Claudia Cardinale
Claude Joséphine Rose "Claudia" Cardinale (bahasa Prancis: [klod ʒozefin ʁoz kaʁdinal]; 15 April 1938 – 23 September 2025) adalah seorang aktris populer asal Italia. Setelah memulai debutnya dalam peran kecil dengan bintang Mesir Omar Sharif di film Goha (1958), Cardinale menjadi salah satu aktris paling terkenal di Italia dengan peran dalam film seperti Rocco and His Brothers (1960), Girl with a Suitcase (1961), Cartouche (1962), The Leopard (1963), and Fellini's 8½ (1963).[1][2][3] Sejak 1963, Cardinale muncul di The Pink Panther (1963) bermain dengan David Niven. Dia juga tampil di film-film Hollywood Blindfold (1965), Lost Command (1966), The Professionals (1966), Don't Make Waves (1967) bersama Tony Curtis, The Hell with Heroes (1968), dan Once Upon a Time in the West (1968) karya Sergio Leone yang diproduksi bersama Amerika dan Italia. Cardinale dipuji karena perannya bersama Jason Robards, Charles Bronson, dan Henry Fonda. Cardinale dikenal karena blak-blakan tentang hak-hak perempuan selama bertahun-tahun sehingga UNESCO menobatkan dirinya menjadi duta muhibah (goodwill ambasaddor) untuk Pembelaan Hak-Hak Perempuan sejak Maret 2000. Pada Februari 2011, Majalah Los Angeles Times memasukkan Cardinale di antara 50 wanita tercantik dalam sejarah film. Awal kehidupanClaudia Cardinale terlahir sebagai Claude Joséphine Rose Cardinale di La Goulette, lingkungan Tunis, Tunisia, pada tanggal 15 April 1938. Ibunya, Yolande Greco, kelahiran Tripoli dari imigran Sisilia yang berasal dari Trapani.[4] Kakek dan nenek dari pihak ibunya memiliki perusahaan pembuatan kapal kecil di Trapani, tetapi kemudian menetap di La Goulette, tempat komunitas besar Italia. Ayahnya, Francesco Cardinale, adalah seorang pekerja kereta api, lahir di Gela, Sisilia. Bahasa ibu Claudia adalah bahasa Perancis, Arab Tunisia, dan bahasa Sisilia dari orang tuanya. Cardinale hanya bicara dalam bahasa Prancis dan Sisilia, dia tidak belajar berbicara bahasa Italia sampai dia mulai berperan untuk film-film Italia.[5] Cardinale mendapat pendidikan di sekolah Saint-Joseph-de-l'Apparition di Carthage, yang dia hadiri bersama adik perempuannya, Blanche. Dia kemudian belajar di Sekolah Paul Cambon, di mana dia lulus dengan tujuan menjadi seorang guru.[6] Saat remaja, dia digambarkan sebagai "pendiam, aneh, dan liar", dan seperti gadis-gadis lain di generasinya, dia terpesona oleh Brigitte Bardot, yang menjadi terkenal dalam film tahun 1956 And God Created Woman yang disutradarai oleh Roger Vadim.[7] Karier1950-anKarya film pertama Cardinale adalah berpartisipasi, bersama teman-teman sekelasnya, dalam film pendek karya sutradara Prancis René Vautier, Anneaux d'or, yang berhasil dipresentasikan di Festival Film Berlin. Film ini membuatnya menjadi selebriti lokal kecil[8] dan membuatnya ditemukan oleh Jacques Baratier, yang menawarinya peran kecil di Goha. Ia menerimanya dengan enggan setelah Baratier menjelaskan bahwa ia menginginkan seorang aktris Tunisia, bukan Italia, untuk membintangi peran utama bersama aktor Mesir, Omar Sharif. Penampilannya tersebut tetap menandai debutnya di film layar lebar. Titik balik terjadi pada tahun 1957 selama Pekan Sinema Italia di Tunis, ketika ia memenangkan kompetisi untuk "Gadis Italia Tercantik di Tunisia",[9] dengan hadiah utama perjalanan ke Festival Film Venesia. Setelah ditemukan oleh beberapa produser film di acara tersebut, ia diundang untuk belajar di Pusat Sinematografi Eksperimental di Roma di bawah bimbingan Tina Lattanzi. Dia belajar secara sungkat karena meskipun penampilannya sangat fotogenik, dia mengalami kesulitan dengan tugas aktingnya (sebagian karena kesulitannya dengan bahasa Italia).[10] Dia meninggalkan studinya di akhir masa jabatan pertamanya dan memutuskan untuk pulang kampung, sehingga dirinya menjadi berita utama di mingguan populer Epoca yang dipicu oleh keputusannya yang tak terduga untuk meninggalkan kariernya sebagai bintang film. Namun saat kembali ke Tunis, Cardinale tiba-tiba mendapati dirinya hamil, hasil dari apa yang kemudian ia gambarkan sebagai hubungan "mengerikan" dengan seorang pria Prancis, sekitar 10 tahun lebih tua darinya, yang dimulai saat ia baru berusia 17 tahun dan berlangsung selama sekitar satu tahun. Atas kejadian ini dia ingin dia melakukan aborsi tetapi dia memutuskan untuk tetap mempertahankan anak itu. Dia memecahkan masalahnya dengan menandatangani kontrak eksklusif tujuh tahun dengan perusahaan produksi milik Franco Cristaldi, Vides Production. Cristaldi mengelola sebagian besar awal kariernya dan nantinya Cardinale menikah dengannya dari tahun 1966 hingga 1975.[11] Di bawah kontrak baru, pada tahun 1958 Cardinale diberi peran kecil dengan aktor Italia Vittorio Gassman, Totò, Marcello Mastroianni dan Renato Salvatori dalam film komedi kriminal karya Mario Monicelli yang sukses secara internasional, Big Deal on Madonna Street (I soliti ignoti). Ia memerankan Carmelita, seorang gadis Sisilia yang seolah-olah terpenjara di rumahnya oleh kakaknya yang sangat berkuasa. Komedi ini sukses besar, membuat Cardinale langsung terkenal. Beberapa surat kabar sudah menyebutnya sebagai "la fidanzata d'Italia" (kekasih Italia). Kemudian pada tahun yang sama ia memiliki peran utama beradu akting dengan Yvonne Monlaur dalam komedi romantis arahan Claudio Gora, Three Strangers in Rome (Tre straniere a Roma) (1958).[12] ![]() Cardinale mampu bekerja hingga usia kehamilannya tujuh bulan dan menyembunyikannya dari rekan kerja dan publik. Meskipun kehamilan Cardinale dirahasiakan, dia tersiksa oleh pikiran ingin bunuh diri dan jatuh ke dalam keadaan depresi. Ketika ia tahu ia tak bisa lagi menyembunyikan kehamilannya atau menghormati kontraknya dengan Cristaldi, ia meminta Cristaldi untuk mengakhiri kontrak tersebut. Memahami kesulitannya, Cristaldi mengirimnya ke London untuk melahirkan, jauh dari pers. Dia hanya menjelaskan bahwa dia pergi ke Inggris untuk belajar bahasa Inggris untuk sebuah film. Cristaldi mengatakan pada Cardinale untuk tidak mengungkapkan kondisinya, karena dia akan mengkhianati publik dan itu akan mengakhiri kariernya. Demi menjaga kerahasiaannya, Cristaldi menyusun kontrak bergaya Amerika yang sangat rinci, yang mencakup setiap detail kecil kehidupan Cardinale di sana, sehingga menghilangkan kemungkinan baginya untuk bertindak atas namanya sendiri. Cardinale menjelaskan: "Saya tidak lagi bisa mengendalikan tubuh atau pikiran saya sendiri. Bahkan berbicara dengan seorang teman tentang apa pun yang bisa membuat saya terlihat berbeda dari citra publik saya pun berisiko, karena jika dipublikasikan, saya akan mendapat masalah. Semuanya ada di tangan Vides." Selama tujuh tahun Cardinale merahasiakannya, tidak hanya dari publik tetapi juga dari putranya sendiri, Patrick, yang tumbuh dalam keluarga dengan orang tuanya dan saudara perempuannya kurang lebih seperti saudara laki-laki,[13] sampai suatu hari Enzo Biagi, seorang jurnalis, menemukan kebenarannya. Akhirnya Cardinale memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Biagi dan dia menerbitkan kisahnya di Oggi dan L'Europeo. Pada tahun 1959 ia tampil sebagai lawan main Renato Salvatori dalam film mafia, Vento del sud dan berperan sebagai istri Maurizio Arena dalam Il magistrato karya Luigi Zampa. Cardinale juga beradu akting dengan Pietro Germi dalam film kriminal The Facts of Murder, sebuah tugas penting baginya dalam menguasai seni akting sambil belajar untuk merasa nyaman di depan kamera. Cardinale menganggapnya sebagai ujian pertama yang sebenarnya sebagai seorang aktris.[14] Dia kemudian memainkan peran Maria dalam film Inggris karya Ralph Thomas, Upstairs and Downstairs, yang dibintangi Michael Craig dan Anne Heywood. Pada peran-perannya di awal karier, suara Cardniale biasanya di-dubbing (sulih), karena produser menganggap suaranya terlalu serak.[15] 1960-an![]() Pada tahun 1960, Cardinale beradu akting dengan Marcello Mastroianni dalam film drama pemenang Golden Leopard karya Mauro Bolognini, Il bell'Antonio. Film ini menandai awal dari sebuah kemitraan yang membuahkan hasil. Cardinale menyatakan bahwa film-filmnya bersama Bolognini termasuk yang paling membahagiakan dalam kariernya, menganggapnya sebagai "sutradara yang hebat, pria dengan kemampuan profesional yang langka, selera yang tinggi, dan budaya yang tinggi. Lebih dari itu, bagi saya pribadi, ia adalah teman yang sensitif dan tulus." Dalam film-film Bolognini, berkat feminitas estetikanya, Cardinale mengambil peran sebagai wanita manipulatif yang membawa pria menuju dosa kehancuran. Selama pembuatan film Il bell'Antonio, lawan mainnya Marcello Mastroianni jatuh cinta padanya, tetapi Cardinale menolaknya, menganggap Mastroianni sebagai salah satu aktor yang selalu jatuh cinta pada lawan mainnya. Mastroianni bersikeras bahwa perasaannya tulus, bahkan setelah bertahun-tahun. Empati yang tulus antara kedua orang itu terbukti ideal untuk mereproduksi ketegangan antara karakter dalam film. Cardinale selanjutnya memerankan tokoh Pauline Bonaparte dalam film Prancis karya Abel Gance berjudul Napoleone ad Austerlitz,[16] dan setelah tampil bersama Vittorio Gassman dan Salvatori dalam sekuel Big Deal di Madonna Street, Audace colpo dei soliti ignoti, dia memerankan tokoh Ginetta, tunangan Spiros Focás, bersama Salvatori dan Alain Delon dalam film Rocco and His Brothers karya Luchino Visconti yang mendapat pujian kritis. Namun, penampilan utamanya dalam Silver Spoon Set (Il delfini) karya Francesco Maselli mendapatkan perhatian paling besar selama periode ini. Francesco Freda merasa film tersebut telah membuka jalannya "menuju kesuksesan besar", menyadari "manisnya senyumnya" yang menyentuh hati publik.[17] ![]() Pada tahun 1961, Cardinale memerankan seorang penyanyi klub malam yang sensual dan seorang ibu muda dalam film Girl with a Suitcase karya Valerio Zurlini. Berbekal pengalamannya sendiri sebagai ibu muda, Cardinale secara alami mampu menyampaikan kekhawatiran seorang ibu remaja, dan sepenuhnya mengidentifikasi dirinya dengan karakter Aida. Keterlibatan psikologisnya sedemikian rupa sehingga dia membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengatasi kekhawatirannya dan mempersiapkan diri untuk peran tersebut. Zurlini memilihnya untuk peran yang sulit tersebut, bertentangan dengan saran semua orang, karena dia belum dianggap sebagai aktris "sejati", dan dia (belum) menjadi salah satu wanita cantik Italia yang paling terkenal. Ia sangat dekat dan suportif kepada Cardinale selama produksi, dan persahabatan sejati terjalin di antara keduanya, yang didasari oleh saling pengertian yang mendalam. Cardinale berkomentar: "Zurlini adalah salah satu dari mereka yang benar-benar mencintai perempuan: ia memiliki kepekaan yang hampir feminin. Ia bisa memahami saya dengan cepat. Ia mengajari saya segalanya, tanpa pernah menuntut saya. ... Ia sungguh sangat menyayangi saya." Cardinale mendapat pujian hangat dari para kritikus atas penampilannya dalam Girl with a Suitcase, Dennis Schwartz menganggapnya sedang dalam "pesona terbaiknya".[18] Kemudian pada tahun 1961, Cardinale berperan sebagai seorang pelacur beradu akting dengan Jean-Paul Belmondo dalam film La Viaccia karya Bolognini. Baik Girl with a Suitcase maupun La Viaccia ditayangkan di Festival Film Cannes 1961. Saat itu, Cardinale tidak dianggap sebanding dengan dua diva sinema Italia, Sophia Loren dan Gina Lollobrigida, tetapi beberapa surat kabar dan majalah, termasuk Paris Match, mulai menganggapnya sebagai pesaing muda yang kredibel bagi Brigitte Bardot. Tahun berikutnya, Cardinale beradu akting dengan Jean-Paul Belmondo sebagai Vénus dalam film petualangan berlatar abad ke-18 Cartouche, yang menjadikannya bintang besar di Prancis.[19] Dia juga memerankan Angiolina, kekasih Anthony Franciosa dalam film Careless (Senilità) karya Bolognini, karakter yang digambarkan oleh penulis film Jacek Klinowski sebagai "seorang gadis berusia 20 tahun yang bersemangat dan sangat cantik". Pada tahun 1962, Cardinale diwawancarai oleh penulis Alberto Moravia, yang berfokus secara eksklusif pada seksualitas dan citra tubuhnya dalam film, memperlakukannya sebagai objek. Cardinale berkata kepadanya: "Saya menggunakan tubuh saya sebagai topeng, sebagai representasi diri saya sendiri." Wawancara tersebut diterbitkan di Esquire dengan judul "The Next Goddess of Love". Cardinale terhibur ketika mengetahui bahwa wawancara tersebut telah menginspirasi sang penulis untuk menerbitkan La dea dell'amore ("Dewi Cinta") tahun berikutnya, di mana salah satu tokohnya, dengan penampilan fisik yang menawan dan lekuk tubuh alaminya, sangat mirip dengan Cardinale. Hanya beberapa tahun kemudian, ia memainkan karakter serupa dalam sebuah film berdasarkan novel lain karya Moravia, Time of Indifference.[20] Tahun terbaik dan paling produktif dalam kariernya adalah tahun 1963, ketika ia muncul dalam sejumlah produksi terkemuka. Dia membintangi film bersama Burt Lancaster dalam film Luchino Visconti, The Leopard (Il Gattopardo) (1963), memerankan seorang gadis desa yang menikah dengan seorang bangsawan muda progresif (Alain Delon) dan memainkan peran seorang aktris film yang diarahkan oleh seorang sutradara (Marcello Mastroianni) dalam film Federico Fellini, 8½. Dia berpartisipasi dalam dua film tersebut pada periode yang sama persis, sering berpindah tempat dari satu ke yang lain dan mengalami pendekatan yang berbeda dari dua sutradara. Visconti melakukan pendekatan yang direncanakan secara ketat, sangat kontras dengan gaya Fellini yang jauh lebih santai dan ketergantungannya yang hampir pada improvisasi. Cardinale mengingat set Visconti memiliki atmosfer yang hampir religius, semuanya terfokus pada film, jauh dari dunia luar. Visconti membutuhkan keheningan untuk karyanya, sementara Fellini lebih menyukai kebisingan dan kebingungan.[21] ![]() Fellini adalah orang pertama yang menggunakan suara asli Cardinale dalam film. Sebelumnya, suara Cardinale selalu di-dubbing karena aksen Prancisnya yang kental. Masih pada tahun 1963, Cardinale berperan sebagai Mara dalam La ragazza di Bube atau Bebo's Girl,[22] di mana ia juga menggunakan suaranya sendiri. Atas penampilannya dalam film tersebut, ia menerima penghargaan Nastro d'Argento pertamanya untuk Aktris Terbaik pada tahun 1965. Cardinale berakting dalam film Amerika pertamanya (meskipun diproduksi di Italia) ketika ia memerankan Putri Dala, seorang wanita bangsawan kaya yang merupakan kekasih dan perhiasan David Niven dalam film The Pink Panther yang berlatar Cortina d'Ampezzo. Suara Cardinale dalam film ini diisi suaranya oleh Gale Garnett, yang tidak disebutkan namanya. Niven sangat memuji karyanya bersama aktris tersebut, dan mengatakan kepadanya, "Setelah spageti, kau adalah penemuan paling membahagiakan di Italia." ![]() Pada tahun 1964, Cardinale membintangi film Time of Indifference karya Francesco Maselli, yang diproduksi di Italia, bersama Rod Steiger dan Shelley Winters. Setelah itu, ia menghabiskan tiga tahun di Amerika Serikat, di mana ia membintangi beberapa film Hollywood. Ia bercerita tentang bagaimana ia diuntungkan dari kerja sama tersebut, menjelaskan bahwa itu adalah inisiatif Amerika di saat mereka mengundang semua aktris Eropa yang sukses untuk tampil di film-film mereka, dengan harapan menciptakan monopoli. Banyak aktris yang menderita karena pengalaman itu, tetapi dia mampu bertahan: "Saya mengurus kepentingan saya sendiri, dengan tegas menolak menandatangani kontrak eksklusif dengan Universal Studios. Saya hanya menandatangani kontrak untuk film-film individu. Pada akhirnya, semuanya berjalan baik bagi saya." Dia pertama kali membintangi film Hollywood karya Henry Hathaway, Circus World (1964) bersama John Wayne dan Rita Hayworth, memerankan putri Hayworth, yang tampil bersamanya sebagai aksi sirkus ibu-anak. Menjelang akhir dekade itu, ia kembali membuat film terutama di Italia, menerima pemotongan gaji, dan meninggalkan ketenaran Hollywood. Cardinale menambahkan, "Saya tidak suka kehidupan dunia superstar. Saya orang biasa. Saya suka tinggal di Eropa. Maksud saya, saya sudah sering pergi ke Hollywood, tetapi saya tidak ingin menandatangani kontrak." Penulis film David Simpson mencatat bahwa sebagai hasilnya, "Cardinale tidak pernah mencapai tingkat ketenaran yang sama seperti Loren dan Gina Lollobrigida", meskipun dia muncul dalam lebih banyak film yang bagus.[23] Pada tahun 1964, ia juga memainkan peran utama dalam The Magnificent Cuckold, berdasarkan drama Belgia Le Cocu magnifique. Ia sedang berada di puncak sensualitasnya saat itu, namun kemudian film tersebut hanya membawa kembali kenangan buruk baginya karena ia kurang memiliki empati terhadap sutradara Antonio Pietrangeli, sementara bintang pria Ugo Tognazzi mencoba merayunya. Pada tahun 1965 ia juga bermain dalam film Vaghe stelle dell'Orsa serta beradu akting dengan Rock Hudson di film Blindfold. Cardinale menjadi teman baik Hudson, yang terbukti sangat protektif terhadap Cardinale karena mengetahui ketidaknyamanannya di luar Italia. Saat berada di Hollywood, Cardinale juga berteman dengan Barbra Streisand, Elliott Gould, dan Steve McQueen, tetapi dia tidak pernah merasa betah di sana.[24] Pada tahun 1966 Cardinale dinobatkan sebagai bintang film Italia paling populer mengalahkan Mastroianni dan Sophia Loren. Namun, setelah kesuksesannya di Hollywood, ia mulai mengungkapkan kekhawatiran tentang arah kariernya. Dalam sebuah wawancara dengan Life pada Juli 1966, ia mengakui ketakutannya akan terlalu glamor dan dieksploitasi, seperti Sophia Loren, dan meskipun ia memiliki beberapa film AS lain yang akan dibintanginya, ia menyatakan: "Jika saya harus merelakan uang, saya relakan. Saya tidak ingin menjadi klise." Masih pada tahun 1966, ia membintangi film perang karya Mark Robson, Lost Command, untuk Columbia Pictures, beradu akting dengan Anthony Quinn, Alain Delon, dan George Segal. Quinn mengungkapkan kecintaannya bekerja dengan Cardinale, dengan menyatakan bahwa meskipun ia sama-sama mengagumi Cardinale dan Loren, "Saya lebih mudah terhubung dengan Claudia; Sophia menciptakan kesan sesuatu yang lebih besar daripada kehidupan, sesuatu yang tak terjangkau. Tapi Claudia – dia tidak mudah, tapi tetap saja dia mudah dijangkau." Ia juga berperan sebagai seorang marquessa Meksiko dalam film Barat Richard Brooks, The Professionals, yang menyatukannya kembali di layar dengan Burt Lancaster dalam apa yang ia anggap sebagai film Amerika terbaiknya. Tahun berikutnya, ia muncul dalam Una rosa per tutti (A Rose for Everyone) dan dalam film komedi seks Alexander Mackendrick, Don't Make Waves, beradu akting dengan Tony Curtis dan Sharon Tate. Meskipun sesekali ada momen-momen lucu, Don't Make Waves umumnya dikritik habis-habisan oleh para kritikus dan kurangnya chemistry dengan lawan mainnya.[25] Pada awal tahun 1967, Cristaldi menyusulnya ke Amerika Serikat. Saat keduanya tinggal di Atlanta, ia mengejutkan Cardinale dengan mengajaknya menghadiri upacara pernikahan mereka, yang telah ia rencanakan tanpa sepengetahuannya. Cardinale tetap melanjutkan upacara tersebut, tetapi khawatir akan mengorbankan hak-haknya atas anaknya, Patrick. Dia juga menyadari bahwa dia semakin tidak mampu mengambil keputusan tentang hidupnya sendiri. Pernikahan itu tidak pernah diresmikan di Italia.[26] Pada tahun 1968, Cardinale beradu akting dengan Franco Nero dalam film The Day of the Owl, dalam penampilan yang membawanya merebut David di Donatello Awards sebagai Aktris Terbaik. Ia bereuni dengan Rock Hudson dalam film komedi kriminal produksi Italia, A Fine Pair, di bawah arahan Francesco Maselli. Ia juga tampil bersama Rod Taylor dalam The Hell with Heroes dan membintangi salah satu perannya yang paling terkenal sebagai mantan pelacur, Jill McBain, dalam film koboi epik karya Sergio Leone, Once Upon a Time in the West. Pada tahun 1969, Cardinale beradu akting dengan Nino Manfredi dalam film The Conspirators karya Luigi Magni, yang diangkat dari kisah nyata eksekusi mati dua orang carbonari di Roma pada masa kepausan. Peran ini kemudian dilanjutkan dengan peran sebagai operator telepon dalam Diary of a Telephone Operator dan sebagai perawat yang beradu akting dengan Sean Connery dan Peter Finch dalam film The Red Tent karya Mikhail Kalatozov, yang diangkat dari kisah misi penyelamatan Umberto Nobile dan para penyintas lainnya dari kecelakaan kapal udara Italia. Kehidupan pribadiClaudia Cardinale bertemu dengan produser film Italia Franco Cristaldi pada tahun 1958.[27] Menurut Cardinale, mereka berdua mengadakan pesta pernikahan namun tidak menikah,[28] dan mereka menjadi semakin terpisah. Cristaldi kemudian menikah dengan Zeudi Araya dan tidak lagi menjalin hubungan dengan Cardinale. Cardinale tinggal bersama Pasquale Squitieri, seorang sutradara film Italia, selama 42 tahun, dari tahun 1975 hingga Squitieri meninggal pada 18 Februari 2017, dalam usia 78 tahun. Cardinale memiliki dua anak: Patrick, yang lahir ketika dia berusia 19 tahun dan kemudian diadopsi oleh Cristaldi, serta Claudia,[29] anak hasil hubungannya dengan Squitieri. Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Claudia Cardinale.
|