Ahmad bin Zaini Dahlan
Syaikh Ahmad Zaini Dahlan (bahasa Arab: أحمد زَيْني دَحْلان) adalah Mufti Agung mazhab Syafi'i di Mekah,[1][2] dan Syaikhul Islam (otoritas agama tertinggi di wilayah Utsmaniyah) di wilayah Hijaz, Kesultanan Utsmaniyyah,[3] dan Imam al-Haramain (Imam dari dua kota suci, Mekkah dan Madinah),[4] serta menjadi sejarawan dan teolog Asy'ari. Ia dikenal karena kritiknya terhadap Wahhabisme dan kecenderungannya terhadap tasawuf.[5] Dalam risalahnya menentang pengaruh Wahhabi, Dahlan dengan jelas memandang tasawuf sebagai bagian hukum dan integral dari praktik Islam – termasuk aspek-aspek seperti tawassul (syafaat, atau berdoa melalu perantara),[Note 1] tabarruk (mencari berkah melalui orang atau benda), dan ziarah kubur (kunjungan makam).[6][7][8] Dia adalah keturunan Abdul Qadir al-Jailani. Dia menulis, dan secara pribadi menerbitkan banyak karya tentang sejarah, fikih, dan ilmu-ilmu Islam pada umumnya. Silsilah NasabnyaSayyid Ahmad bin Zaini Dahlan bin Ahmad Dahlan bin ‘Utsman Dahlan bin Ni’matullah bin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Athoya bin Faaris bin Musthofa bin Muhammad bin Ahmad bin Zaini bin Qaadir bin ‘Abdul Wahhaab bin Muhammad bin ‘Abdur Razzaaq bin ‘Ali bin Ahmad bin Ahmad (Mutsanna) bin Muhammad bin Zakariyya bin Yahya bin Muhammad bin Abi ‘Abdillah bin al-Hasan bin Sayyidina ‘Abdul Qaadir al-Jilani, Sulthanul Awliya` bin Abi Sholeh Musa bin Janki Dausat Haq bin Yahya az-Zaahid bin Muhammad bin Daud bin Muusa al-Juun bin ‘Abdullah al-Mahd bin al-Hasan al-Mutsanna bin al-Hasan as-Sibth bin Sayyidinal-Imam ‘Ali dan Sayyidatina Fathimah al-Batuul, puteri Rasulullah ﷺ.”[9] Dia adalah cucu ke-38 dari Rasulullah ﷺ , dalam garis keturunannya. Kelahiran Dan Masa KecilnyaDia lahir di Mekah al-Mukarramah pada tahun 1232 H (1817 M), tumbuh dan dibesarkan di sana. Dia menghafal Al-Qur'an serta banyak matan (teks dasar ilmu agama), dan tekun menuntut ilmu yang mulia di Masjidil Haram bersama banyak syeikh, di antaranya Syeikh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi al-Azhari. Karya-karyanyaDia telah menyusun banyak buku dalam berbagai cabang pengetahuan syariah, bayan , nahwu , sejarah, dan matematika, di antaranya:
KematiannyaDia pindah ke Madinah pada akhir bulan Dzulhijjah tahun 1303 H, dan menetap di sana untuk menyebarkan ilmu dan beribadah hingga wafat pada malam terakhir hari Ahad, tanggal 4 bulan Shafar tahun 1304 H. Dia dimakamkan di Baqi'. Murid-muridnyaBeliau memiliki banyak murid, antara lain:
, *Syekh Abdul Karim bin Abdul Qohar Sidayu
Catatan kaki
Referensi
|