Latte kosmik
Latte kosmik (bahasa Inggris: Cosmic Latte) adalah nama yang diberikan untuk warna rata-rata dari cahaya di alam semesta, seperti yang ditentukan oleh dua astronom dari Johns Hopkins University, Karl Glazebrook dan Ivan Baldry, pada tahun 2002.[1] PenemuanGlazebrook dan Baldry menganalisis spektrum cahaya dari lebih dari 200.000 galaksi dalam Sloan Digital Sky Survey (SDSS) untuk menentukan warna gabungan dari semua cahaya yang dipancarkan oleh galaksi-galaksi tersebut. Mereka menemukan bahwa ketika semua cahaya ini digabungkan, warna rata-ratanya menyerupai krem pucat — warna yang mereka sebut sebagai "latte kosmik".[2] Penemuan ini awalnya menghasilkan warna yang sedikit kehijauan, tetapi setelah koreksi pada cara perhitungan spektrum warna, diperoleh warna final yang mendekati krem muda. Nama dan InterpretasiNama "Cosmic Latte" diusulkan secara tidak resmi oleh tim peneliti setelah melakukan jajak pendapat internal di antara staf dan mahasiswa mereka. Nama ini dipilih karena terdengar menarik dan mewakili warna tersebut secara deskriptif. Secara teknis, nilai warna dalam model RGB adalah sekitar **#FFF8E7**, yang mendekati warna kopi susu pucat.[3] SignifikansiPenemuan warna rata-rata alam semesta tidak hanya menjadi fakta menarik, tetapi juga mencerminkan komposisi dan sejarah evolusi bintang-bintang di galaksi. Karena kebanyakan bintang adalah tipe F, G, dan K (berwarna putih kekuningan), hasil ini sesuai dengan ekspektasi teoretis dari distribusi spektral bintang di alam semesta. Lihat pulaReferensi
Pranala luar |