KRI Teluk Sampit (515) adalah kapal keempat dari landing ship tank kelas Teluk Semangka TNI Angkatan Laut.
Desain
Kapal ini memiliki panjang 100 m (330 ft), lebar 144 m (472 ft), dengan draft 42 m (138 ft) dan bobot perpindahan 3.750 ton panjang (3.810 t) pada muatan penuh. Kapal ini ditenagai oleh dua mesin diesel, dengan total keluaran tenaga berkelanjutan sebesar 12.800 tenaga kuda metrik (0,009414 MW) yang didistribusikan dalam dua poros. Teluk Sampit memiliki kecepatan 15 knot (28 km/jam), dengan jangkauan 7.500 mil laut (13.890 km) saat berlayar dengan kecepatan 13 knot (24 km/jam).
Teluk Mandar mempunyai kapasitas 200 tentara, kargo 1.800 ton panjang (1.800 t) (termasuk 17 tank tempur utama), dan 4 LCVP di davits.[2] Kapal tersebut memiliki personel 90 orang, termasuk 13 perwira.
Kapal ini dipersenjatai dengan tiga meriam tunggal Bofors 40 mm L/70, dua meriam otomatis Rheinmetall 20 mm, dan dua senapan mesin berat DShK 12,7 mm tunggal.[3]
Kapal ini memiliki dek helikopter di bagian tengah kapal dan buritan untuk helikopter kecil hingga menengah seperti Westland Wasp atau MBB Bo 105.
Konstruksi dan penugasan
Teluk Sampit dibangun oleh Korea Tacoma Shipyard di Masan, dipesan pada Juni 1979. Dia mulai ditugaskan pada Juni 1981.
Kapal tersebut mengangkut warga Bawean yang terdampar di Gresik selama dua pekan. Karena kapal penyeberangan mereka, KM Harapanku Mekar, rusak diterjang ombak di sekitar Pulau Karang Jamuang, 20 mil sebelah utara Gresik, akibat distribusi muatan yang tidak seimbang. Pengangkutan dimulai pada 23 Februari 2008 pukul 17.45 UTC+7 dengan mengangkut 585 penumpang dewasa dan 45 anak-anak, 7 sepeda motor, dan sayur-sayuran.[4] Kapal diperkirakan akan tiba di Pulau Bawean dalam waktu sekitar 13 – 14 jam dengan kecepatan 11 knot atau 22 kilometer per jam, diperkirakan dimulai dari pukul 17.00 hingga pukul 07.00 keesokan harinya.[5]
Dia mendarat di kota Bima pada tanggal 25 Januari 2018 dan membawa siswa serta guru untuk mengikuti pembelajaran tentang kapal perang tersebut pada tanggal 26 Januari 2018. Siswa dan guru diberikan pembelajaran dan arahan mengenai isi dek kapal.[6]
Komandan
Sebelum Desember 2015, Komandan KRI Teluk Sampit (515) dipimpin oleh Letkol Laut (P) Nazarudin. Setelah Desember 2015, terdapat acara serah terima jabatan Komandan KRI Teluk Sampit (515) dari Letkol Laut (P) Nazarudin kepada Letkol Laut (P) Ardian Budi Darma yang dipimpin oleh Komandan Satfib Koarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Irawan.[7] Selanjutnya, Komandan KRI Teluk Sampit (515) diganti oleh Letkol Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr (Hanla). Pada tanggal 1 Agustus 2019 terdapat serah terima jabatan Komandan KRI Teluk Sampit (515) dari yang sebelumnya Letkol Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr (Hanla) digantikan oleh Mayor Laut (P) M. Noordin Mutaqien, S.E., yang dipimpin oleh Komandan Satuan Kapal Amfibi (Dansatfib) Koarmada II Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo.[8]
Referensi
Biografi
Templat:Landing Ship Tank kelas Teluk Semangka