Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ci Asem

Ci Asem
Ciasem, Chiasem, Tjiasem, Tji Asem
Muara Ciasem dari tangkapan citra satelit
Peta
Peta
Peta
Koordinat:
Lokasi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Tangkuban Parahu[1]
 - lokasiCicadas, Kabupaten Subang[1]
Muara sungaiTeluk Ciasem Laut Jawa[1]
 - lokasiMuara, Kabupaten Subang[1]
Panjang60 km (37 mi)
Daerah Aliran Sungai
Luas DAS756 km2 (292 sq mi)[1]
JembatanJembatan Pantura Ciasem
Otoritas DASBPDAS Citarum-Ciliwung[1]
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames1651139
KML Peta DAS Ciasem

Ci Asem (Sungai Ciasem; harfiah: Sungai Asem)  adalah sebuah sungai yang mengalir di pulau Jawa, melintasi Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[2] Sungai itu bermula di Gunung Tangkuban Parahu bermuara di Teluk Ciasem; Laut Jawa, melintasi Kota Ciasem, Kabupaten Subang, sekitar 90 km di sebelah timur ibu kota Jakarta.[3]

Hidrologi DAS

Ci Asem merupakan aliran utama dalam sistem daerah aliran sungai yaitu DAS Ciasem yang memiliki luas daerah tangkapan air mencapai 756 km2 (292 sq mi).[1]

Sungai Ciasem, adalah satu dari tiga sungai utama yang ada di wilayah Kabupaten Subang. Sungai ini berhulu di lereng utara Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, sementara daerah hilirnya berawal di sekitar dusun Palabuhan, Kecamatan Ciasem, hingga bermuara di Teluk Ciasem, persisnya di Desa Muara dan Desa Tanjungtiga, Kecamatan Blanakan.[4]

Menurut catatan dinas lingkungan hidup, ada sekitar 21 sungai dan 61 anak sungai yang menginduk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciasem seluas 745 km2. Dibanding dua sungai utama lainnya yaitu Sungai Cipunagara dan Sungai Cilamaya, sungai Ciasem dan puluhan anak sungainya secara keseluruhan berada di wilayah Subang. Sungai ini memiliki panjang sekitar 60 kilometer hingga ke pesisir utara.[4]

Sebagai sungai purba dan terbentuk melalui proses alamiah, kali Ciasem tentunya sangat berbeda dengan sungai buatan. Di daerah hilir kali Ciasem yang jalurnya juga berliku ini sangat mungkin telah ada terowongan atau gua di dasar sungai. Terowongan atau gua-gua dalam sungai yang terbentuk oleh arus ini kemudian akan menciptakan banyak pusaran. Tak hanya gua dan terowongan, kali Ciasem juga sangat mungkin menciptakan sungai bawah tanah.[butuh rujukan]

Beberapa anak sungai Ci Asem diantaranya:[butuh rujukan]

  • Ci Reundeu
  • Ci Koneng
  • Ci Barubus
  • Ci Nangka
  • Ci Mahpar
  • Ci Juhung
  • Ci Bodas
  • Ci Jengkol

Pengelolaan DAS

Dalam pengelolaan daerah aliran sungai terkait konservasi, DAS Ciasem masuk dalam wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung yang merupakan unit pelaksana teknis pada Ditjen PDASHL dibawah Kementerian Lingkungan Hidup.[5] Sedangkan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air, DAS Ciasem merupakan bagian dari satuan wilayah sungai yaitu WS Citarum[6] dibawah otoritas BBWS Citarum.[7]

Peta

Pemanfaatan

Penduduk di sepanjang sunga ini memanfaatkan untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Daerah hilir kali Ciasem juga memiliki keunikan karena langsung menuju ke laut Jawa. Saat air laut sedang pasang tinggi, tak jarang arus air di permukaan sungai malah mengalir ke arah yang berlawanan yakni ke selatan, sementara arus di bawahnya tetap ke utara. Di masa lalu, warga di sepanjang aliran sungai khususnya masyarakat desa Muara sering memanfaatkan fenomena ini. Selain mengandalkan angin laut saat masih menggunakan perahu layar hingga akhir tahun 1970-an, nelayan desa Muara juga kerap memanfaatkan arus air yang mengalir ke hulu ini untuk kembali dari berlayar menangkap ikan. Namun, arus yang tidak terduga arahnya itu sering memakan korban, yang tiba-tiba disedot dan ditarik ke dasar sungai saat mandi pada sungai yang relatif dangkal itu.[4] Sungai Ciasem dimanfaatkan untuk pertanian melalui sejumlah bendung di sepanjang alirannnya. Salah satu yang terbesar adalah Bendung Leuwinangka di Kampung Warasari, Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang yang mampu mengairi lahan pertanian seluas 4.387 Hektar.

Iklim

Sungai ini mengalir di sepanjang wilayah barat laut pulau Jawa yang beriklim muson tropis.[8] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah September, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Juli, sekitar 24 °C.[9] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2810 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 454 mm, dan yang terendah September, rata-rata 14 mm.[10]

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "Peta Interaktif SIGAP Kementerian LHK - Klasifikasi DAS". Geoportal MenLHK. Diakses tanggal 2025-09-17.
  2. ^ Ci Asem at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
  3. ^ Rand McNally, The New International Atlas, 1993.
  4. ^ a b c Sering Menelan Korban Jiwa, Inilah Catatan Kelam Sungai Ciasem yang Misterius dan Melegenda - Soeara Rakjat. December 17, 2016.
  5. ^ "Peraturan Menteri LHK No.14 Tahun 2022" (PDF). JDIH Kehutanan. 2025. Diakses tanggal 2025-09-21.
  6. ^ ""PerMenPUPR No.04/PRT/M/2015 - Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai"". PERATURAN.GO.ID.
  7. ^ "PerMen PUPR 09-2024" (PDF). peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2025-09-25.
  8. ^ Peel, M C; Finlayson, B L. "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 Enero 2016. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link)
  9. ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-02-03. Diakses tanggal 2018-02-06.
  10. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-10-09. Diakses tanggal 2018-02-06.

6°13′23″S 107°41′45″E / 6.22306°S 107.69583°E / -6.22306; 107.69583

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya