Melania Knauss Trump[a][3] (lahir Melanija Knavs,[b] 26 April 1970) adalah mantan model Slovenia dan Amerika yang menikah dengan presiden AS Donald Trump. Sejak tahun 2025, Melania Trump telah menjabat sebagai ibu negara Amerika Serikat, peran yang sebelumnya dipegangnya dari tahun 2017 hingga 2021. Dia adalah warga negara pertama yang menjadi ibu negara, ibu negara kelahiran luar negeri kedua, setelah Louisa Adams, ibu negara Katolik Roma kedua, setelah Jacqueline Kennedy, dan ibu negara kedua yang memegang jabatan tersebut selama dua periode tidak berturut-turut, setelah Frances Cleveland.
Melanija Knavs lahir di Yugoslavia, tempat ia mulai bekerja sebagai model fesyen pada usia 16 tahun sambil menempuh pendidikan. Dia mengubah ejaan namanya menjadi Melania Knauss dan melakukan perjalanan ke Paris dan Milan untuk mencari pekerjaan modeling sebelum bertemu Paolo Zampolli; Zampolli mempekerjakannya dan mensponsori imigrasinya ke Amerika Serikat pada tahun 1996. Dia bekerja sebagai model di Manhattan, tempat Zampolli memperkenalkannya kepada Donald Trump pada tahun 1998. Dia mulai berkencan dengan Donald Trump tak lama setelah itu. Trump berupaya agar Melania mendapatkan lebih banyak pekerjaan sebagai model, dan dia mendukungnya selama kampanye presiden 2000. Melania dan Donald Trump menikah pada tahun 2005, dan mereka dikaruniai seorang putra, Barron Trump, setahun kemudian. Melania memulai merek perhiasannya sendiri, Melania, pada tahun 2009.
Setelah mendorong Donald untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden 2016, Melania hanya tampil dalam beberapa kali kampanye, dan lebih memilih untuk membantu Donald dalam strategi. Dia menerima liputan pers besar-besaran selama kampanye ketika foto-foto erotis dari tahun-tahun pemodelannya terungkap dan diterbitkan, dan lagi ketika pidatonya di Konvensi Nasional Partai Republik 2016 ditemukan menjiplak pidato serupa yang disampaikan oleh Michelle Obama. Pada bulan menjelang pemilu, dia membela suaminya setelah dirilisnya rekaman Access Hollywood yang menjerumuskan kampanyenya dalam skandal.
Melania tinggal di Manhattan selama bulan-bulan pertama masa jabatannya sebagai ibu negara, yang memungkinkan Barron menyelesaikan sekolah di sana dan merundingkan ulang perjanjian pranikahnya. Dia melakukan aktivitas seminimal mungkin setelah pindah ke Gedung Putih dan mengadakan lebih sedikit acara dibandingkan ibu negara sebelumnya. Melania menghadapi beberapa tantangan pada tahun 2018, termasuk tuduhan perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya, operasi untuk penyakit ginjal, dan tur ke Afrika yang dibayangi oleh pengawasan terhadap pakaiannya dan perilaku pribadinya. Selama masa jabatannya sebagai ibu negara, Melania memprioritaskan isu anak-anak, meluncurkan kampanye Be Best untuk mempromosikan kesejahteraan anak-anak dan mengunjungi banyak rumah sakit anak-anak. Dia juga merupakan penasihat dekat bagi suaminya, yang memengaruhi keputusannya untuk mengakhiri kebijakan pemisahan keluarga pemerintahan Trump dan melarang kartrid rokok elektronik rasa buah. Pada bulan-bulan terakhir masa jabatan pertamanya sebagai ibu negara, Melania mendukung klaim palsu kecurangan pemilu suaminya dalam pemilihan presiden 2020. Setelah meninggalkan Gedung Putih pada tahun 2021, ia sebagian besar tidak muncul di hadapan publik sebelum kembali mengambil peran sebagai ibu negara pada tahun 2025.
Melanija Knavs lahir di Novo Mesto di sebelah tenggara Republik Sosialis Slovenia, bagian dari Yugoslavia,[4][5] pada tanggal 26 April 1970.[6] Ia merupakan putri dari Amalija (née Ulčnik) dan Viktor Knavs, pengelola gerai mobil dan motor milik pemerintah.[7][8][9] Bapaknya berasal dari kota Radeče.[7] Ibunya berasal dari desa Raka[10] dan pernah bekerja sebagai pemola pakaian di pabrik baju anak "Jutranjka" di Sevnica.[7][11] Setelah menjadi model, ia mengganti marganya yang berdialek Slavik, Knavs, menjadi marga yang berdialek Jerman, Knauss.[12]
Saat masih remaja, keluarganya pindah ke rumah dua lantai di Sevnica.[20] Saat menginjak bangku SMA, ia tinggal di apartemen di Ljubljana. Melanija bersekolah di Sekolah Desain dan Fotografi Sekunder di Ljubljana,[21] dan kuliah di Universitas Ljubljana selama satu tahun, lalu keluar.[22][23][24]
Ia fasih berbicara dalam enam bahasa: Bahasa Serbia-Kroasia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, dan Slovenia.[25]
Karier dan imigrasi
Ia memulai karier modelnya pada usia 5 tahun dan menjadi bintang iklan pada usia 16 tahun.[26] Saat itu ia berpose untuk fotografer busana Slovenia, Stane Jerko.[27] Pada usia 18 tahun, ia direkrut oleh agen model di Milan, Italia.[28] Ia menjadi finalis kontes "Look of the Year" Jana Magazine tahun 1992 di Ljubljana; tiga pemenang utamanya mendapat kontrak model internasional.[7][29]
Melania Trump tahun 2011
Setelah kuliah di Universitas Ljubljana selama satu tahun,[30] Melania menjadi model busana di Milan dan Paris. Ia pindah ke New York City pada tahun 1996;[28] kontrak dan visanya diurus oleh pebisnis asal Italia, Paolo Zampolli.[7] Lewat pengacaranya, Melania mengatakan bahwa ia datang ke Amerika Serikat dengan visa pelancong bisnis pada Agustus 1996. Ia mendapatkan visa H-1B pada bulan Oktober 1996. Setelah itu, ia secara rutin pulang ke Slovenia untuk mendapatkan empat visa kerja satu tahun karena saat itu warga Slovenia hanya bisa mendapatkan visa satu tahun di Amerika Serikat. Bulan November 2016, Associated Press melaporkan bahwa ia dibayar $20.056 untuk 10 kontrak modelnya di Amerika Serikat pada tahun 1996 sebelum mendapat izin resmi untuk bekerja di negara itu. Menanggapi berita tersebut, pengacaranya menyatakan bahwa dokumen yang diperoleh AP "belum diverifikasi, [dan] tidak sesuai dengan catatan kami, termasuk stempel paspor yang bersangkutan."[31][32]
Dengan mendaftar sebagai model yang "sangat terampil", Melania mendapatkan kartu hijau dan menjadi penduduk permanen sah pada tahun 2001 dan warga negara Amerika Serikat tahun 2006.[37][38][39]
Pada November 2015, saat ditanyai soal kampanye presiden suaminya, Melania menjawab: "Saya mendukungnya karena saya tahu yang akan ia lakukan dan dapat ia lakukan untuk negaranya. Ia cinta rakyat Amerika Serikat dan ia ingin menolong mereka."[40] Melania memainkan peran kecil dalam kampanye suaminya, tidak seperti pasangan calon presiden lainnya.[41][42][43]
Melania berpidato di Konvensi Nasional Partai Republik di Cleveland
Pada Juli 2016, situs web resmi Melania dialihkan ke Trump.com. Di Twitter, ia menyatakan bahwa situsnya sudah kedaluwarsa dan "tidak mencerminkan kepentingan bisnis dan profesinya saat ini."[44] Perubahan ini terjadi setelah media secara luas melaporkan bahwa situs tersebut mencantumkan dengan keliru selama lebih dari 10 tahun bahwa Melania memiliki gelar sarjana arsitektur dan desain dari Universitas Ljubljana.[45] Biografinya dalam program resmi Konvensi Nasional Republik 2016 juga salah mencantumkan bahwa ia memiliki gelar sarjana di Slovenia.[24][46]
Pada tanggal 18 Juli 2016, Melania berpidato pada hari pertama Konvensi Nasional Republik 2016. Pidato tersebut mengandung paragraf yang identik dengan paragraf dalam pidato Michelle Obama pada Konvensi Nasional Demokrat 2008.[47][48][49] Ketika ditanyai soal pidatonya, Melania mengatakan bahwa ia menulis pidatonya sendiri "hampir tanpa bantuan".[50] Dua hari kemudian, penulis staf kampanye Trump Meredith McIver mengaku bertanggung jawab dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.[51]
Pada tanggal 1 September 2016, Melania melayangkan tuntutan hukum pencemaran nama baik terhadap tabloid asal Britania Raya, Daily Mail, dan narablog politik asal Maryland, Webster Tarpley, karena menuduh bahwa Melania pernah bekerja sebagai gadis panggilan di sebuah klub laki-laki di Italia pada tahun 1990-an. Tarpley dan Daily Mail menerbitkan ralat dan permintaan maaf.[52][53]
Ibu Negara Amerika Serikat
Melania Trump bertemu Ibu Negara Michelle Obama di Gedung Putih pada tanggal 10 November 2016
Melania menjadi Ibu Negara Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2017. Ia merupakan perempuan kelahiran luar negeri kedua yang memegang jabatan ini (setelah Louisa Adams, istri John Quincy Adams, yang lahir tahun 1775 di London).[c][57][58] Melania adalah Ibu Negara pertama yang melakukan imigrasi ke Amerika Serikat.[54][55]
Saat diwawancarai The New York Times pada tahun 1999 perihal tugasnya apabila Donald Trump menjadi presiden, Melania menjawab: "Saya akan bersikap sangat tradisional seperti Betty Ford atau Jackie Kennedy."[8] Tahun 2016, ia mengatakan kepada CNN bahwa fokus utamanya sebagai Ibu Negara adalah membantu perempuan dan anak-anak. Ia juga akan melawan perisakan siber, khususnya di kalangan anak-anak, karena ia sendiri berhenti menggunakan media sosial atas alasan penuh dengan "sentimen negatif".[60]
Lima hari sebelum pemilu, ia mengatakan kepada pendukung Trump di Pennsylvania: "Kebudayaan kita semakin kejam dan kasar, terutama kepada anak-anak dan remaja. Mengejek, merisak, atau menyerang anak perempuan atau laki-laki berusia 12 tahun bukan perilaku yang pantas. Keterlaluan sekali apabila perilaku seperti ini terjadi di taman bermain mereka. Tindakan tersebut jelas tidak dapat diterima apabila dilakukan oleh seorang anonim yang bersembunyi di Internet."[61] Mengenai perbedaan pendapatnya dengan pola komunikasi suaminya di Twitter semasa kampanye, Melania menjawab bahwa ia selalu menegurnya, tetapi "pada akhirnya ia selalu melakukan hal yang ia inginkan."[62]
Melania akan tinggal di Trump Tower bersama putranya, Barron, sampai akhir semester sekolah.[63][64]
^Louisa Adams, meski sebelum Melania merupakan satu-satunya Ibu Negara yang lahir di luar Amerika Serikat, adalah putri dari bapak asal Amerika Serikat (Joshua Johnson, Konsul Amerika Serikat di London) dan otomatis menjadi warga negara Amerika Serikat.[54][55] Melania Trump baru menjadi warga negara Amerika Serikat lewat proses naturalisasi pada tahun 2006.[56]
"Former President Trump, Melania Trump cast votes in Palm Beach". CBS12. March 19, 2024. Diakses tanggal November 21, 2024. Republican Presidential candidate former President Donald Trump and former First Lady Melania Trump cast their votes at a polling location in Palm Beach in Florida's Presidential Preference Primary on Tuesday.
^Brodesser-Akner, Claude (25 December 2016). "Compare how Trump and President Obama welcomed Christmas" (dalam bahasa English). NJ.com. Diakses tanggal 27 December 2016. President-elect Donald Trump, who is Presbyterian, and first lady-to-be Melania Trump attended midnight mass Saturday night at The Episcopal Church of Bethesda-by-the-Sea in Palm Beach, the same venue where they were married in 2005 and where they celebrated Christmas last year as well. ...The Trumps took Communion, and sitting in the third row of pews, listened a sermon from church rector Rev. James Harlan that avoided politics but hinted at the divisive 2016 campaign's bitter aftertaste. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Crane, Emily (25 December 2016). "Melania Trump wears a short mini dress as she joins Donald for midnight mass in Florida" (dalam bahasa English). Daily Mail. Diakses tanggal 27 December 2016. Melania Trump joined her president-elect husband for midnight mass in Florida wearing a very short mini dress as fellow churchgoers cheered wildly as they arrived. Trump and his wife kicked off Christmas by attending midnight services at an Episcopal church in Palm Beach, Florida on Saturday night. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ abJoey Morona, Melania Trump didn't graduate from college as bio claims, reports say, Cleveland Plain Dealer (July 19, 2016) ("Her bio on her official website states she graduated with a degree in design and architecture from 'University in Slovenia.' It's a claim that's been repeated by the Melania campaign and the RNC itself, in the convention's official program.