjiang, China. Situs ini dikenal sebagai Caḍ́ota serta selama masa Dinasti Han sebagai Jingjue (Hanzi: 精絕; Pinyin: Jīngjué). Berbagai artefak arkeologi telah ditemukan di Niya.
Sebuah negara oasis merdeka bernama Jingjue disebutkan di dalam Buku Han.
Pusat dari pemerintahan sang raja ada di Kota Jingjue yang berjarak 8.820 li [sekitar 3.667 km] dari Ch'ang-an. Terdapat 480 rumah tangga, 3.350 jiwa dengan 500 orang mampu untuk membawa senjata.
— Hanshu, bab 96a, terjemahan oleh Hulsewé 1979.[3]
Niya menjadi bagian dari Kerajaan Loulan pada abad ke-3 M. Pada penghujung abad ke-4, Niya berada di bawah kendali China. Wilayah Niya kemudian dikuasai oleh Tibet.[4]
Penggalian
Pada tahun 1900, Aurel Stein melaksanakan sebuah ekspedisi di China bagian barat dan Gurun Taklamakan. Di Niya, ia melakukan ekskavasi terhadap beberapa bangunan rumah dan menemukan 100 papan kayu berisi tulisan dari tahun 105 M. Papan kayu tersebut memiliki segel tanah liat dengan isi surat dan perintah resmi yang ditulis dalam aksara Kharosthi, sebuah aksara India awal, dan diperkirakan berasal dari Kekaisaran Kushan.[5][6] Penemuan lainnya mencakup uang logam dan naskah yang berasl dari masa Dinasti Han, uang logam Romawi, sebuah jebakan tikus, sebuah tongkat, bagian dari sebuah kecapi, sebuah busur yang masih dapat digunakan, sebuah karpet berdesain rumit dan beberapa kain lainnya, serta benda-benda rumah tangga seperti mebel berukiran, gerabah, keranjang, dan berbagai kriya lainnya.[5][6][7] Aurel Stein mengunjinga Niya sebanyak empat kali antara tahun 1901 dan 1931.
Izin resmi untuk pelaksanaan ekskavasi gabungan dari regu China dan Jepang dikeluarkan tahun 1994. Ilmuwan kini telah menemukan sisa-sisa keberadaan manusia di antarnya 100 bangunan rumah, area kuburan, kandang hewan, kebun, taman, dan lahan pertanian. Selain itu, ditemukan pula perkakas dari besi berupa kapak dan arit, pemukul dari kayu, dan beberapa vas berisi hasil bumi. Sisa-sisa tubuh manusia yang ditemukan juga membuat beberapa spekulasi dari asal muasal orang-orang yang dahulu tinggal di Niya.[8]
Beberapa temuan yang diperoleh di reruntuhan Niya kini menjadi koleksi dari Museum Nasional Tokyo.[1]
^Hulsewé, A. F. P. (1979). China in Central Asia: The Early Stage 125 BC – AD 23: an annotated translation of chapters 61 and 96 of the History of the Former Han Dynasty. E. Brill, Leiden. hlm. 93–94. ISBN90-04-05884-2.