Sumowono, Semarang
Sumowono (bahasa Jawa: ꦱꦸꦩꦺꦴꦮꦺꦴꦤꦺꦴ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 24 km dari ibu kota Kabupaten Semarang. Ibu kotanya berada di Desa Sumowono. Kecamatan Sumowono merupakan kecamatan strategis karena berada di jalur pertemuan lalu lintas dari Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung. Kecamatan ini berada di pegunungan, udaranya dikenal sejuk dan nyaman. Selain itu terdapat 2 orang jenderal yang dilahirkan di Sumowono, yakni berasal dari desa Jubelan dan desa Lanjan.[siapa?][butuh rujukan] EtimologiNama "sumowono" berasal dari bahasa Kawi; "sumo" berarti bunga, dan "wono" berarti hutan, sehingga "sumowono" berarti "bunga yang tumbuh di hutan" atau "hutan yang di dalamnya tumbuh bunga-bunga". Dalam bahasa Jawa, kata "sumowono" berarti "apalagi" atau "lagi pula".[butuh rujukan] Desa/kelurahanGeografiKecamatan Sumowono merupakan kecamatan paling barat Kabupaten Semarang berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung yang secara geogarfis berada di 7° 13' 20" LS dan 110° 19' 16" BT.[butuh rujukan] Wilayahnya berada di ketinggian 650–1.800 meter di atas permukaan air laut. Bagian utara hingga timur merupakan lereng Gunung Ungaran sedangkan bagian barat hingga selatan merupakan Pegunungan Pencu. Kecamatan ini merupakan hulu Kali Ringin yang bermuara ke Kali Bodri.[butuh rujukan] Kecamatan Sumowono memiliki Pasar Sumowono yang cukup ramai. Di sekitar pasar inilah banyak dibangun kawasan pertokoan dan kantor cabang maupun kantor kas perbankan. Selain itu, terdapat jenis kuliner yang terkenal yaitu nasi jagung goreng.[butuh rujukan] Kecamatan Sumowono memiliki sebuah terminal bus yang menjadi tempat pemberhentian bus-bus yang akan menuju ke atau keluar dari Kecamatan Sumowono.[butuh rujukan] Batas wilayahBatas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:[butuh rujukan]
Pariwisata
PotensiKecamatan Sumowono dikenal luas di kalangan penduduk Jawa Tengah karena merupakan kawasan penghasil sayur mayur, bunga-bungaan, buah-buahan, dan aneka hasil perkebunan seperti kopi, vanili, dan pala.[butuh rujukan] Di bagian selatan tanahnya cocok untuk tanaman perkebunan, dan tanaman singkong, dan merupakan bahan baku pembuatan gethuk, entho, cethot, sawut, tiwul, gathot, opak, lemet, sentiling, dan aneka macam penganan khas lokal.[butuh rujukan] Referensi
|