Gunung Ungaran
Gunung Ungaran (Hanacaraka: ꦒꦸꦤꦸꦁꦈꦔꦫꦤ꧀) adalah gunung berapi stratovolcano yang sudah terkikis habis, terletak di selatan Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Tidak ada catatan sejarah tentang aktivitas gunung tersebut. Dua ladang fumarol aktif ditemukan di sisi selatan. Ungaran terletak di sisi timur gunung berapi, sedangkan Ambarawa terletak di sisi selatannya. Bandungan dan sekitarnya, termasuk kompleks Candi Gedong Songo, merupakan objek wisata di gunung berapi tersebut. Danau Rawa Pening terletak di tenggara gunung berapi tersebut. Fauna endemik termasuk Philautus jacobsoni, katak pohon yang tidak terlihat selama beberapa dekade. SejarahDimulai pada tanggal 26 Oktober 1945, serangan Magelang dan Ungaran menyapu lereng Gunung Ungaran. Selama 49 hari, militer Indonesia terus memukul mundur militer Belanda dan Britania Raya melalui lereng gunung hingga mereka tiba di Kota Semarang. MitosMenurut mitos masyarakat setempat, di lereng gunung di antara jajaran candi ini terdapat kawah berbau belerang yang merupakan makam Dasamuka. Konon Dasamuka yang suka mabuk dikubur di kawah ini oleh Hanoman. Hanoman sendiri kemudian berdiam di Gunung Telomoyo mengawasi Dasamuka jika sewaktu-waktu bangkit. Dasamuka bisa bangkit jika ia mencium bau minuman keras, hingga masyarakat setempat (dulu) tidak berani minum minuman keras di areal Candi Gedong Songo. PenjelasanGunung Ungaran memiliki tiga puncak yaitu Gendol, Botak, dan Ungaran. Puncak tertingginya adalah Ungaran. Dari puncak gunung ini, jika memandang ke utara akan terlihat Kota Semarang dan Laut Jawa sedangkan jika membalikkan badan, akan terlihat jajaran (dari kiri ke kanan) Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Kendalisodo dengan Rawa Peningnya, beserta Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Prahu. Tidak ada catatan yang jelas mengenai aktivitas gunung ini. Namun, diperkirakan gunung ini pernah meletus pada zaman kerajaan dahulu, dengan letusan yang amat dahsyat sehingga menghancurkan dua pertiga bagian puncak dari semula sehingga yang dapat dilihat sekarang adalah hanya sepertiga bagian dari Gunung Ungaran berapi purba. Diperkirakan, gunung ini sedang mengalami masa tidur panjang dan sewaktu-waktu dapat aktif kembali. Gunung Ungaran mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di lerengnya terdapat situs arkeologi berupa Candi Gedongsongo (Bahasa Jawa: gedong = gedung, songo = sembilan). Terdapat pula beberapa air terjun (curug), di antaranya Curug Semirang dan Curug Lawe. Juga terdapat gua, yang terkenal dengan nama Gua Jepang. Gua ini terletak 200 meter sebelum puncak, tepatnya di sekitar daerah Kebun Teh Promasan. Fauna dan flora endemikFlora dan fauna[2] asli endemik Gunung Ungaran, adalah: FaunaBeberapa fauna (binatang) yang merupakan spesies asli gunung Ungaran di antaranya adalah:
FloraBeberapa flora (tumbuhan) yang merupakan spesies asli gunung Ungaran di antaranya adalah:
Jalur pendakianJalur umum pendakian Gunung Ungaran yaitu:
Jalur yang sering dilewati pendaki adalah Jalur Basecamp Mawar yang dapat dicapai melalui pondok wisata Umbul Sidomukti, Sidomukti, Bandungan. Galeri
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|