Abdul Somad Batubara atau lebih dikenal sebagai Ustaz Abdul Somad atau singkatannya, UAS (bahasa Arab: عَبْدُ ٱلصَّمَدِ بَاتُوبَارَا, translit. Abdul Ṣamad Bātūbārā, lahir 18 Mei 1977)[1][3] adalah seorang dai atau pendakwah agama Islam dari Indonesia dengan fokus dalam bidang ilmu hadis dan fikih.[4][5] Ia juga berprofesi sebagai dosen dan pernah mengajar di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau pada tahun 2009–2019.[1][6]
Abdul Somad terkenal akan cara penyampaian dakwah-nya yang humoris.[7] Cepatnya perkembangan internet di Indonesia adalah salah satu faktor yang meningkatkan popularitasnya di kalangan muslim.[8][9] Pandangannya tentang Islam dianggap sebagai konservatif dan objektif dengan ceramahnya yang mencakup topik literal tentang Al-Qur'an dan Sunnah.[10][11][Verifikasi gagal]
Beberapa negara, seperti Jerman, Belanda, Inggris, Hong Kong, Timor Leste dan Singapura telah menolak Ustaz Abdul Somad untuk masuk ke negara mereka.[12] Dengan yang terkini, yakni Singapura, beralasan bahwa Ustaz Abdul Somad kerap menyebarkan ajaran ekstremisme dan perpecahan, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-etnis dan multi-agama di Singapura.[13] Dengan menekankan beberapanya tentang ceramah Ustaz Abdul Somad yang membenarkan aksi bom bunuh diri dengan mengatakannya sebagai gerakan mati syahid;[14][15] dan bagaimana Ustaz Abdul Somad pernah berujar bahwa di salib Kristen dihuni oleh jin kafir, dan menyebut non-Muslim sebagai kafir.[15] Para pendukung Ustadz Abdul Somad merespons kebijakan tersebut dengan melakukan spamming ke akun media sosial para pejabat Singapura,[16] dan mengancam akan menggeruduk Kedubes Singapura,[17] serta mengusir Dubes Singapura untuk Indonesia.[18] Pada 20 Mei 2022, para pendukung Ustadz Abdul Somad yang sudah berkumpul di depan gedung Kedubes Singapura terpaksa bubar, setelah mobil sound yang akan digunakan untuk orasi rusak akibat hujan lebat.[19]
Pada awal merebaknya Pandemi Covid-19 di China, Ustadz Abdul Somad pernah berceramah bahwa virus yang menyebabkan wabah tersebut adalah tentara yang dikirimkan oleh Allah, dan muslim-muslim Uighur di China diklaim oleh Ustadz Abdul Somad aman dari virus tersebut karena mereka rajin berwudhu.[20][21] Selepas masuknya Covid-19 ke Indonesia, Somad mengatakan bahwa muslim yang meninggal karena Covid-19 setara dengan mati syahid.[22]Ustadz Tengku Zulkarnain yang Ustaz Abdul Somad anggap sebagai guru meninggal dikarenakan wabah tersebut.[23][24][25] Dalam salah satu video ceramahnya kemudian, Ustaz Abdul Somad juga mengaku pernah mengalami ciri-ciri penyakit yang ia rasa seperti Covid-19, namun tidak dapat ia pastikan karena dia tidak pernah memeriksakannya. Ia mengatakan bahwa tulang-tulangnya serasa mau putus, kepalanya seperti ditusuk-tusuk oleh jarum dan kaca tajam ketika memakai topinya, dan tidak bisa mencium bau durian. Pada hari ke-9 dan ke-10 ia merasa nafasnya telah pendek sekali, ia pun langsung mengambil kertas dan menuliskan surat wasiat untuk anak-anaknya supaya mendoakan dirinya kalau-kalau dirinya meninggal. Namun setelah rutin meminum vitamin C dan madu, ia pun merasa penyakitnya tersebut hilang.[26] Setelah video tersebut viral, Ustadz Abdul Somad pun bereaksi dengan mengatakan bahwa setelah keluarnya berita tersebut, "keluarlah jin-jin kafir, hantu-hantu setan memberikan komentar, senang sekali lah orang itu mendengar saya sakit."[27]
Sejak dari bangku sekolah dasar, Abdul Somad dididik melalui sekolah yang berbasis pada TahfizAlquran. Tamat dari SD Al-WashliyahMedan pada 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan. Setelah lulus pada 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang, Sumatera Utara selama satu tahun. Pada 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada 1996. Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998, ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.[butuh rujukan]
Pada 1998, ketika pemerintah Mesir membuka beasiswa kepada 100 orang Indonesia untuk belajar di Universitas Al-Azhar, ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002. Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia pada tahun ajaran 2003/2004, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.[butuh rujukan]
Pada 2004, melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari KerajaanMaroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah (bahasa Prancis: Etablissement Dar El Hadith El Hassania, bahasa Arab: ﻣﺆﺳﺴﺔ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺤﺴﻨﻴﺔ), ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa. Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing. Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies) yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.[butuh rujukan]
Kehidupan pribadi
Ustaz Abdul Somad menikah dengan Mellya Juniarti pada tahun 2012. Dari pernikahan ini keduanya dikaruniai seorang putra bernama Mizyan Hadziq Abdillah.[33] Pasangan ini bercerai pada tahun 2019.[34]
Pada tahun 2021, Ustaz Abdul Somad menikah lagi dengan Fatimah Az Zahra Salim Barabud dan dikaruniai seorang putra bernama Samy Ahmad Mesbahy 'Ibadillah.[35]
Kontroversi
Dalam sebuah video pada bulan Oktober 2017 yang diunggah di saluran YouTube Fodamara TV, Ustaz Abdul Somad menarik kontroversi karena menyatakan bahwa orang-orang Muslim yang berbelanja atau membeli di kedai kopi milik Starbucks akan masuk neraka karena kebijakan pro-LGBT dari perusahaan tersebut. Video itu menjadi viral pada bulan Maret 2018 dengan banyaknya warganet yang memperolok Ustadz Abdul Somad karena bersikap munafik, mengingat bahwa banyak platform yang Ustadz Abdul Somad gunakan untuk menyebarkan dakwahnya seperti di YouTube, Facebook, Instagram dan Twitter juga memiliki kebijakan pro-LGBT yang serupa dengan Starbucks.[36]
Pada tahun 2019, Ustaz Abdul Somad dilaporkan ke polisi karena menyampaikan ceramahnya di mana ia dianggap menghina salib umat Kristen, dan menyatakan bahwa setiap Muslim yang sekarat di rumah sakit yang terdapat salib di dalamnya akan dikirim ke neraka karena salib mengandung jinkafir.[37]
Dalam sebuah video ceramahnya, ketika ditanyakan tentang pejuang Palestina yang melakukan aksi bom bunuh diri, Ustadz Abdul Somad pun dengan tegas melarang penyebutan 'bom bunuh diri' yang menurutnya istilah arabnya adalah Harokah Intihariyah, tapi ia menyuruh untuk menyebutnya sebagai Harokah Istisyhadiyah atau gerakan mati syahid. Dia memberikan dalil bahwa pada Perang Uhud terdapat sahabat Nabi yang masuk ke sekumpulan musuh untuk membunuh mereka meskipun kemungkinan besar dirinya akan ikut mati bila melakukannya. Ustadz Abdul Somad lalu menghubungkan, "Zaman sahabat Nabi dulu pakai pedang, zaman sekarang tak pakai pedang, letupkan, ledakkan, mati syahid. Namanya Harokah Istisyhadiyah." Somad lalu menambahkan bahwa istilah 'bom bunuh diri' adalah istilah kafir buatan persbarat, dan menyebut siapa saja yang mengejek ini sebagai mati konyol itu adalah antek-antek ZionisAmerika.[14][38]
Pada awal merebaknya Pandemi Covid-19 di China, Ustadz Abdul Somad berceramah bahwa virus yang menyebabkan wabah tersebut adalah tentara yang dikirimkan oleh Allah, dan muslim-muslim Uighur di China diklaim oleh Ustadz Abdul Somad aman dari virus tersebut karena mereka rajin berwudhu.[20] Selepas masuknya Covid-19 ke Indonesia, Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa muslim yang meninggal karena Covid-19 setara dengan mati syahid.[22]Ustadz Tengku Zulkarnain yang Ustadz Abdul Somad anggap sebagai guru meninggal dikarenakan wabah tersebut.[23] Dalam salah satu video ceramahnya kemudian, Ustadz Abdul Somad juga mengaku pernah mengalami ciri-ciri penyakit yang ia rasa seperti Covid-19, namun tidak dapat ia pastikan karena dia tidak pernah memeriksakannya. Ia mengatakan bahwa tulang-tulangnya serasa mau putus, kepalanya seperti ditusuk-tusuk oleh jarum dan kaca tajam ketika memakai topinya, dan tidak bisa mencium bau durian. Pada hari ke-9 dan ke-10 ia merasa nafasnya telah pendek sekali, ia pun langsung mengambil kertas dan menuliskan wasiat untuk anak-anaknya supaya mendoakan dirinya kalau-kalau dirinya meninggal. Namun setelah rutin meminum vitamin C dan madu, ia pun merasa penyakitnya tersebut hilang.[26] Setelah video tersebut viral, Ustadz Abdul Somad pun bereaksi dengan mengatakan bahwa setelah keluarnya berita tersebut, "keluarlah jin-jin kafir, hantu-hantu setan memberikan komentar, senang sekali lah orang itu mendengar saya sakit."[27]
Dalam beberapa video ceramahnya yang lain, Ustadz Abdul Somad mengajak pengikutnya untuk jangan berbelanja di tempat orang kafir meskipun pelayanannya lebih baik, melainkan belanjalah di tempat-tempat orang muslim meskipun pelayanan dan barang yang dijual dalam kualitas buruk, dengan tujuan demi memajukan ekonomi umat islam.[39][40]
Pada 16 Mei 2022, Ustadz Abdul Somad yang berniat ingin berlibur ke Singapura ditolak oleh keimigrasian Singapura. Ustadz Abdul Somad memberikan respons di dalam sebuah video, meminta agar pihak Singapura memberikan penjelasan atas deportasinya meskipun berkas-berkasnya lengkap. Ia pun mengibaratkan bahwa bagaimana Singapura hanyalah negara kecil, yang apabila orang Indonesia kencing bersama-sama, dan mengarahkan pipanya ke Singapura, negara itu akan tenggelam. Dia menjelaskan bahwa dulu Temasik (Singapura) tunggang langgang diserang oleh Demak, dan menyatakan bahwa Singapura itu adalah milik Kerajaan Melayu dan orang-orang Singapura yang non-Melayu sebetulnya adalah pendatang. Ia pun menambahkan:
Tapi nanti Insya Allah sampai masanya, mungkin di zaman cucu-cucu kita, berkuasa balik orang Melayu ini, mesti direbut negeri itu balik, biar tahu rasa dia, kurang ajar dia.[41][42]
Pemerintah Singapura pun memberikan pernyataan bahwa ditolaknya masuknya Ustadz Abdul Somad adalah dikarenakan Ustadz Abdul Somad diketahui menyebarkan paham-paham ekstremisme dan pecah belah. Singapura memberikan contoh tentang ceramah Ustadz Abdul Somad yang membenarkan aksi bom bunuh diri, tudingan Somad bahwa di dalam salib Kristen terdapat jin kafir, serta perkataan Ustadz Abdul Somad yang menyebut orang-orang non-Muslim adalah kafir.[43]
Tidak lama berselang para pendukung Ustadz Abdul Somad pun melakukan spamming di akun media sosial pejabat-pejabat Singapura.[44] Mereka juga mengancam akan menggeruduk Kedubes Singapura,[17] serta mengusir Dubes Singapura untuk Indonesia.[18] Pada 20 Mei 2022, para pendukung Ustadz Abdul Somad yang sudah berkumpul di depan gedung Kedubes Singapura terpaksa bubar, setelah mobil yang akan digunakan untuk orasi rusak.[19]
Pendidikan
Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan formal terakhir saat ini hingga jenjang doktor dalam bidang Ilmu Hadis, secara terturut-turut pendidikannya dapat dituliskan sebagai berikut:
Wakil Ketua Dewan Fatwa Pengurus Besar Al Washliyah, Periode 2021–2026[51]
Ketua Majelis Ifta' Perti Provinsi Riau, Periode 2022–2027[52]
Karya ilmiah
Tesis yang berjudul رجال الموطأ والصحيحين الذين ضعفهم النسائي في كتاب الضعفاء والمتروكين: جمعا ودراسة
Terjemahan (Arab–Indonesia)
Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah Tangga (Judul Asli: Al-Ma’ashi Tu’addi ila Al-Faqri wa Kharab Al-Buyut), Penulis: Majdi Fathi As-Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, Maret 2008.
55 Nasihat Perkawinan Untuk Perempuan, (Judul Asli: 55 Nashihat li al-banat qabla az-zawaj), Penulis: DR. Akram Thal’at, Dar at-Ta’if, Cairo. Diterbitkan oleh Penerbit Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, April-2004.
101 Kisah Orang-Orang Yang Dikabulkan Doanya (Judul Asli: 101 Qishash wa Qishah li Alladzina Istajaba Allah Lahum Ad-Du’a’, Majdi Fathi As-Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Azzam – Jakarta, Desember 2004.
30 Orang Dijamin Masuk Surga (Judul Asli: 30 al-mubasysyarun bi al-jannah), DR.Mustafa Murad, Dar al-Fajr li at-Turats,Cairo. Diterbitkan oleh Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, Juli-2004.
15 Sebab Dicabutnya Berkah (Judul Asli: 15 sabab min asbab naz’ al-barakah), Penulis: Abu Al-Hamd Abdul Fadhil, Dar ar-Raudhah-Cairo. Diterbitkan oleh Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, Agustus-2004
Indahnya Seks Setelah Menikah (Judul Asli: Syahr al-‘asal bi la khajal), DR. Aiman Al-Husaini, diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Progresif, Jakarta, September 2004.
Beberapa Kekeliruan Memahami Pernikahan (Judul Asli: Akhta’ fi mafhum az-zawaj, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Progresif- Jakarta, September 2004.
Sejarah Agama Yahudi (Judul Asli: Tarikh ad-Diyanah al-Yahudiyyah), diterbitkan oleh Pustaka al-Kautsar, Jakarta, Desember 2009.[53]
Karya buku
Ustaz Abdul Somad telah menuliskan beberapa buku yang menjadi best seller di kalangan umat Islam, di antaranya:
^Al-Mishri, Syaikh Mahmud (2017). Semua ada saatnya. Diterjemahkan oleh Somad, H. Abdul. Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar. ISBN978-979-592-779-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 2021-02-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Fakhri, H.M.; Somad, H.M. Abdul; Hermanto, Bambang (2014). 30 mutiara Ramadhan. Pekanbaru, Riau: CV. Asa Riau. ISBN978-602-70217-6-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 2021-02-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Abd Al Fadhil, Abu AI Hamd' (2018). 15 sebab dicabutnya berkah. Diterjemahkan oleh Somad, H. Abdul. Jakarta: Pustaka Azzam. ISBN978-602-236-293-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 2021-02-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Umar, Ustadz. H, Musthafa; Somad, Ustadz. H. Abdul; Bustami, Ustadz. Wandi (2018). 32 naskah khotbah. Yogyakarta: Smartania Publishing. ISBN978-602-1159-29-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 2021-02-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Somad, H, Abdul (2018). Abdul Somad menjawab. Bandung: Mutiara Media. ISBN978-602-51569-3-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 2021-02-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Somad, Abdul; Arifin, Johar (2013). Metode takhrij hadits. Pekanbaru, Riau: Suska Press. ISBN978-602-9039-73-3.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Abdul Somad.