Ilustrasi percobaan pikiran posisi asali. Warga negara diminta membuat keputusan dari posisi asali yang setara (di sebelah kiri) di balik "selubung ketidaktahuan" (dinding di tengah), tanpa mengetahui gender, ras, kemampuan, kekayaan dan posisi mereka di masyarakat yang akan menjadi subjek kebijakan tersebut (sebelah kanan). Rawls berargumen bahwa situasi seperti ini akan mendorong mereka untuk mengambil keputusan yang "adil".
Posisi asali (bahasa Inggris: original position), juga disebut selubung ketidaktahuan (bahasa Inggris: veil of ignorance), adalah percobaan pikiran untuk menentukan asas-asas mana yang perlu menjadi landasan dari suatu masyarakat. Istilah "posisi asali" dan "selubung ketidaktahuan" dicetuskan oleh filsuf Amerika Serikat John Rawls,[1] tetapi percobaan pikirannya sendiri dikembangkan oleh William Vickrey[2] dan John Harsanyi.[3][4]
Dalam percobaan pikiran ini, seseorang diminta mempertimbangkan asas-asas mana yang akan dipilih sebagai landasan dari suatu masyarakat hipotetis, tetapi dengan catatan bahwa orang tersebut tidak akan tahu dari awal seperti apa karakteristik mereka di masyarakat tersebut. Pilihan ini dibuat di balik "selubung ketidaktahuan", sehingga orang tersebut tidak tahu apa etnis, status sosial, gender, dan (yang paling penting menurut Rawls) seperti apa gagasan yang akan dianut mengenai kehidupan yang baik. Hal ini diyakini akan mendorong peserta percobaan pikiran ini untuk memilih asas-asas tersebut secara adil dan rasional.[5]