Hubungan Kuwait dengan Spanyol
Hubungan Kuwait dengan Spanyol adalah hubungan bilateral antara Kuwait dan Spanyol. Kuwait memiliki kedutaan besar di Madrid,[1] dan Spanyol memiliki kedutaan besar di Kota Kuwait.[2] Hubungan diplomatikSpanyol dan Kuwait menjalin hubungan diplomatik tak lama setelah kemerdekaan Kuwait pada tahun 1961 dan, melalui Dekrit 3500/1964, tertanggal 29 Oktober, Kedutaan Besar Spanyol di Kuwait didirikan. Spanyol adalah salah satu dari 35 negara yang berpartisipasi dalam koalisi internasional di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa, berkontribusi pada pembebasan Kuwait pada Februari 1991 setelah invasi Irak ke Kuwait pada Agustus 1990.[3] Berdasarkan Keputusan Kerajaan 977/2011, tanggal 8 Juli, dibentuklah Agregasi Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Spanyol di Kuwait. Hubungan bilateral sangat baik dan didasarkan pada persahabatan yang erat antara kedua keluarga kerajaan.[4] Hubungan ekonomiHubungan ekonomi dan perdagangan antara Spanyol dan Kuwait secara tradisional sangat tertutup, tetapi sejak 2010 hubungan tersebut berkembang pesat. Pada Juli 2011, Kantor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Spanyol di Kuwait resmi dibentuk untuk memperkuat kehadiran komersial Spanyol di negara tersebut, bertepatan dengan peningkatan signifikan dalam angka ekspor dan penandatanganan kontrak oleh beberapa perusahaan Spanyol.[2] Pada tahun 2014, perdagangan bilateral mencapai rekor tertinggi, dengan ekspor Spanyol ke Kuwait lebih dari 380 juta euro per tahun (terdiversifikasi berdasarkan sektor, dengan bobot besar pada tekstil, pakaian, produk keramik, dan peralatan mekanik), dan impor sebesar 111 juta (minyak dan produk sampingannya).[5] Dengan demikian, Spanyol menjadi penyedia ke-22 bagi emirat tersebut. Baru-baru ini, beberapa perusahaan Spanyol telah menandatangani kontrak di Kuwait, terutama perusahaan konstruksi dan teknik seperti OHL (Jalan Jamal Abdul Nasser),[6] INECO (Manajemen Proyek Perluasan Bandara Kuwait), INDRA (Sistem Kontrol Lalu Lintas Udara dan Komunikasi Bandara Kuwait),[7] dan HERA (Dekontaminasi Tumpahan Minyak). Pada tahun 2015, kontrak antara perusahaan Elecnor dan TSK ditandatangani dengan Institut Penelitian Ilmiah Kuwait untuk pembangunan dan implementasi proyek percontohan energi terbarukan strategis di Al Shagaya, serta dua kontrak penting di sektor petrokimia yang diuntungkan oleh Tecnicas Reunidas (Kilang Al Zur dan Kereta Gas ke-5 di Pelabuhan Ahmadi).[8] Lihat pulaReferensi
|