Utbah bin Farqad![]() Utbah bin Farqad as-Sulami adalah salah satu Sahabat Nabi Muhammad yang dikenal sebagai pemimpin penaklukan wilayah Azerbaijan bersama Bakir bin Abdullah pada 22 H / 643 M.[1] Khalifah Umar bin Khathab mengangkat Utbah sebagai pemimpin tertinggi menggantikan Hudzaifah bin Yaman, menunjuk Samak sebagai wakil, lalu Utbah bertempur melawan sisa pasukan Persia yang dipimpin Bahram bin Farkhazad. Pasukan Bahram kalah dan melarikan diri dari Azerbaijan. Seperlima dari harta rampasan perang lalu dikirim ke Madinah. Saat utusan Utbah datang ke Madinah membawa makanan Helwa manisan khusus dari Azerbaijan (puding), kebetulan malamnya singgah di Masjid Nabawi dan tak sengaja mendengar sosok Umar bin Khathab sedang berdoa, lalu ia berjanji bertamu pada pagi hari. Saat ke rumah Umar, ia disambut bersama istri Umar, Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, lalu Umar sedikit mencicipinya lalu menegurnya agar makanan Helwa segera dibagikan ke muslimin dan tidak mengulangi lagi memberi makanan khusus untuknya.[2] Umar menyurati Utbah agar memastikan rakyatnya semua telah merasakan makanan nikmat yang sama ia rasakan.[3] Suatu hari Utbah menceritakan makanan enak yang ia makan, Umar justru menegurnya.[4] Utbah memiliki anak bernama Amru bin Utbah yang dikenal zuhud, ketika Utbah membawakannya harta 70.000 dirham (sekitar 280 juta rupiah), ia menolaknya. Utbah mencoba menikahkan putranya Amru bahkan dibantu Khalifah Utsman bin Affan, namun setelah menikah akhirnya ia bercerai karena sibuk beribadah saja.[3] Istri Utbah, Ummu Ashim (cucu Umar) mengatakan harum aroma tubuh Utbah mengalahkan semua parfum, karena saat sakit, Muhammad membuka bajunya lalu dengan air liur/ludahnya di tangan lalu dioleskan ke seluruh tubuh perut pinggang Utbah menyebabkan terus wangi.[5] Referensi
|