Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Film panjang

Film panjang atau film utama[1] (bahasa Inggris: feature film)[2] adalah istilah dalam dunia film untuk sebuah karya yang berdurasi cukup panjang untuk diputar sebagai film utama atau satu-satunya film pada sebuah acara pemutaran film, yang pada zaman dahulu tergantung dari jumlah rol film. Hampir semua film modern yang diputar di bioskop adalah film panjang, sehingga dalam penggunaan sehari-hari film semacam itu hanya disebut sebagai "film" saja.

Kriteria durasi minimum sebuah film panjang berbeda-beda menurut era dan lembaga yang menetapkannya. Menurut Academy of Motion Picture Arts and Sciences, American Film Institute, dan British Film Institute, durasi minimum dari sebuah film panjang adalah 40 menit.[3], dan film di bawah durasi tersebut tergolong sebagai film pendek. Namun demikian, durasi sebagian besar film modern biasanya tidak kurang dari 80 menit.[4] The Story of the Kelly Gang adalah film pertama di dunia berdasarkan kriteria durasi minimum sebuah film panjang. Film ini diedarkan di Australia pada tahun 1906. Film panjang pertama yang merupakan hasil adaptasi adalah film Les Misérables yang diedarkan pada tahun 1909. Film-film dari awal era film panjang, misalnya film Oliver Twist (1912), Richard III (1912), dan From the Manger to the Cross (1912).

Kriteria

Academy of Motion Picture Arts and Sciences,[5] American Film Institute,[6] dan British Film Institute[7] semuanya menetapkan film panjang sebagai film yang berdurasi 40 menit atau lebih. Centre National de la Cinématographie di Prancis menetapkan film panjang sebagai film format 35 mm film yang panjangnya lebih dari 1.600 meter, atau tepatnya sepanjang 58 menit dan 29 detik untuk sebuah film bersuara. Menurut Screen Actors Guild, film panjang adalah film berdurasi paling sedikit 80 menit.[8][9][10]

Sejarah

Aktor Ned Kelly berperan sebagai bushranger di Australia pada film The Story of the Kelly Gang (1906) yang dicatat sebagai film drama panjang pertama di dunia.

Pada awal sejarah film, istilah feature film dipakai untuk film utama yang diputar di sebuah bioskop, atau film yang dipromosikan atau diiklankan oleh bioskop tersebut. Istilah film utama dipakai untuk membedakannya dari film-film pendek (short film) yang diputar sebelum pemutaran film utama. Film-film pendek tersebut berupa film berita, film seri, animasi kartun, komedi aksi, dan film dokumenter. Film utama adalah hasil karya sutradara/aktor ternama dan panjangnya lebih dari satu rol film. Bertambah panjangnya durasi film "utama" dari era film tahun 1910-an hingga sesuai dengan kriteria zaman sekarang untuk film panjang, tidak berlangsung secara mendadak, melainkan bertambah secara bertahap, dari dua rol menjadi tiga sampai empat rol.

Durasi sebuah film panjang terus meningkat sejak tahun 1930-an.[11] Pada tahun 1930-an, panjang rata-rata 50 film terlaris adalah 96 menit.[11] Pada tahun 1950-an, durasi rata-rata 50 film panjang terlaris bertambah menjadi 96 menit.[11] Pada tahun 1950-an, durasi rata-rata 50 film panjang terlaris bertambah menjadi 114 menit, dan menjadi 129 menit pada tahun 2000-an.[11] Menurut perhitungan tahun 2008, durasi rata-rata 50 film panjang terlaris adalah 110 menit.[12]

Bentuk awal film panjang pertama di dunia yang diproduksi di Amerika Serikat dan Prancis, diedarkan dalam beberapa bagian film, dan cara pemutarannya (sebagian atau keseluruhan) diserahkan kepada kebijakan pihak bioskop. Perusahaan Amerika Serikat S. Lubin mengedarkan film Passion Play dalam 31 bagian terpisah pada bulan Januari 1903, dengan total durasi 60 menit.[13] Pada Mei 1903, perusahaan Prancis Pathé Frères mengedarkan versi lain dari Passion Play dengan judul La Vie et la passion de Jésus Christ, dalam 32 bagian yang keseluruhannya berdurasi 44 menit. Sebelumnya sudah ada film yang merekam sebuah pertandingan tinju secara lengkap, misalnya, The Corbett-Fitzsimmons Fight (1897).[14]

Film drama panjang pertama yang memenuhi kriteria durasi film panjang adalah film Australia berjudul The Story of the Kelly Gang (1906) yang panjangnya 70 menit.[15] Film panjang produksi Eropa yang pertama kali memenuhi kriteria film panjang adalah L'Enfant prodigue produksi Prancis pada tahun 1907. Meskipun demikian, sebelumnya Prancis sudah pernah merekam (tanpa modifikasi) pertunjukan sandiwara Les Misérables ke dalam film, dan diedarkan dengan judul Les Misérables pada tahun 1909.[15] Film panjang pertama produksi Rusia adalah Defence of Sevastopol pada tahun 1911.[16]

Film pertama produksi Britania Raya yang memenuhi kriteria panjang film panjang adalah sebuah film dokumenter berjudul With Our King and Queen Through India (1912) yang difilmkan dengan teknik Kinemacolor[17] dan film Oliver Twist pada tahun 1912.[15] Film panjang pertama produksi Amerika Serikat adalah pembuatan ulang film Oliver Twist pada tahun 1912, From the Manger to the Cross (1912), dan Richard III (1912). Film Richard III dibintangi oleh aktor Frederick Warde.[18]

Film Asia pertama yang memenuhi kriteria panjang sebuah film panjang adalah film Jepang berjudul The Life Story of Tasuke Shiobara (Shiobara Tasuke Ichidaiki) pada tahun 1912.[19] Film panjang pertama yang dibuat di Cina berjudul Nan Fu Nan Qi (The Difficult Couple) pada tahun 1913.[20] Skenario film Nan Fu Nan Qi ditulis oleh Zheng Zhengqiu, dan disutradarai bersama oleh Zheng Zhengqiu dan Zhang Shichuan, tetapi sinematografer film tersebut adalah orang Amerika Serikat bernama Yashell.[20] Film India pertama yang memenuhi kriteria panjang film panjang adalah film bisu berjudul Raja Harishchandra (1913).[21] Film panjang pertama yang dibuat di Indonesia adalah Loetoeng Kasaroeng karya sutradara L. Heuveldorp dan G. Krugers pada tahun 1926.[22]

Film panjang pertama produksi Amerika Selatan adalah film Brasil berjudul O Crime dos Banhados (1913).[19] Film panjang pertama produksi Afrika adalah Die Voortrekkers (Winning A Continent) produksi tahun 1916.[19] Produser film Die Voortrekkers adalah orang Amerika Serikat bernama I.W. Schlesinger, dan sutradaranya adalah Harold Shaw yang berkewarganegaraan Britania Raya. Ceritanya tentang para perintis Afrika Selatan (voortrekkers). Penulisnya bernama Gustav Prekker yang fasih berbahasa Afrikaans.[23]

Di Amerika Serikat pada tahun 1915 diproduksi lebih dari 600 judul film panjang.[24] Tahun 1921 merupakan tahun paling produktif dalam sejarah film panjang Amerika Serikat, dengan total produksi sebanyak 682 judul, sementara tahun 1963 merupakan tahun dengan peredaran film paling sedikit, sejumlah 213 judul.[24] Antara tahun 1922 dan 1970, Amerika Serikat dan Jepang secara bergantian menjadi pemimpin dalam jumlah produksi film panjang. Sejak tahun 1971, negara produsen film panjang terbanyak di dunia adalah India,[25] yang setiap tahunnya menghasilkan sekitar seribu film yang menggunakan lebih dari 12 bahasa regional di India.[26]

Referensi

  1. ^ Echols[1], John M (1975). An English-Indonesian Dictionary. Itacha, NY: Cornell University Press. 
  2. ^ Heider, Karl G. (1991). Indonesian Cinema: National Culture on Screen. University of Hawaii Press. hlm. 39. ISBN 0824813677. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  3. ^ "281 Feature Films in Competition for 2008 Oscar®". The Academy of Motion Picture Arts and Sciences. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-10. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  4. ^ Cristiano, Giuseppe (2005). Analyzing Storyboard (edisi ke-Second Edition). Lulu.com. hlm. 10. ISBN 1411661249. 
  5. ^ "79th Academy Awards Rules For Distinguished Achievements During 2006". The Academy of Motion Picture Arts and Sciences. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-01. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  6. ^ The American Film Institute Catalog of Motion Pictures,
  7. ^ Denis Gifford, The British Film Catalogue
  8. ^ Michael Chasin. "What is a Feature?". International Academy of Film and Television. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-05. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  9. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-07-07. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  10. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-12-29. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  11. ^ a b c d "Is The Hobbit simply too long?". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-15. Diakses tanggal 2013-10-04. 
  12. ^ "By The Numbers: The Length Of Feature Films". Slashfilm. 2009-7-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-09. Diakses tanggal 2013-10-04. 
  13. ^ Passion Play" (1903), in: The American Film Institute Catalog of Motion Pictures [online database].
  14. ^ Musser, Charles (1994). The Emergence of Cinema: The American Screen to 1907. London: University of California Press. hlm. 194. ISBN 0520085337. 
  15. ^ a b c Patrick Robertson, Film Facts, New York: Billboard Books, 2001, p. 9. ISBN 0-8230-7943-0.
  16. ^ Patrick Robertson, Film Facts, New York: Billboard Books, 2001, p. 13. ISBN 0-8230-7943-0.
  17. ^ Charles Urban, A Yank in Britain: The Lost Memoirs of Charles Urban, Film Pioneer, The Projection Box, 1999, p. 79. ISBN 978-0-9523941-2-9.
  18. ^ Patrick Robertson, Film Facts, New York: Billboard Books, 2001, p. 10. ISBN 0-8230-7943-0.
  19. ^ a b c Patrick Robertson, Film Facts, New York: Billboard Books, 2001, p. 10–14. ISBN 0-8230-7943-0.
  20. ^ a b Tan, Ye (2012). Historical Dictionary of Chinese Cinema. Lanham, MD.: Rowman & Littlefield. hlm. 44. ISBN 0810867796. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  21. ^ Patrick Robertson, Film Facts, New York: Billboard Books, 2001, p. 12. ISBN 0-8230-7943-0.
  22. ^ "'Loetoeng Kasaroeng', Film Cerita Rakyat Pertama di Indonesia". detikcom. 2011-4-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-05. Diakses tanggal 2013-10-03. 
  23. ^ Nornes, Markus (2007). Cinema Babel: Translating Global Cinema. University of Minnesota Press. hlm. 107. ISBN 0816650411. 
  24. ^ a b American Film Institute Catalog of Motion Pictures [online database].
  25. ^ Patrick Robertson, Film Facts, New York: Billboard Books, 2001, p. 15.
  26. ^ Nelmes, Jill (2003), "10", An introduction to film studies (edisi ke-3), Routledge, hlm. 360, ISBN 0-415-26268-2 
Kembali kehalaman sebelumnya