Presiden India adalah kepala negara dan warga negara nomor satu India. Presiden juga merupakan Kepala KomandanAngkatan Bersenjata India.[1] Meskipun presiden memegang kekuasaan dalam Konstitusi India, jabatan tersebut sebagian besar adalah peran seremonial dan kekuasan eksekutifnya secara de facto dilimpahkan ke Perdana Menteri.[2] Jabatan Presiden disebut dalam bahasa Hindi dengan sebutan Rashtrapati, sebuah neologismeSanskerta yang artinya "pemimpin wilayah". Presiden dipilih oleh Kolese Elektoral yang terdiri dari para anggota terpilih dari dewan-dewan parlemen, Lok Sabha dan Rajya Sabha, dan juga para anggota Vidhan Sabha, majelis legislatif negara.[1]
Perwakilan Presiden menurut kandidat pantai
Independen (47%)
Kongres Nasional India (41%)
Partai Bharatiya Janata (5.88%)
Partai Janata (5.88%)
Terdapat 14 presiden sejak introduksi jabatan tersebut pada tahun 1950 (masa jabatan saat ini adalah 5 tahun dari masa jabatan Presiden India). Jabatan tersebut dibentuk saat India dideklarasikan menjadi sebuah republik dengan adopsi konstitusi India.[3] Selain tiga belas orang tersebut, tiga pelaksana jabatan presiden juga menjabat pada jangka waktu pendek. Varahagiri Venkata Giri menjadi Pelaksana Jabatan Presiden India pada tahun 1969 setelah kematian Zakir Husain, yang meninggal saat menjabat. Giri terpilih menjadi Presiden beberapa bulan kemudian. Ia masih menjadi satu-satunya orang yang memegang jabatan presiden sekaligus pelaksana jabatan presiden. Giri adalah satu-satunya orang yang terpilih sebagai kandidat independen.[4] Presiden masih menjabat untuk masa jabatan lima tahun, sesuai dengan artikel 56, bagian V, dari Konstitusi India. Dalam kasus dimana masa jabatan presiden ditangguhkan atau saat ketiadaan presiden, wakil presiden mengambil alih jabatan tersebut. Menurut artikel 70, bagian V, parlemen memutuskan bagaimana mengalihkan fungsi presiden saat ini tak memungkinkan, atau dalam keadaan tak diinginkan lainnya.[1]Rajendra Prasad, Presiden India pertama, adalah satu-satunya orang yang memegang jabatan tersebut untuk dua masa jabatan.[5]
Tujuh presiden adalah anggota partai politik sebelum terpilih. Enam diantaranya adalah anggota partai aktif dari Kongres Nasional India. Partai Janata memiliki satu anggota, Neelam Sanjiva Reddy, yang kemudian menjadi presiden, ia lahir di Distrik Anantapur (sekarang Andhra Pradesh). Dua presiden, Zakir Husain dan Fakhruddin Ali Ahmed, meninggal saat menjabat. Wakil presiden mereka berfungsi sebagai pelaksana jabatan sampai presiden baru terpilih. Setelah kematian Zakir Husain, dua pelaksana jabatan presiden memegang jabatan sampai presiden baru, V. V. Giri, terpilih. Varahagiri Venkata Giri sendiri, wakil presiden Zakir Husain, adalah pelaksana jabatan presiden pertama. Saat Giri mengundurkan diri untuk ikut serta dalam pemilihan presiden, ia digantikan oleh Mohammad Hidayatullah sebagai pelaksana jabatan presiden.[6] Presiden ke-12, Pratibha Patil, adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Presiden India, yang terpilih pada tahun 2007.[7]
Daftar ini dijumlahkan berdasarkan pada Presiden yang terpilih setelah memenangkan sebuah pemilihan presiden India. Masa jabatan Varahagiri Venkata Giri, Mohammad Hidayatullah, dan Basappa Danappa Jatti, yang difungsikan sebagai pelaksana jabatan presiden, tak dihitung. Presiden India tak mewakili partai politik manapun. Warna dipakai dalam tabel ditandai sebagai berikut:
Prasad, dari Bihar, adalah Presiden India independen pertama, dan juga Presiden bermasa jabatan terpanjang, selama 12 tahun.[10][11] Ia juga merupakan seorang pejuang kemerdekaan saat gerakan kemerdekaan India.[12] Prasad adalah satu-satunya presiden yang memegang dua masa jabatan.[5]
Radhakrishnan adalah seorang filsuf dan penulis berpengaruh dan juga memegang jabatan wakil kanselirUniversitas Andhra dan Universitas Hindu Banaras.[13] Ia juga diangkat menjadi Kesatria Tentara Emas Malaikat oleh Paus Paulus VI. Ia meraih penghargaan Bharat Ratna pada tahun 1954 sebelum menjadi Presiden.[14] Ia adalah Presiden pertama asal India Selatan.
Husain adalah wakil kanselir Universitas Muslim Aligarh dan penerima Padma Vibhushan dan Bharat Ratna.[15] Ia meninggal saat menjabat, orang pertama yang mengalaminya. Ia juga merupakan Presiden bermasa jabatan tersingkat. Ia juga merupakan Presiden Muslim pertama.[16]
Ia terpilih menjadi Wakil Presiden India pada tahun 1967. Setelah kematian Presiden Zakir Husain, Giri diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Presiden.[17] Ia mengundurkan diri selama beberapa bulan untuk ikut serta dalam pemilihan presiden.[6]
Giri adalah orang pertama yang menjabat sebagai pelaksana jabatan presiden sekaligus presiden India. Ia adalah penerima Bharat Ratna, dan pernah menjabat sebagai Menteri Buruh India dan Komisioner Tinggi untuk Ceylon (Sri Lanka).[20]
Ahmed menjabat sebagai Menteri sebelum terpilih menjadi presiden. Ia meninggal pada tahun 1977 sebelum masa jabatannya berakhir, dan menjadi presiden India kedua yang meninggal saat menjabat.[21] Ia juga merupakan presiden masa Masa Darurat.[22]
Jatti merupakan wakil presiden India pada masa jabatan Ahmed, dan diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Presiden setelah kematian Ahmed. Ia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Menteri untuk Negara Bagian Mysore.[21][23]
Reddy adalah Ketua Menteri Negara Bagian Andhra Pradesh pertama. Reddy adalah satu-satunya Anggota Parlemen dari Partai Janata yang terpilih dari Andhra Pradesh.[24] Ia terpilih menjadi Jurubicara Lok Sabha pada 26 Maret 1977 dan meninggalkan jabatan tersebut pada 13 Juli 1977 untuk menjadi Presiden India ke-6.[19]
Pada Maret 1972, Singh memegang jabatan Ketua Menteri Punjab, dan pada 1980, ia menjadi Menteri Dalam Negeri. Ia juga menjadi sekretaris jenderal Gerakan Non-Blok (GNB) dari 1983 sampai 1986[25]
Pada 1942, Venkataraman dipenjara oleh Inggris atas keterlibatannya dalam gerakan kemerdekaan India.[26] Setelah ia dibebaskan, ia terpilih pada Parlemen Sementara India independen sebagai anggota Partai Kongres pada tahun 1950 dan kemudian bergabung dengan pemerintah pusat, dimana ia mula-mula menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Industri dan kemudian sebagai Menteri Pertahanan.[27]
Narayanan menjabat sebagai duta besar India untuk Thailand, Turki, Tiongkok dan Amerika Serikat. Ia meraih gelar dokterandes dalam bidang Sains dan Hukum dan juga seorang kanselir di beberapa universitas.[29] Ia juga merupakan wakil kanselir Universitas Jawaharlal Nehru.[30] Ia adalah Presiden Dalit pertama.[31]
Kalam adalah seorang edukasionis dan insinyur yang memainkan peran utama dalam pengembangan misil balistik dan program senjata nuklir di India.[32] Ia juga meraih Bharat Ratna. Kalam meninggal setelah serangan jantung saat memberikan sebuah pidato di Shillong.[33][34][35]