Syahbandar![]() Syahbandar, panglima pangkalan atau kepala pelabuhan (Bahasa Inggris: Harbourmaster atau harbormaster) adalah seorang petugas yang bertanggung jawab sebagai penadbir atau memiliki kantor dan tata usahanya menjadi tempat untuk memberlakukan peraturan di suatu pelabuhan atau pangkalan laut guna dapat memberikan rasa aman akan adanya keselamatan pelayaran, keamanan suasana di sekitar pelabuhan dan cara kinerja/pengayaan sarana-sarana berkemudahan yang dijalankan secara baik dan tepat. Kantor syahbandar pertama kali muncul di Persia, dan dari sana menyebar ke seluruh cekungan Samudera Hindia.[1] Belakangan, karena sudah tidak berlaku lagi di kota-kota pelabuhan Persia, istilah syahbandar kini digunakan untuk pejabat yang mewakili kepentingan para pedagang Turki yang beroperasi di Persia.[2] Di Kesultanan Brunei, Pengiran Shahbandar atau Pengiran Indera Mahkota adalah penghargaan tertinggi bagi seorang politikus, yang diperuntukkan bagi keluarga kerajaan. Kesultanan MalakaPada masa Kesultanan Malaka, empat Syahbandar mengawasi komunitas berbeda di pelabuhan Malaka: para pedagang Gujarat; para pedagang dari India Selatan, Benggala, Burma, dan Pasai; pedagang dari Maritim Asia Tenggara; dan pedagang dari Annam, Cina, dan Ryukyu. Pangkat Syahbandar Malaka berada di bawah Laksamana (laksamana) dan Temenggung (kepala keamanan umum). Kerajaan Bali (Klungkung)Di Bali, tempatnya di Kerajaan Klungkung, posisi syahbandar atau subandar biasanya diisi oleh masyarakat Tionghoa, masyarakat dari Tiongkok kerap disebut sebagai saudara dan sikapnya yang luwes, pandai dalam bidang ekonomi membuatnya dipercaya oleh pemerintah Kerajaan sebagai benang merah Negara Klungkung dan Bangsa Luar. Kusamba dan Jumpai adalah salah satu pelabuhan penting di Klungkung yang biasanya disinggahi oleh pedagang swasta Inggris, Belanda, Denmark, Prancis dan pedagang dari semenanjung melayu, sumatra dan kalimantan untuk membeli produk Klungkung seperti minyak kelapa, kain tenun, kerajinan tembikar, sarang burung walet, beras, jagung, babi, sapi, ayam. Salah satu syahbandar terkemuka di Klungkung pada tahun 1906 adalah Tjap Sin Liat seorang pedagang dari Canton. Syahbandar biasanya bertanggung jawab kepada Sedahan Agung (Kementerian Keuangan Kerajaan) dan keamanan pelabuhan dijaga oleh seorang Manca (Adipati). Referensi
Bacaan lanjut
|