Djamari Chaniago
Djamari Chaniago (lahir 8 April 1949) adalah tokoh Tentara Nasional Indonesia dan Intelijen Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia sejak 17 September 2025 dan Anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan periode 2025–2030. Jabatan terakhirnya sebelum menjadi menteri adalah Kepala Staf Umum TNI dengan pangkat bintang tiga yang dilantik pada 8 Maret 2000 menggantikan Suaidi Marasabessy.[1] Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Ia merupakan lulusan AKABRI tahun 1971 dan berasal dari kesatuan Infanteri - Baret Hijau Kostrad. Djamari menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada 2015 hingga 2016.[2][3] RiwayatDjamari Chaniago lahir dalam keluarga angkatan darat di Sumatera Barat.[4][5] Ayahnya, Mochtar, berasal dari Tabek Patah, Tanah Datar, sedangkan ibunya, Djamilah dari Ulak Karang, Padang bersuku Chaniago, Minangkabau. Ia menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Bandung.[6] Djamari lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1971.[7] Ia ditempatkan di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 1974 dan menduduki beberapa jabatan komandan tempur di Aceh dan Timor Timur antara 1970-an hingga 1990-an.[4] Djamari tercatat pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Komandan Komando Distrik Militer 0501 Jakarta Pusat antara 1988 hingga 1990, dan Kepala Staf Brigade Infanteri 18 Kostrad. Pangkatnya naik menjadi kolonel saat menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18 Kostrad antara 1992 hingga 1993 dan kemudian ia menjadi Komandan Resimen Induk Kodam I/Bukit Barisan. Ia kemudian berpangkat brigadir jenderal dan pada 1995 diangkat menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad.[8][9] Pada 1997, ia diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi (Pangdam III/Siliwangi).[10] Pada 23 Mei 1998, Djamari dipromosikan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).[11] Pada 21 Agustus 1998, Djamari menjadi Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira yang menyarankan penjatuhan hukuman pemberhentian dari dinas keprajuritan kepada mantan Pangkostrad Prabowo Subianto, meskipun Prabowo diberhentikan dengan hormat oleh Presiden B.J. Habibie.[12] Pada 9 November 1999, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Kemudian pada 8 Maret 2000, ia diangkat menjadi Kepala Staf Umum TNI dan menjabat hingga pensiun pada 2004.[13][14] Djamari sempat duduk sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat (1997–1998)[15][16][17] dan Fraksi ABRI (1998–1999).[18] Pada 17 September 2025, Presiden Prabowo Subianto melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.[19] Sebelum dilantik, Djamari menerima kenaikan pangkat istimewa jenderal TNI kehormatan bersama Ahmad Dofiri dari Polri.[20] PenghargaanTanda KehormatanDjamari mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya:
Rujukan
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Djamari Chaniago.
|