Chili
Chili, dengan nama resmi Republik Chili (bahasa Spanyol: República de Chile), merupakan sebuah negara berdaulat di Amerika Selatan bagian barat daya. Chili berbatasan dengan Peru di utara, Bolivia di timur laut, Argentina di timur, Samudera Pasifik di barat, serta Selat Drake dan Kepulauan Shetland Selatan (Semenanjung Antarktika) di selatan. Negara ini juga menguasai beberapa pulau di Pasifik, termasuk Juan Fernández, Isla Salas y Gómez, Desventuradas, dan Pulau Paskah, dan mengklaim sekitar 1.250.000 kilometer persegi (480.000 mil persegi). Ibukota dan terbesar kota Chili adalah Santiago de Chile, dan bahasa nasionalnya adalah Bahasa Spanyol.[8][n 1] Chili adalah negara yang terpanjang dan terlihat sempit. biasanya dikelompokkan ke dalam tiga zona.[9] Zona pertama disebut Chili kontinental, atau daratan utama Chili, berupa jalur sempit di pantai barat Kerucut Selatan, yang sebagian besarnya membujur dari pesisir tenggara Samudera Pasifik sampai Andes, di antara 17º29'57" LS dan 56º32' LS, sepanjang 4.270 km.[10] Lebar maksimum mencapai 445 km pada 52º21' LS sampai Selat Magelhaens, lebar minimum 90 km pada 31º37' LS di antara Punta Amolanas dan Paso de la Casa de Piedra, dan lebar rata-rata adalah 175 km.[9] Chili berbatasan di darat dengan Peru di utara, Bolivia dan Argentina di timur, seluruhnya sepanjang 6.339 km,[11] dan di selatan dengan Selat Drake. Bersama-sama Ekuador, Chili merupakan negara di Amerika Selatan yang tidak berbatasan darat dengan Brasil. Zona kedua disebut Chili insular (Chili kepulauan), berupa sekumpulan pulau-pulau vulkanik di Samudera Pasifik bagian selatan, yaitu Kepulauan Juan Fernández dan Kepulauan Desventuradas yang merupakan bagian dari Amerika Selatan, serta Isla Salas y Gómez dan Pulau Paskah yang secara geografis terletak di Polinesia. Zona ketiga ialah Teritori Antarktika Chili,[12] yakni sebuah zona seluas 1.250.257,6 km² di Antarktika, antara 53°BB dan 90°BB yang diklaim Chili sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, perbatasannya di selatan dengan Kutub Selatan. Klaim ini ditangguhkan sesuai dengan Sistem Traktat Antarktika,[13] di mana Chili adalah salah satu pesertanya, padahal ketidakturutsertaan dalam sistem traktat ini akan mengharuskan Chili melepaskan klaimnya. Karena letaknya di Benua Amerika, Oseania, dan Antarktika; Chili menyatakan dirinya sebagai 'negara tiga benua'.[9][14][15] Selain itu, Chili juga memegang hak-hak eksklusif, klaim dalam berbagai macam derajat dan kedaulatan atas wilayah maritim, yang disebut Laut Chili.[16] Wilayah maritim ini terdiri dari empat bagian: laut teritorial (120.827 km²), zona bersebelahan (131.669 km²), zona ekonomi eksklusif (3.681.989 km²),[17] dan landas kontinen yang bersesuaian (145.194 km²),[17] yang juga menjadi bagian dari wilayah Chili.[18] Chili memiliki garis pantai sepanjang 6.435 km,[19] sedangkan garis pantai Pasifik-nya adalah sepanjang 78.563,2 kilometer.[20] Iklim di Chili bervariasi, mulai dari iklim gurun paling kering di dunia (Gurun Atacama) di utara, melewati Iklim Mediterania di tengah, hingga iklim sedang berhujan di selatan.[21] Berdasarkan luas daratannya, Chili termasuk kategori negara besar urutan ke-38 di dunia, yang besarnya kurang lebih sama dengan pulau Kalimantan. Gurun di utara mengandung kekayaan mineral yang melimpah, terutama ialah tembaga. Wilayah tengah yang relatif sempit di negara ini mendominasi dalam hal jumlah penduduk dan sumber daya pertanian, dan merupakan pusat kebudayaan dan politik yang menjadi basis perluasan Chili pada penghujung abad ke-19, ketika ia menyerap wilayah utara dan selatan. Chili bagian selatan kaya akan hutan dan padang rumput, dan terdapat beberapa gunung berapi dan danau. Pesisir selatan merupakan labirin fyord, ceruk, kanal, semenanjung yang berliku, dan sistem kepulauan.[22] Sebelum kedatangan bangsa Spanyol pada abad ke-16, Chili bagian utara berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inka, sedangkan penduduk asli Mapuche mendiami Chili bagian tengah dan selatan. Chili mendeklarasikan kemerdekaannya dari Spanyol pada tanggal 12 Februari 1818. Dalam Perang di Pasifik (1879–1883), Chili mengalahkan Peru dan Bolivia dan memenangi teritorial utara. Suku Mapuche takluk sepenuhnya pada sebelum dasawarsa 1880-an.[23] Meskipun relatif terbebas dari perebutan kekuasaan dan sembarang pemerintah yang mengacaukan Amerika Selatan, Chili mengalami 17 tahun kediktatoran militer (1973–1990) di bawah Augusto Pinochet, yang menjadi sebab atas tewas atau hilangnya 3.000 manusia.[21] Kini, Chili menjadi salah satu negara paling makmur dan paling stabil di Amerika Selatan[21] dan diakui sebagai kekuatan menengah di kawasan itu.[24] Chili memimpin bangsa-bangsa Amerika Latin dalam hal kedamaian, daya saing, kebebasan ekonomi, dan persepsi korupsi yang rendah.[25] Dengan jumlah penduduk yang melebihi 17 juta jiwa, Chili merupakan salah satu negara dengan peringkat kualitas kehidupan,[26] pembangunan ekonomi,[27] indeks pembangunan manusia,[7] pendapatan per kapita,[28] dan indeks globalisasi[29] tertinggi di Amerika Latin. Chili juga secara regional menempati peringkat tinggi dalam hal kebebasan pers dan pembangunan demokrasi. Namun, Chili memiliki ketidaksetaraan ekonomi yang tinggi, seperti terlihat dalam pengukuran Koefisien Gini.[30] Pada bulan Mei 2010, Chili menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang bergabung dalam OECD.[31] Chili adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Negara Amerika Selatan. EtimologiSebelum kedatangan bangsa Eropa ke Benua Amerika, pribumi setempat telah terbiasa menyebut daratan di selatan Gurun Atacama sebagai Chili.[32] Setelah digunakan oleh Jajahan Spanyol di Peru, para penakluk Spanyol meneruskan penggunaan sebutan ini, kadang-kadang sebagai "Lembah Chili", yang kemudian meluas ke seluruh negara ini pada masa kini.[33] Meskipun tidak ada yang mengetahui toponimi "Chili" secara pasti, terdapat beberapa hipotesis tentangnya.[34][35][36] Sejarawan Agustín de Zárate dan Jerónimo de Vivar mengatakan bahwa nama ini berasal dari ungkapan Quechua, chire (chiri), yang berarti "dingin",[37][38][39] atau tchili yang berarti "salju".[37][40] Menurut penulis sejarah, Antonio de Herrera y Tordesillas dan Vicente Carvallo y Goyeneche, kata tersebut diturunkan dari Chille, nama kuno sebuah sungai di Lembah Akonkagua.[41][42] Senada dengan Herrera dan Carvallo, seorang antropolog, Ricardo E. Latcham, meyakini kata tersebut adalah milik sebuah kelompok Suku Indian yang berasal dari suatu wilayah yang di dalamnya terdapat sebuah sungai yang bernama chili, kata tersebut dibawa ke Chili oleh Suku Inka.[35] Menurut Diego de Rosales, penulis sejarah dari abad ke-17, kata tersebut diperkenalkan oleh Inka dari Peru yang menyebut lembah Akonkagua sebagai "Chili", yakni bentuk cacat dari nama kepala suku ("cacique") Picunche yang disebut Tili, yang menguasai kawasan tersebut ketika penaklukan oleh Sapa Inka pada abad ke-15, sebelum kedatangan bangsa Spanyol.[43][44][45][46] Menurut seorang yesuit Miguel de Olivares dan Juan Ignacio Molina, asal mula kata chili berasal dari onomatope bahasa Mapuche[47] yang menirukan kicauan burung trile (Agelasticus thilius), cheele-cheele, kata ini digunakan untuk menyebut burung yang bernoktah kuning pada sayapnya.[48][49][50][51] Sejarawan yang bernama Miguel Luis Amunátegui dari Urugay mengatakan bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Aymara, chilli, yang bermakna "ujung daratan" atau "tempat berujungnya segala tanah."[48][52][53] Teori lainnya menekankan pada kesamaan lembah Akonkagua dengan Lembah Casma di Peru, yang di daerah tersebut pernah terdapat sebuah kota kecil dan lembah yang bernama Chili.[45] Teori-teori lainnya mengatakan bahwa Chili memperoleh namanya dari sebuah kata Indian Amerika yang berarti "akhir dunia" atau "burung camar;"[54] atau "titik terdalam Bumi."[55] Para conquistador Spanyol mendengar nama ini dari orang Inka, dan sedikit yang selamat dari rombongan penjelajah Spanyol pertama ke selatan di bawah komando Diego de Almagro dari Peru pada tahun 1535–1536 menyebut pribadi-pribadi mereka sebagai "orang-orang dari Chilli."[48] Almagro dihargai atas upayanya menguniversalkan penggunaan nama Chile, setelah menamai lembah Sungai Mapocho dengan nama sedemikian.[45] Di bawah kekuasaan Direktur Agung Chili, Ramón Freire, sebuah dekret secara resmi menyatakan digunakannya nama "Chili" bagi negara ini pada tanggal 30 Juli 1824.[56] SejarahSebelum datangnya bangsa SpanyolBeberapa kajian telah menyatakan bahwa peninggalan-peninggalan arkeologis daratan utama Chili di Monte Verde,[57] di Region Los Galos berasal dari kira-kira 1480 Masehi,[58] atau pada penghujung zaman Paleolitikum Akhir, menjadikannya permukiman manusia yang pertama diketahui di Benua Amerika.[59] Pada gilirannya, penelitian lain menyimpulkan bahwa sebuah tambang Besi oksida di wilayah Taltal, Region Antofagasta, merupakan tambang tertua di benua ini.[60][61] Periode ini juga menghasilkan kebudayaan Chinchorro, yang bertumbuh kembang di utara-jauh negara ini, kira-kira pada tahun 5000 sampai 1700 SM,[62] kebudayaan ini menghasilkan teknik pemulasaraan mumi buatan pertama di dunia.[63] Populasi Chili sebelum datangnya Orang Spanyol bertambah dari hanya beberapa ribu jiwa pada zaman Paleo-Indian, atau kira-kira milenium ke-7 SM, menjadi sebanyak 1.200.000 pada abad ke-16 M.[64] Pada saat itu, negara ini didiami oleh beraneka ragam kebudayaan aborigin yang terletak di sepanjang pita membujur, bahkan di seberang Andes dan wilayah Argentina, hingga mencapai Samudera Atlantik. Sejak abad ke-11 di utara negara ini, orang Aymara, orang Atacama dan diaguita lainnya merintis budidaya pertanian yang sangat terpengaruh oleh Kerajaan Inka dari akhir abad ke-15, mereka mendominasi bagian utara wilayah Chili modern hingga Sungai Mahulele. Pesisir utara dan tengah wilayah ini didiami oleh orang Chango. Di selatan Sungai terdapat berbagai macam komunitas semi-nomaden Mapuche, yakni kelompok etnik asli terbesar di negara ini. Di selatan kanal terdapat kelompok-kelompok asli yang berbeda-beda, seperti Orang Aonikenk, Caucahue, Chono/Chinorro, Kawesqar, Selknam, dan Yaghan. Di Pulau Paskah berkembang sebuah kebudayaan Polinesia tinggi dan misterius yang kini hampir punah. Kira-kira 10.000 tahun lalu, orang Amerika asli berhijrah dan kemudian menetap di lembah-lembah subur dan kawasan pesisir yang kini disebut Chili. Contoh situs-situs permukiman yang paling dini adalah Monte Verde, Monumen Alam Cueva del Milodón, dan pembuluh lava Kawah Pali Aike. Orang Inka sempat memperluas imperium mereka hingga utara Chili, tetapi orang Mapuche (atau Orang Spanyol menyebutnya sebagai Orang Araukan) berhasil mencegah segala upaya Imperium Inka untuk menyerapnya, meskipun orang Mapuche tidak memiliki organisasi kenegaraan yang baik.[65] Mereka berjuang melawan Túpac Inca Yupanqui (yakni Sapa Inka ke-10) dan angkatan daratnya. Hasil dari konfrontasi tiga hari yang berdarah, atau dikenal sebagai Pertempuran Mahulele, adalah bahwa penaklukan Inka terhadap wilayah Chili berujung di Sungai Mahulele.[66] Zaman pendudukan SpanyolPada tahun 1520, pada saat berusaha berlayar mengelilingi bumi, Fernando de Magelhaens menemukan sebuah selat di selatan yang kini dinamai menurut namanya, Selat Magelhaens. Orang Eropa berikutnya yang mencapai Chili adalah Diego de Almagro dan rombongannya, para penakluk dari Spanyol, yang berangkat dari Peru untuk mencari emas pada tahun 1535. Pada tahun 1535, para penakluk dari Spanyol berusaha merebut daratan "Lembah Chili" setelah menaklukkan Kerajaan Inka. Ekspedisi pertama, yang dipimpin oleh Diego de Almagro gagal. Pedro de Valdivia lagi-lagi mencoba menaklukkan daratan di selatan benua, di seberang Gurun Atacama. Orang Spanyol menjumpai berbagai macam kebudayaan yang mendukung mereka, terutama metode tebang-dan-bakar dalam bidang pertanian dan perburuan. Penaklukan Chili bermula pada tahun 1540 dan dilakukan oleh Pedro de Valdivia, salah seorang letnan bawahan dari Francisco Pizarro, yang mendirikan Kota Santiago pada tanggal 12 Februari 1541. Meskipun orang Spanyol tidak menemukan cadangan emas dan perak yang mereka cari, mereka mengenali potensi pertanian di lembah tengah Chili, dan Chili menjadi bagian dari Imperium Spanyol.[66] Penaklukan wilayah ini dilakukan tahap demi tahap, dan Orang Eropa menderita kemunduran yang berulang-ulang di tangan penduduk setempat. Sebuah pemberontakan Mapuche besar-besaran yang dipimpin Lautaro pada tahun 1553 menyebabkan kematian Valdivia dan kehancuran permukiman penting koloni. Pemberontakan-pemberontakan besar lainnya terjadi pada tahun 1598 dan 1655. Setiap kali Mapuche dan kelompok orang asli lainnya memberontak, perbatasan koloni di selatan selalu bergeser ke utara. Konflik militer ini berlangsung lebih dari tiga abad, tetapi dalam babak-babak perdamaian yang berbeda melalui realisasi "parlemen", ketika Quilín pada tahun 1641 mendirikan perbatasan antara pemerintah kolonial dan suku-suku Indian di sepanjang Sungai Biobío, daerah ini dikenal sampai sekarang sebagai La Frontera. Penghapusan perbudakan oleh mahkota Spanyol pada tahun 1683 dilakukan atas dasar kesadaran bahwa tindakan pembudakan terhadap Orang Mapuche justru akan memperkuat perlawanan mereka, dan tidak mempermudah mereka untuk takluk. Meskipun demikian, pelarangan oleh pihak kerajaan masih menyisakan berbagai gangguan dari kolonialis.[67] Dibatasi di utara oleh gurun, di selatan oleh Mapuche, di timur oleh Pegunungan Andes, dan di barat oleh samudera, Chili menjadi salah satu koloni homogen yang paling memusat di Amerika Spanyol. Karena posisinya yang terpisah jauh dari pusat-pusat imperium raya dan rute-rute perdagangan, dan juga terjadi konflik dengan Mapuche, Chili menjadi provinsi miskin yang dimiliki Viceroyalty Peru yang kaya, yang ekonominya hanya berfungsi untuk menyokong kebutuhan bahan mentah —seperti kulit, lemak, dan gandum— Viceroyalty dan sedikit teritorial Chili Spanyol. Berperan sebagai barisan garnisun terdepan, koloni ini menjadi penangkal perambahan oleh Orang Mapuche dan musuh-musuh Spanyol dari Eropa, khususnya Britania dan Belanda. Para bajak laut dan petualang Inggris mengancam koloni selain Mapuche tentunya, seperti yang ditunjukkan oleh serbuan yang dipimpin Francis Drake pada tahun 1578 di Valparaíso, pelabuhan utama koloni. Chili menuanrumahi salah satu angkatan darat terbesar di Benua Amerika, menjadikannya sebagai salah satu wilayah jajahan Spanyol yang paling termiliterkan, juga salah satu titik pengeluaran kas Peru terbesar.[48] Sensus umum pertama diselenggarakan pada masa pemerintahan Agustín de Jáuregui antara tahun 1777 dan 1778; sensus ini melaporkan bahwa penduduk Chili berjumlah 259.646 jiwa: 73,5% keturunan Eropa; 7,9% mestizo; 8,6% Indian; dan 9,8% kulit gelap. Francisco Hurtado, Gubernur Provinsi Chiloé, menyelenggarakan sensus pada tahun 1784 dan mendapati 26.703 penduduk; yang 64,4% di antaranya berkulit cerah dan sisanya 33,5% berkulit gelap. Keuskupan Concepción menyelenggarakan sensus di sebelah selatan Sungai Mahulele pada tahun 1812, tetapi tidak menyertakan penduduk asli atau penduduk Provinsi Chiloé. Populasi ditaksir sebanyak 210.567; dengan 86,1% di antaranya keturunan Spanyol atau Eropa lainnya, 10% Suku Indian, dan sisanya 3,7% adalah mestizo, kulit hitam, Zambo dan mulatto.[68] KemerdekaanPerebutan kekuasaan takhta Spanyol oleh kakak Napoleon Bonaparte, yakni Joseph Bonaparte pada tahun 1808 mempercepat kendali koloni menuju kemerdekaan dari Spanyol. Sebuah junta nasional, atas nama Fernando VII dari Spanyol – pewaris raja terguling – dibentuk pada tanggal 18 September 1810, ini menandai bermulanya periode yang dikenal sebagai Patria Vieja. Pemerintah Junta Militer Chili memproklamasikan Chili sebagai sebuah republik otonom di dalam Monarki Spanyol (untuk mengenang kejadian ini, Chili merayakan Fiestas Patrias (Hari Nasional Chili) pada tanggal 18 September setiap tahun). Setelah peristiwa-peristiwa ini, sebuah pergerakan menuju kemerdekaan penuh, di bawah komando José Miguel Carrera (salah seorang patriot termasyhur) dan dua saudara laki-lakinya, Juan José dan Luis Carrera, segera memperoleh dukungan yang semakin meluas. Upaya-upaya Spanyol untuk memaksakan kembali sembarang kekuasaan pada periode yang disebut Reconquista (atau Penaklukan Kembali) telah memicu perjuangan yang berlarut-larut, termasuk di antaranya perlawanan dari Bernardo O'Higgins, yang menentang kepemimpinan Carrera. Pada tahun 1814 terjadilah Pertempuran Rancagua, di mana serdadu kerajaan berjaya menaklukkan kembali wilayah ini. Peperangan yang berselang-seling terus berlanjut sampai tahun 1817. Dengan dipenjaranya Carrera di Argentina, O'Higgins dan kelompok anti-Carrera José de San Martín, pahlawan Perang Kemerdekaan Argentina, memimpin Angkatan Darat yang melakukan Penyeberangan Andes ke Chili dan mengalahkan pesetia kerajaan dalam Pertempuran Chacabuco pada tanggal 12 Februari 1817. Setahun berikutnya, atau tanggal 12 Februari 1818, Chili diproklamasikan sebagai republik yang merdeka. Bagaimanapun, pemberontakan politik telah membawa sedikit perubahan sosial, dan masyarakat Chili pada abad ke-19 memelihara intisari struktur sosial kolonial yang berjenjang, yang sangat dipengaruhi oleh politik keluarga dan Gereja Katolik Roma. Sebenarnya sebuah kepresidenan telah bangkit, tetapi para tuan tanah yang kaya raya masih terlalu kuat.[66] O'Higgins memulakan suatu periode reformasi yang mengarah pada ketidakpuasan banyak kaum oligarki, yang menyebabkan turun takhta di Chili pada tahun 1823. Pada tahun yang sama, atas tuntutan konstitusi,[69] perbudakan secara resmi dihapuskan di Chili, negara pertama di Amerika Latin yang melakukannya.[70] Tujuh tahun berikutnya, sejumlah proses menuju kemerdekaan dilalui. Setelah beberapa upaya gagal dan kemenangan diraih oleh kaum Konservatif dalam Revolusi 1829, dimulailah periode kestabilan dalam suatu bentuk negara yang disebut Republik Konservatif Chili, yang penghormatan terbesarnya mengarah kepada seorang menteri yang bernama Diego Portales, yang meletakkan dasar-dasar negara pada abad ke-19, dengan Konstitusi Chili tahun 1833. Chili lambat laun mulai mengembangkan pengaruhnya untuk menentukan perbatasan. Berdasarkan Traktat Tantauco, Kepulauan Chiloé menjadi bagian dari wilayah Chili sejak tahun 1826. Ekonomi Chili mulai mengalami ledakan setelah ditemukannya bijih perak di Chañarcillo dan perdagangan tumbuh dari pelabuhan Valparaiso, yang turut memicu sengketa kedaulatan maritim di Pasifik dengan Peru. Pembentukan Konfederasi Peru-Bolivia telah dilihat sebagai ancaman bagi kestabilan negara ini dan pernyataan dimulainya Perang Konfederasi pun diumumkan, masa peperangan ini diakhiri dengan kejayaan Chili dalam Pertempuran Yungay pada tahun 1839 dan pembubaran Konfederasi. Bersamaan dengan kejadian-kejadian ini, upaya-upaya telah dilakukan untuk memperkuat kedaulatan di selatan Chili, dengan mengintensifkan penetrasi Region Araucanía dan pendudukan Llanquihue oleh para imigran Jerman. Melalui pembangunan Fuerte Bulnes, Region Magallanes y la Antártica digabungkan ke dalam Chili pada tahun 1843, sedangkan Region Antofagasta yang pada saat itu milik Bolivia mulai diduduki. Setelah 30 tahun pemerintahan konservatif, pada tahun 1861 dimulailah Republik Liber Chili oleh Partai Liberal Chili yang dicirikan oleh kemakmuran ekonomi berbasis pertambangan Tembaga dan asam sendawa di Region Antofagasta, yang memicu sengketa perbatasan dengan Bolivia, yang mengklaim bahwa teritorial itu adalah milik mereka. Pada tahun 1865, Chili berperang melawan Spanyol, yang mengakui kemerdekaan Chili pada tanggal 24 April 1844.[71] Pada tanggal 31 Maret 1866, armada Spanyol di bawah komando Laksamana Casto Méndez Núñez, mengebom Kota Valparaiso selama tiga jam. Konflik ini resmi berakhir pada tahun 1883 dengan ditandatanganinya Traktat Perdamaian dan Persahabatan di antara kedua-dua negara. Meskipun Chili dan Bolivia menandatangani traktat-traktat perbatasan pada tahun 1866 dan 1874, mereka gagal menyelesaikan sengketa mereka, dan pada tanggal 14 Februari 1879, Chili mendaratkan serdadunya di pelabuhan Antofagasta, memulakan aksi militer melawan Bolivia. Peru sebelumnya telah menandatangani pakta aliansi pertahanan dengan Bolivia, sehingga Chili menyatakan perang terhadap kedua-dua negara ini pada tanggal 5 April pada tahun yang sama, tanggal resmi dimulainya Perang di Pasifik, yang berakhir dengan ditandatanganinya Traktat Ancón dengan Peru dan Pakta Tregua dengan Bolivia pada tahun 1884. Setelah perang ini, Chili mendapatkan hak kendali atas Departemen Pesisir (bekas wilayah Bolivia) dan Provinsi Provinsi Tarapacá, Provinsi Arica, dan Provinsi Tacna (bekas wilayah Peru), yang ditulis belakangan berlaku sampai tahun 1929, dan Chili juga berupaya menyelesaikan sebagian besar urusan perbatasannya dengan Argentina di Patagonia dan wilayah di sekitar Puna de Atacama. Chili juga menerima hasil akhir Perang Arauco, yang juga disebut "Pasifikasi Araucania" pada tahun 1881, dan menjadikan Pulau Paskah sebagai wilayah barunya yang lain pada tahun 1888.[72] Menjelang akhir abad ke-19, pemerintah di Santiago memperkukuh kedudukannya di selatan dengan menekan Mapuche pada masa Pendudukan Araucanía. Sebuah perjanjian yang menyatakan bahwa Argentina mengakui kedaulatan Chili atas Selat Magelhaens disetujui pada tahun 1881. Sebagai hasil dari Perang Pasifik dengan Peru dan Bolivia (1879–1883), Chili memperluas wilayahnya ke utara, yang berdampak pada menghilangnya sepertiga akses Bolivia lama ke Samudera Pasifik, dan memperoleh cadangan nitrat yang berharga, eksploitasi yang memandu Chili menuju era kemakmuran nasional. Pada tahun 1891, konflik antara Presiden José Manuel Balmaceda dan Kongres Nasional Chili memicu Perang Saudara di mana Kongres menang dan menerapkan sistem republik parlementer. Perang Saudara ini juga menjadi ajang unjuk kekuatan antara pihak-pihak yang menghendaki pembangunan industri setempat dan kepentingan-kepentingan kuat perbankan Chili, khususnya House of Edwards yang memiliki hubungan erat dengan para pemodal asing. Meskipun terjadi ledakan ekonomi, periode ini ditandai oleh ketidakstabilan politik dan awal gerakan proletar yang disebut "masalah sosial". Ini terjadi karena adanya "persebaran kemakmuran" yang tidak merata, di mana ia tidak dapat dipertahankan seiring waktu berjalan. Abad ke-20Ekonomi Chili secara parsial mengalami kemunduran menuju sistem yang melindungi kepentingan-kepentingan oligarki yang sedang berkuasa. Pada dasawarsa 1920-an, kaum buruh, kelompok-kelompok Marxis dengan dukungan rakyat kelas menengah yang luas mengalami kebangkitan.[66] Mereka mencapai syarat cukup untuk memilih presiden dari kalangan reformis, Arturo Alessandri, yang programnya dihambat oleh kongres yang kolot. Alessandri menjadi jembatan sementara antara pihak elite dan "rakyat jelata tersayang", demikianlah dia menyebut masyarakat kecil, yang semakin gelisah. Bagaimanapun, krisis semakin menjadi-jadi, Alessandri harus berhenti dan diikuti oleh dua kali pemberlakuan Konstitusi Chili 1925, yang menjadi dasar bagi Republik Presidensial. Sebuah kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Luis Altamirano pada tahun 1924 telah memulakan periode ketidakstabilan politik besar-besaran yang terus berlangsung hingga tahun 1932. Dari 10 pemerintah pada periode itu, yang paling bertahan lama adalah Jenderal Carlos Ibáñez del Campo, yang memegang kekuasaan secara singkat pada tahun 1925 tetapi kemudian memerintah lagi antara tahun 1927 dan 1931, yang sebenarnya bergaya kediktatoran, meski dalam hal kekerasan atau korupsi tidak sebanding dengan gaya kediktatoran militer yang sering menyusahkan bagian lain Amerika Latin.[73][74] Dalam waktu kurang dari tiga tahun, produk domestik bruto turun menjadi kurang dari setengahnya dan Chili dianggap oleh Liga Bangsa-Bangsa sebagai negara yang paling terpengaruhi krisis global.[75] Ibáñez mengundurkan diri pada tahun 1931 dan memperdalam ketidakstabilan politik setelah kudeta militer yang memunculkan Republik Sosialis Chili, yang berlangsung dua belas hari, sebelum Alessandri melanjutkan kekuasaan dan ekonomi kembali pulih, ia tidak mampu meredakan ketegangan antara partai-partai politik. Krisis politik dan era sosialisme merebak, tokoh-tokoh sosial baru menuntut perubahan negara menurut cara pikir mereka masing-masing. Dengan melepaskan kekuasaan kepada pengganti yang terpilih secara demokratis, Ibáñez del Campo memperoleh rasa hormat dari sebagian populasi yang cukup besar untuk tetap menjadi politikus yang layak selama lebih dari 30 tahun, meskipun ideologinya samar-samar dan berubah-ubah. Ketika kekuasaan konstitusional dipulihkan pada tahun 1932, sebuah partai kalangan menengah yang cukup kuat, Partai Radikal, berdiri. Partai ini menjadi kekuatan kunci dalam pemerintahan koalisi selama lebih dari 20 tahun. Pada periode dominasi Partai Radikal (1932–1952), negara memperkuat peranannya dalam bidang ekonomi. Dalam skenario ini, Pedro Aguirre Cerda terpilih sebagai presiden pada tahun 1938 di bawah aliansi yang menentang pemerintah-pemerintah elite tradisional Chile, mengantarkan pada periode Pemerintah radikal. Mandatnya berhasil membuat beberapa perubahan, terutama di bidang ekonomi, Chili mempromosikan industrialisasi, setelah Gempa bumi Chillán 1939, paling mematikan dalam sejarah Chili,[76][n 2] rekonstruksi wilayah selatan melalui penciptaan CORFO.[77] Selain itu, pemerintah lebih memerhatikan masalah sosial dan mulai mengklaim wilayah Antarktika Chili.[12] Juan Antonio Ríos, sang pengganti, harus menghadapi tentangan dan tekanan dari Amerika Serikat dalam Perang Dunia II untuk menyatakan perang terhadap Blok Poros, yakni kelompok negara-negara yang dengannya Chili menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1943. Kemudian, Chili menyatakan perang terhadap Jepang[78] dan merupakan salah satu dari 50 negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)[79] pada tahun 1945. Setelah didukung oleh partai komunis, Gabriel González Videla yang radikal terpilih menjadi presiden pada tahun 1946.[n 3] Tetapi, menjelang Perang Dingin, blok negara-negara Barat menghendaki pelarangan komunisme melalui "Undang-Undang Pertahanan Permanen Demokrasi".[80] Pada tahun 1952, para pemilik suara berhasil mengembalikan Ibáñez del Campo ke jabatannya untuk enam tahun lagi.[n 4] Bagaimanapun, ia kemudian harus berhenti setelah sederetan kebijakan bergaya liberal untuk menggairahkan kembali ekonomi justru tidak disukai rakyat. Jorge Alessandri menggantikan Ibáñez del Campo pada tahun 1958, dan mengembalikan konservatisme Chili ke tampuk kekuasaan secara demokratis untuk masa bakti berikutnya. Ketegangan politikPada tahun 1958, terpilihlah Jorge Alessandri dengan suara 31,6%; disetujui secara luas oleh Kongres.[n 5] Pemerintahnya harus menghadapi kekacauan yang dihasilkan oleh Gempa bumi Valdivia 1960, yang tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah kemanusiaan,[81][n 6] Ini tidak menghambat kelangsungan Piala Dunia FIFA 1962.[82] Pada periode ini, dimulainya reformasi agraria[83] dan mendirikan sistem kebijakan «tiga per tiga», yang terdiri dari sayap kanan, Demokrat Kristen, dan sayap kiri. Khawatir akan kejayaan Unidad Popular, Eduardo Frei Montalva yang didukung Partai Kristen Demorat (sayap kanan) terpilih menjadi presiden pada tahun 1964 dengan mayoritas mutlak mengawali periode reformasi besar. Dengan slogan "Revolusi Kebebasan",[84] pemerintahan Frei memulai program-program ekonomi dan sosial, khususnya pendidikan, perumahan, dan reformasi agraria,[85][86] termasuk penggabungan pekerja pertanian perdesaan. Pemerintah Frei juga dan menasionalisasi perusahaan-perusahaan tambang tembaga Chili.[87][88] Bagaimanapun, pada tahun 1967 Frei menghadapi oposisi yang semakin mengemuka dari kaum kiri, yang menuduh bahwa reformasi yang ia lakukan tidaklah memadai; dan dari kaum konservatif yang menganggapnya keterlaluan. Pada akhir masa jabatannya, Frei belum sepenuhnya berhasil mencapai sasaran ambisius partainya.[66] Pada pemilihan umum tahun 1970, Senator Salvador Allende dari Partai Sosialis Chili (bagian dari koalisi "Unidad Popular" (Kesatuan Rakyat) yang meliputi Komunis, Radikal, Sosial-Demokrat, Kristen Demokrat yang tidak sepakat, Pergerakan Aksi Kesatuan Rakyat, dan Aksi Rakyat Merdeka),[66] memperoleh mayoritas-sebagian dalam kemajemukan suara dalam kontes tiga-cara, diikuti oleh para calon Radomiro Tomic untuk Partai Demokrat Kristen dan Jorge Alessandri untuk Partai Konservatif. Allende tidak terpilih dengan mayoritas mutlak, karena memperoleh kurang dari 35% suara.[n 7] Pemilihan umum ini menjadi perang antar golongan masyarakat, yang dipicu oleh pemerintah pusat. Meskipun terdapat tekanan dari Pemerintah Richard Nixon-Amerika Serikat,[89] Kongres Nasional Chili menjalankan pemungutan suara run-off di antara para calon terkemuka, Allende dan mantan presiden Jorge Alessandri dan tradisi pun bertahan, Allende memperoleh suara 153 melawan saingannya 35. Frei menolak pembentukan aliansi dengan Alessandri untuk melawan Allende, dengan dalih bahwa Partai Demokrat Kristen adalah partai buruh dan tidak akan menemui persepakatan dengan sayap kanan.[90][91] Sebuah depresi ekonomi yang berawal pada tahun 1972 diperburuk oleh pelarian modal, runtuhnya investasi swasta, dan penarikan deposito bank sebagai tanggapan terhadap program sosialis Allende. Produksi menurun dan pengangguran bertambah. Allende menerapkan ukuran-ukuran pembekuan harga, penaikan upah, dan reformasi pajak, untuk menaikkan belanja konsumen dan menata kembali persebaran penghasilan untuk keuntungan kalangan bawah.[92] Proyek-proyek pekerjaan umum gabungan publik dan swasta membantuk mengurangi pengangguran.[93] Banyak sektor perbankan dinasionalisasi. Banyak industri tembaga, batu bara, besi, nitrat, dan baja disita, dinasionalisasi pada bulan Juli 1971,[94] atau menjadi subjek intervensi negara. Hasil-hasil industri menaik tajam dan angka pengangguran menyusut pada tahun pertama pemerintahan Allende.[93] Program Allende melibatkan pemajuan kepentingan kaum buruh,[93][95] menggantikan sistem peradilan dengan "keabsahan sosialis",[96] nasionalisasi bank dan memaksa yang lainnya menuju kepailitan,[97] dan memperkuat "milisi rakyat" yang disebut MIR.[97] Dimulakan di bawah kekuasaan mantan Presiden Frei, kerangka Kesatuan Rakyat juga dipanggil untuk menasionalisasi tambang-tambang tembaga utama Chili dalam wujud amendemen konstitusi. Langkah ini disetujui secara bulat oleh Kongres. Hasilnya,[98] pemerintahan Richard Nixon mengatur dan menyusupkan operasi-operasi rahasia di Chili, untuk segera mengacaukan pemerintahan Allende.[99] Selain itu, tekanan keuangan Amerika membatasi pinjaman ekonomi internasional kepada Chili.[100] Masalah-masalah ekonomi juga diperburuk oleh belanja publik Allende yang didanai terutama oleh pencetakan uang dan rendahnya suku bunga kredit yang diberikan oleh bank-bank komersial.[101] Secara serempak, media oposisi, para politikus, serikat buruh dan organisasi-organisasi lainnya membantu mempercepat kampanye pengacauan ekonomi dan politik dalam negeri, beberapa di antaranya dibantu oleh Amerika Serikat.[100][102] Pada permulaan tahun 1973, terjadi krisis ekonomi dan hiperinflasi yang mencapai 600% sampai 800%.[103][104] Ekonomi yang kian melumpuh diperparah oleh mogok kerja yang berkepanjangan dan kadang-kadang serentak oleh para dokter, guru, mahasiswa, pemilik truk, pekerja tembaga, dan kaum usahawan kecil. Pada tanggal 26 Mei 1973, Mahkamah Agung Chili, yang menentang pemerintahan Allende, secara bulat mencela Allende sebagai pengacau keabsahan bangsa. Meskipun ilegal menurut konstitusi Chili, mahkamah mendukung dan memperkuat perebutan kekuasaan oleh Pinochet.[97][105] Pada akhirnya, sebuah kudeta militer menggulingkan Allende pada tanggal 11 September 1973. Ketika angkatan bersenjata mengebom istana kepresidenan, Allende rupanya lebih memilih bunuh diri.[106][107][108] Sebuah junta militer, yang dipimpin oleh Jenderal Augusto Pinochet, mengambil alih kendali negara. Tahun-tahun pertama rezim ini ditandai oleh pelanggaran hak asasi manusia[109][110] yang menyebabkan lebih dari 1.000 hilang, 3.000 tewas,[n 8] lebih dari 35.000 tersiksa,[n 9] dan kira-kira 200.000 terbuang. Pada bulan Oktober 1973, paling sedikit 72 orang dibunuh oleh Kafilah Maut.[111] Menurut Laporan Rettig dan Laporan Valech, paling sedikit 2.115 orang dibunuh,[112] dan paling sedikit 27.265[113] disiksa (termasuk 88 anak kecil berusia di bawah 12 tahun).[113] Pada tahun 1978, Chili dan Argentina dihadapkan dengan konflik Beagle, untuk menguasai kepulauan Picton, Lennox, dan Nueva, yang dalam hitungan jam telah memicu perang di antara kedua-dua negara, dan kejadian ini ditengahi oleh Paus Yohanes Paulus II. Sebuah konstitusi baru disetujui oleh sebuah referendum[114] kontroversial pada tanggal 11 September 1980, referendum ini dipertanyakan oleh beberapa organisasi internasional. Jenderal Pinochet menjadi presiden republik selama 8 tahun.[115] Setelah Pinochet memperoleh kekuasaan atas negara ini, beberapa ratus orang revolusioner Chili berketetapan hati untuk menggabungi tentara Sandinista di Nikaragua, pasukan gerilya di Argentina, atau kem pelatihan di Kuba, Eropa Timur, dan Afrika Utara.[116] Kembali ke demokrasiPada akhir dasawarsa 1980-an, sebagian besarnya sebagai hasil dari peristiwa-peristiwa seperti keruntuhan ekonomi tahun 1982[117] dan resistensi sipil massal pada tahun 1983–1988, pemerintah secara bertahap mengizinkan kebebasan berkumpul, bersuara, dan bergabung, untuk melibatkan serikat dagang dan kegiatan politik.[118] Pemerintah meluncurkan reformasi berorientasi pasar dengan Hernán Büchi sebagai Menteri Keuangan, tetapi angka kemiskinan tetap saja membesar.[119] Pinochet memimpin rekonstruksi negara yang disusun oleh Chicago Boys, yang memperkenalkan model neoliberal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuat apa yang disebut "Keajaiban Chili", di mana pemerintah menyerahkan banyak kepentingan ekonominya kepada pihak-pihak swasta. Chili bergerak menuju ekonomi pasar bebas yang menyaksikan kenaikan investasi swasta dalam negeri dan asing, meskipun industri tembaga dan sumber daya mineral penting lainnya tidak dilepaskan ke dalam persaingan. Pada periode yang sama, Pinochet harus memulakan proses kembalinya Chili menuju demokrasi, yang memuncak pada referendum tanggal 5 Oktober 1988, dengan kemenangan suara "Tidak" sebesar 56%. Jenderal Pinochet ditolak untuk menjabat kembali 8 tahun masa jabatan kepresidenan kedua. Augusto Pinochet berhenti dari jabatan kepresidenan pada tanggal 11 Maret 1990. Rakyat Chili memilih presiden baru dan mayoritas anggota kongres bikameral pada tanggal 14 Desember 1989. Anggota Partai Demokrat Kristen, Patricio Aylwin, calon dari koalisi 17 partai politik yang menamakan diri Koalisi Partai untuk Demokrasi atau Concertación, menerima suara mayoritas mutlak (55%).[120] Presiden Aylwin bekerja dari tahun 1990 sampai 1994, periode ini disebut sebagai masa transisi, yang dicirikan oleh peletakan kembali kaidah-kaidah demokrasi, perintisan kebijakan nasional baru, pemeliharaan struktur ekonomi periode sebelumnya, penurunan angka kemiskinan dan pengakuan korban pelanggaran hak asasi manusia pada masa pemerintahan militer, seperti yang ditulis oleh Laporan Rettig.[121] Pada bulan Desember 1993, anggota Partai Kristen Demokrat, Eduardo Frei Ruiz-Tagle, putera dari presiden sebelumnya, Eduardo Frei Montalva, memimpin koalisi Concertación untuk mencapai kemenangan dengan suara mayoritas mutlak (58%).[122] Eduardo Frei Ruiz-Tagle mulai memasuki masa jabatan kepresidenan pada tahun 1994. Pemerintahannya dicirikan oleh belanja ekonomi permulaan, ini adalah akibat dari dibukanya pasar Chili ke seluruh dunia; kendati demikian, pada akhir masa jabatannya, krisis baru melanda negara ini. Pada saat yang sama, Pinochet ditangkap di London,[123] yang berlangsung selama 17 bulan, menyulut kembali perselisihan politik antara kaum pendukung dan penentang. Abad ke-21Frei Ruiz-Tagle pada tahun 2000 digantikan oleh Socialis, Ricardo Lagos, yang memenangi kursi kepresidenan dalam sebuah sistem dua putaran yang belum pernah terjadi sebelumnya melawan Joaquín Lavín dari kelompok sayap kanan, Aliansi untuk Chili .[124] Meskipun ada berbagai macam masalah yang dihadapi, yakni mengenai ekonomi dan korupsi, pemerintah Lagos mampu menstabilkan dan mencapai posisi yang signifikan di hadapan dunia internasional, termasuk penandatanganan kawasan perdagangan bebas dengan Uni Eropa,[125] Amerika Serikat[126][127] dan kekuatan ekonomi utama Asia.[128][129][130] Pada bulan Januari 2006, rakyat Chili memilih presiden perempuan pertamanya, Michelle Bachelet Jeria, dari Partai Sosialis, mengalahkan Sebastián Piñera, dari Partai Pembaruan Nasional, perpanjangan pemerintahan Concertación untuk empat tahun berikutnya.[131][132] Pada bulan Januari 2010, rakyat Chili memilih Sebastián Piñera, dari Partai Pembaruan Nasional, sebagai presiden dari sayap kanan pertama dalam 20 tahun terakhir, mengalahkan mantan presiden, Eduardo Frei Ruiz-Tagle dari koalisi Concertación, selama empat tahun menggantikan Bachelet. Pada tanggal 27 Februari 2010, Chili diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 8,8 MW, salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di dunia. Sebanyak 500 jiwa melayang; ratusan ribu bangunan rusak. Gempa bumi ini juga diikuti oleh serangkaian gempa susulan.[133] Taksiran kerusakan awal adalah 15–30 miliar dollar Amerika Serikat, kira-kira 10% sampai 15% produk domestik bruto nominal Chili.[134] Pada tanggal 11 Maret 2010, sebuah gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitud terjadi di barat-daya Pichilemu, Region O'Higgins. Gempa bumi ini terasa di sebagian besar wilayah Chili.[135] Pada tanggal 5 Agustus 2010 sebuah terowongan runtuh di kompleks pertambangan tembaga dan emas San José. 33 pekerja tambang terperangkap di 700 meter di bawah tanah. Para pekerja tambang berhasil diungsikan hidup-hidup pada tanggal Agustus; diperlukan waktu hampir dua bulan sebelum jalan evakuasi dapat dibikin untuk menyelamatkan para pekerja tambang. Dalam rentang waktu 24-jam antara 12 dan 13 Oktober, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia menyaksikan puncak dua bulan penyelamatan secara langsung melalui jejaring televisi. Kemampuan bertahan para pekerja tambang San José melampaui 25-hari penyelamatan tiga pekerja tambang batu bara dari sebuah tambang yang terkena banjir di Guizhou, Cina, pada tahun 2009. GeografiSebuah negara di pesisir sempit dan panjang Kerucut Selatan di tepi barat Andes, Chili membentang lebih dari 4.630 kilometer dari utara ke selatan, tetapi hanya 430 kilometer di titik terlebar timur ke barat. Keadaan ini menjadikannya sebagai negara utara-selatan terpanjang di dunia. Chili meliputi aneka ragam lanskap yang luar biasa. Chili meliputi 756.950 km persegi daratan. Chili terletak di dalam Cincin Api Pasifik. Termasuk pulau-pulau di lepas pantainya, tetapi tidak termasuk pendakuannya atas Antarktika, Chili terletak di antara 17°LS dan 56°LS, dan 66°BB dan 81°BB. Gurun Atacama di utara mengandungi kekayaan mineral yang melimpah, terutama tembaga dan nitrat. Lembah Tengah yang relatif kecil, yang meliputi Santiago, mendominasi negara dalam segi populasi dan sumber daya pertanian. Wilayah ini juga merupakan pusat sejarah dari mana Chili meluas pada penghujung abad ke-19, ketika Chili menyatukan region-region di utara dan selatan. Chili bagian selatan kaya akan hutan, padang rumput, dan sebuah lajur gunung berapi dan danau. Pesisir bagian selatan merupakan labirin fyord, ceruk, terusan, beberapa semenanjung yang memilin, dan kepulauan. Pegunungan Andes terletak di timur perbatasan. Chili juga mengklaim 1.250.000 km² Antarktika sebagai bagian dari teritorialnya. Bagaimanapun, pendakuan ini ditangguhkan berdasarkan pasal-pasal Sistem Traktat Antarktika, di mana Chili adalah salah satu negara yang ikut menandatanganinya.[136] ReliefChili terletak di sepanjang zona rapat gempa dan gunung berapi, menjadi bagian dari Cincin Api Pasifik, sebagai akibat dari subduksi Lempeng Nazca dan Lempeng Antarktika di dalam Lempeng Amerika Selatan. Pada akhir era Paleozoikum, 251 juta tahun lalu, Chili masih berupa depresi akumulasi endapan laut yang mulai naik pada akhir era Mesozoikum, 65 juta tahun lalu, karena terjadinya tumbukan antara Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan, yang kemudian membentuk Andes. Wilayah ini terbentuk selama jutaan tahun karena melipatnya bebatuan, menyusun relief seperti yang terwujud sekarang ini. Relief Chili dibentuk oleh depresi pertengahan, yang melintasi negara ini secara longitudinal, diapit oleh dua sistem pegunungan seluas hampir 80% wilayah Chili:[137] Andes di sisi timur —perbatasan alami dengan Bolivia dan Argentina, dengan titik tertinggi[n 10] terletak di Ojos del Salado, setinggi 6.893 meter di atas permukaan laut,[138] gunung berapi aktif tertinggi di dunia,[139] di Region Atacama— dan Jajaran Pesisir di sisi barat —lebih rendah bila dibandingkan dengan Andes, dengan titik tertinggi di bukit Vicuña Mackenna, setinggi 3.114 meter di atas permukaan laut, terletak di Sierra Vicuña Mackenna, di selatan Antofagasta—. Di antara Jajaran Pesisir dan Pasifik terdapat sederet dataran pesisir, yang perpanjangannya bervariasi, yang memungkinkan permukiman pesisir dan pelabuhan yang besar. Beberapa kawasan di wilayah ini meliputi dataran di timur Andes, yakni Altiplano, Puna de Atacama, Pampa, Patagonia dan Magallanes. Norte Grande adalah wilayah di antara titik paling utara negara ini dan 26° LS, meliputi sepertiga luas negara ini. Ia dicirikan oleh kehadiran Gurun Atacama, yang paling gersang di bumi.[140] Gurun ini dipecah-pecah oleh quebrada yang menjadi pemulai bagi zona yang dikenal sebagai Pampa del Tamarugal. Jajaran Pesisir adalah padat dan jatuh curam membentuk Pantai Farellón sebagai ganti bagi dataran pantai yang landai yang nyaris tidak ada. Jajaran Andes, terbagi dua dan yang melintasi bahu timur Bolivia, sangat tinggi dan memiliki gunung berapi yang masih aktif, yang memungkinkan pembentukan altiplano dan struktur garam seperti Salar de Atacama, karena akumulasi sedimen selama bertahun-tahun. Di selatan terdapat Norte Chico, yang menghampiri Sungai Akonkagua. Ketinggian Andes mulai berkurang ke arah selatan dan mendekati pantai, kira-kira 95 km dari Illapel, zona sempit wilayah Chili. Kedua sistem pegunungan saling berpotongan, praktis menyisihkan depresi pertengahan. Keberadaan sungai-sungai yang melalui wilayah ini memungkinkan pembentukan lembah melintang, di mana pertanian telah terbangun kuat baru-baru ini, sementara dataran pesisir mulai menghampar. Zona Pertengahan adalah region yang padat penduduk di negara ini. Dataran pesisir adalah cukup luas yang memungkinkan didirikannya kota-kota dan pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pesisir Pasifik, sementara itu pegunungan semakin merendah mendekati pantai. Jajaran Andes tetap berketinggian di atas 6.000 meter di atas permukaan laut tetapi mulai merendah secara perlahan mendekati 4.000 meter di atas permukaan laut. Depresi pertengahan muncul kembali menjadi lembah yang subur yang memungkinkan pembangunan pertanian dan permukiman manusia, karena akumulasi sedimen. Di selatan, Jajaran di pesisir muncul kembali pada Cordillera de Nahuelbuta, sementara sedimen gletser menghasilkan sejumlah danau di zona La Frontera. Patagonia memanjang dari Suara Reloncaví, pada 41° LS, ke arah selatan. Pada zaman es terakhir, wilayah ini diselimuti oleh es yang sangat memengaruhi struktur relief Chili. Sebagai hasilnya, depresi pertengahan tenggelam ke laut, sementara jajaran di pesisir memunculkan pulau-pulau, sebagai Kepulauan Chiloé dan Kepulauan Chonos, dan kemudian menyatu dengan Semenanjung Taitao, pada 47° LS. Jajaran Andes kehilangan ketinggian dan erosi dihasilkan oleh kegiatan gletser yang memunculkan fyord. Di Andes Patagonica, juga, kehadiran massa es yang melimpah yang dikenali sebagai lapangan es menjadi cadangan air terbesar di Belahan Bumi bagian Selatan, selain Antarktika.[141] Di timur pegunungan terletak zona yang cukup datar, terkhusus di wilayah Selat Magelhaens dan di sepanjang Tierra del Fuego. Jajaran Andes, seperti sebelumnya ia pernah memiliki perluasan jajaran di pesisir. Perluasan jajaran ini mulai terpecah di samudera, menghasilkan sejumlah pulau, dan pulau-pulau itu menghilang di dalamnya, tenggelam dan muncul kembali di dalam Lengkungan Antillen Selatan dan kemudian Semenanjung Antarktika, di mana ia disebut Antartandes (perpanjangan Andes menuju Antarktika), di dalam Teritorial Antarktika Chili, terletak di antara meridian 53°BB dan 90°BB.[12] Di Samudera Pasifik, negara ini memiliki kedaulatan pada berbagai pulau, yang tercipta setelah melalui proses kegunungapian, keseluruhannya disebut Chili insular. Beberapa dari mereka adalah Pulau Paskah dan Pulau Robinson Crusoe, lebih dari 600 km dari daratan utama, di Kepulauan Juan Fernández, pulau-pulau tertimur di Polinesia, yang ditemukan di zona pecahan antara Lempeng Nazca dan Lempeng Pasifik, yang dikenal sebagai Punggung Pasifik Timur. Pulau lainnya adalah Pulau Robinson Crusoe, lebih dari 600 km dari daratan utama, di Kepulauan Juan Fernández. Chili menyerap mereka ke dalam teritorialnya pada tahun 1888. Pulau Paskah kini menjadi salah satu provinsi yang dimiliki Chili. Juga dikuasai tetapi dimukimi hanya sesekali (oleh beberapa nelayan setempat) merupakan pulau-pulau kecil Sala y Gómez, San Ambrosio, dan San Felix. Pulau-pulau ini sangatlah penting, karena menjadi menjadi acuan bagi perluasan pendakuan teritorial perairan dari pesisirnya ke arah Pasifik.[142] HidrografiChili dilintasi oleh beberapa sungai yang pada umumnya mengalir dari Andes (timur) ke Samudera Pasifik (barat). Bagaimanapun, karena uniknya karakteristik wilayah yang dimiliki, rentang sungai-sungai ini relatif pendek. Karena didominasi oleh gurun, region alami Norte Grande tidaklah memiliki sungai, kecuali parit-jurang pendek yang terhubung dengan danau tertutup dan Sungai Loa, serentang 440 km[143] merupakan yang terpanjang di negara ini, sebagian besar di antaranya membentuk lintasan yang sebentuk dengan huruf "U". Di region altiplano terdapat zona-zona bofedal yang menjadi sumber bagi Danau Chungará, terletak pada ketinggian 4.500 di atas permukaan laut, dan Sungai Lauca dan Sungai Lluta, yang sebagiannya dimiliki juga oleh Bolivia dan panjangnya tidak melebihi 100 km. Di tengah-utara negara ini mulai banyak ditemukan sungai yang penting bagi lembah-lembah pertanian, yang cukup menonjol adalah Sungai Elqui sepanjang 75 km,[143] Sungai Akonkagua sepanjang 142 km, Sungai Maipo sepanjang 250 km[143] dan anak-anaknya, Sungai Mapocho sepanjang 110 km, dan Sungai Maule sepanjang 240 km. Sumber aliran mereka terutama berupa lelehan salju Andes pada musim panas dan hujan pada musim dingin. Hampir semua daerah tidak memiliki danau yang punya nilai kepentingan, kecuali danau buatan Rapel, Colbún, Laguna del Maule, dan Laguna de La Laja. Di sebelah selatan, Sungai Biobío sepanjang 380 km, melintasi ratusan desa di sepanjang daerah alirannya dan menjadi sumber pembangkit hidroelektrisitas yang memasok listrik bagi banyak penduduk di negara ini. Sungai-sungai penting lainnya adalah Sungai Imperial, sepanjang 55 km,[143] dan Sungai Toltén, sepanjang 231 km, yang mengairi Danau Villarrica. Danau Villarrica adalah yang paling utama di antara berbagai-bagai danau pegunungan yang ada di Region Araucanía dan Region Los Lagos. Beberapa danau adalah penting bagi sistem Tujuh Danau, yakni Danau Ranco, Danau Puyehue, Danau Rupanco, Danau Todos Los Santos, dan Danau Llanquihue, yang terbesar kedua. Di wilayah Patagonia, sungai-sungai relatif lebih kecil tetapi dengan laju air yang deras, seperti Sungai Futaleufú, Sungai Palena, sepanjang 240 km,[143] Sungai Baker, sepanjang 370 km,[143] dan Sungai Pascua, sepanjang 62 km,[143] sementara danau-danau selain Danau Presidente Ríos di Semenanjung Taitao dan Laguna San Rafael, terletak di dekat perbatasan internasional dengan Argentina, berbagi kepemilikan di antara dua negara. Terdapat pula Danau Jenderal Carrera, seluas 970 km² di wilayah Chili yang merupakan yang terbesar di negara ini, Danau Cochrane, Danau O'Higgins, dan Danau Fagnano, di Tierra del Fuego. IklimIklim di Chili terdiri dari bermacam ragam kondisi cuaca pada skala geografis yang luas, melintasi 38 derajat lintang selatan, membuat perumuman tidak begitu mudah. Menurut sistem Köppen, Chili di lingkar perbatasannya terdapat paling sedikit tujuh subjenis iklim utama, mulai dari gurun di utara, hingga tundra alpen dan gletser (sungai es) di timur dan tenggara, subtropis basah di Pulau Paskah, iklim lautan di selatan dan iklim Mediterania di bagian tengah Chili. Terdapat empat musim di sebagian besar wilayah negara ini: musim panas (Desember hingga Februari), musim gugur (Maret hingga Mei), musim dingin (Juni hingga Agustus), dan musim semi (September hingga November). Panjang daratan yang membujur, relief, dan pengaruh Samudera Pasifik merupakan faktor-faktor penting yang melatarbelakangi iklim Chili yang bervariasi.[9] Jajaran Andes menjadi faktor penting bagi lalu lintas massa udara, mencegah angin yang terlalu besar dari padang rumput Argentina dan pengaruh Samudera Atlantik dari timur ke wilayah Chili. Di region alami Norte Grande, iklim berkarakter gurun, dengan curah hujan yang minimalis. Suhu sedikit bervariasi di sepanjang tahun, mempertahankan rata-rata 20 °C. Arus Humboldt memantapkan dan mendinginkan daerah pesisir dan memungkinkan keberadaan awan mendung yang melimpah yang dikenal sebagai camanchaca. Di pedalaman, rentang suhu atmosfer adalah tinggi, kering dan tidak ada awan, kawasan ini ideal untuk dibangunnya observatorium besar. Di zona altiplano (dataran tinggi), suhu turun karena pengaruh ketinggian menciptakan iklim padang rumput yang dingin yang ditandai oleh turunnya hujan di musim panas, dikenal sebagai musim dingin andes. Di zona Norte Chico, terdapat iklim padang rumput hangat atau semikering yang berperan sebagai peralihan menuju iklim yang lebih dingin di selatan. Curah hujan tidak begitu teratur dan terkonsentrasi dalam selang waktu temporal. Dari lembah Akonkagua sampai ke selatan, iklim yang mendominasi adalah Iklim Mediterania, kecuali di puncak-puncak Jajaran Andes yakni iklim yang dipengaruhi oleh ketinggian. Keempat musim berciri khas jelas, dengan musim panas yang kering dan hangat dan dengan musim dingin yang berhujan dan dingin. Zona pesisir dipengaruhi oleh fluktuasi suhu Samudera Pasifik bagian timur. Sedangkan zona pedalaman memiliki rentang suhu atmosfer yang tinggi, di mana Jajaran Pesisir bertindak sebagai iklim layar. Di Santiago, suhu musim panas rata-rata 20 °C (Januari) dengan suhu ekstrem 36 °C, sementara suhu musim dingin rata-rata 8 °C (Juni) dengan suhu ekstrem -2 °C, dengan 2005 dan 2007 sebagai tahun bersalju. Curah hujan semakin membesar ke arah selatan, yang memiliki iklim lautan, yakni antara Region Araucania dan Semenanjung Taitao. Di belahan selatan, terbangun iklim padang rumput dingin yang dicirikan oleh rentang suhu yang lebar, suhu rendah, dan menurunnya curah hujan yang terjadi pada musim dingin, biasanya berbentuk salju. Pada gilirannya, di Teritorial Antarktika Chili, didominasi oleh iklim kutub. Di Chili kepulauan, iklim adalah sangat dipengaruhi oleh efek dingin samudera. Pulau Paskah beriklim subtropis, dengan rata-rata curah hujan tahunan 1.138 mm.
Keanekaragaman hayatiIklim dan relief (topografi) Chili memengaruhi perkembangan kehidupan dan formasi ekosistem yang bermacam ragam di negara ini. Keterkucilan Chili secara geografis juga telah membatasi imigrasi hewan, sehingga hanya sedikit dari banyak binatang khas Amerika Selatan yang ditemukan. Di antara mamalia besar adalah puma atau cougar, guanako yang mirip llama dan chilla yang mirip rubah. Di kawasan hutan, dapat ditemukan beberapa jenis marsupialia dan rusa kecil yang dikenal sebagai pudu.[146] Ada banyak spesies burung-burung kecil, tetapi sebagian besar jenis Amerika Latin biasa yang lebih besar tidaklah ada. Karena berada di sekitaran Arus Humboldt, perairan samudera dilimpahi dengan ikan dan bentuk-bentuk lain kehidupan laut, yang pada gilirannya menyokong keberadaan aneka ragam unggas air, termasuk beberapa penguin. Paus ada banyak, dan sekitar enam spesies anjing laut ditemukan di kawasan ini.[146] Kira-kira sekitar 3.000 spesies jamur (fungi) yang tercatat di Chili,[147][148] tetapi angka ini belumlah lengkap. Jumlah sebenarnya keseluruhan spesies jamur yang ada di Chili dimungkinkan jauh lebih banyak lagi, taksiran yang diterima secara umum yakni hanya kira-kira 7% dari semua spesies jamur di seluruh dunia yang telah ditemukan.[149] Kendati jumlah informasi yang tersedia masih sangat kecil, sebuah upaya awal telah dilakukan untuk menaksir banyaknya spesies jamur endemik di Chili, dan 1995 spesies untuk sementara telah dikenali yang dimungkinkan sebagai spesies endemik negara ini.[150] Di kemiringan-kemiringan Andes, di samping semak gurun, rerumputan pun ditemukan. Di wilayah Andes, spesies hewan yang penting adalah Kondor Andes, kini diadopsi ke dalam lambang negara, dinyatakan sebagai monumen alami pada bulan Juni 2006.[151] Region alamiah Norte Grande dicirikan oleh vegetasi yang jarang, karena ariditas Gurun Atacama yang ekstrem dan minimnya kelembapan.[146] Pepohonan yang dimiliki di antaranya Prosopis chilensis atau Acacia siliquastrum, Geoffroea decorticans, Schinus molle, dan Prosopis tamarugo, juga berbagai macam spesies kaktus, spesies tumbuhan ini mampu beradaptasi mengikuti kondisi iklim yang sedang dijalani. Di zona altiplano (dataran tinggi), ada lebih banyak vegetasi, yang menonjol adalah Polylepis besseri atau Polylepis rugulosa atau Polylepis crista-galli dan Azorella compacta. Famili Camelidae —alpaka, guanako, llama, dan vikuna— adalah hewan-hewan utama yang mendiami kawasan ini, bersama-sama dengan spesies-spesies yang lebih kecil, seperti chinchilla, yang dideklarasikan sebagai monumen alami pada bulan Juni 2006,[151] dan Lagidium viscacia, sedangkan di danau-danau altiplano terdapat spesies flamingo. Di Zona Norte Chico, ketika berada dalam periode curah hujan yang luar biasa, muncullah peristiwa yang disebut sebagai "mekar gurun" daratan kering yang ditumbuhi oleh berbagai macam bunga, misalnya Rhodophiala rhodolirion. Memasuki selatan Region Atacama dan Region Coquimbo terjadi tahap peralihan ke vegetasi yang lebih kaya. Di zona ini terdapat spesies asli iklim mediterania, misalnya Peumus boldus, Acacia caven, dan Quillaja saponaria, sementara di kawasan pesisir Talinay dan Taman Nasional Bosque Fray Jorge terdapat hutan residu Valdivia. Di Zona Tengah terdapat hutan sklerofil, keanekaragaman tumbuhan berkurang karena terjadinya perluasan inti perkotaan, emisi karbon, penggunaan tanah untuk pertanian dan kebakaran. Beberapa spesies yang mencirikan vegetasi zona ini adalah kaktus, Acacia caven, Araucaria araucana, Luma apiculata, Peumus boldus, espino, Lithraea caustica, Maytenus boaria, Buddleja globosa, Jubaea chilensis, Quillaja saponaria, dan Nothofagus. Myocastor coypus, Octodon degus, Lycalopex culpaeus, Theristicus caudatus, Diuca diuca, Cyanoliseus patagonus, Vanellus chilensis dan Turdus adalah beberapa spesies hewan asli dari zona ini. Di Zona Sur, vegetasi menjadi lebih tebal dan terdapat hutan hujan sedang Valdivia. Beberapa spesies tumbuhan khas di antaranya Lapageria rosea, bunga berbentuk lonceng yang menjadi bunga nasional Chil, flora nasional sejak Februari 1977,[146][152] Ugni molinae, beberapa tumbuhan paku dan pohon seperti Fitzroya cupressoides dan Araucaria araucana —meskipun terancam punah,[153][154] yang dilindungi setelah dideklarasikan sebagai monumen alami pada dasawarsa 1970-an—,[155][156] Gevuina avellana, Laurelia sempervirens, luma, beberapa spesies Podocarpus, Laureliopsis philippiana, dan Weinmannia trichosperma. Puma concolor adalah karnivora utama di zona ini dan mendiami hampir semua wilayah negara ini, kecuali di tempat-tempat di mana manusia sudah terlalu mendominasi. Spesies hewan khas lainnya adalah cisne, Leopardus colocolo, Dromiciops gliroides dan Pudu puda. Salah satu masalah besar bagi lingkungan di zona ini adalah alihfungsi hutan primer oleh tanaman eukaliptus dan pinus. Di Zona Austral, sebelah selatan Sungai Biobío, curah hujan yang besar telah menghasilkan hutan-hutan laurel, magnolia, dan aneka spesies runjung dan beech, yang semakin langka dan lebih terintang di selatan. [157] Di zona ini, terdapat cukup luas hutan tumbuhan hijau abadi, serupa dengan hutan sedang valdivia, tetapi dengan spesies tumbuhan yang lebih sedikit, terutama yang bernilai ekonomi tinggi, Pilgerodendron, kini banyak yang mengalami kerusakan. Di pedalaman, berkembang baik tumbuhan peluruh, terutama Nothofagus pumilio dan, ke arah timurnya, terbentang luas stepa untuk lahan penggembalaan, dihuni oleh guanako, Rhea pennatas, Zaedyus pichiy, Chaetophractus villosus, puma, dan rubah. Di zona stepa, dikembangkan peternakan domba yang berbentuk estancia, ekspresi sosiokultural yang lebih tinggi. Hippocamelus bisulcus, kini menjadi Lambang Chili dan mendiami banyak tempat di negara ini, tetapi hanya mampu bertahan hidup di kawasan-kawasan yang sulit dijamah. Telah dinyatakan sebagai monumen alami sejak bulan Juni 2006.[151] Terakhir, di selatan zona ini, vegetasi didominasi pohon kerdil, seperti Drimys winteri, Nothofagus betuloides dan Nothofagus antarctica, dan berbagai semak dan herba, lumut kerak, dan lumut daun. Padang rumput ditemukan di Chili Atlantik (di Patagonia). Suhu dingin dan angin ekstrem selatan menghalangi proses penghutanan. Banyak tumbuhan asli Chili berbeda dengan tetangganya, Argentina, menunjukkan bahwa Andes yang menjadi penghalang telah hadir pada saat masing-masing zona tumbuhan bermula.[157] Teritorial Chili Antarktika sebagian besarnya ditutupi oleh es permanen, sehingga keanekaragaman tanaman berkurang, hanya menyisakan beberapa spesies lumut kerak dan lumut daun. Bagaimanapun, hewan di sepanjang pantai hidup berkecukupan dan dengan jumlah yang relatif banyak. Pantai negara ini secara keseluruhan dihuni oleh berbagai burung seperti albatros, kormoran, camar, dan undan. Otaria flavescens adalah khas di seluruh pantai Chili dan terdapat beberapa spesies penguin, misalnya Spheniscus humboldti dan Spheniscus magellanicus, dan sejumlah Cetacea, seperti lumba-lumba di Coquimbo dan Balaenidae di Magallanes, dinyatakan sebagai monumen alami pada bulan Agustus 2008,[158] menjadi zona ekonomi eksklusif atau "laut patrimonial" di "Laut Chili" sejak itu.[159][160] Di Samudera Pasifik yang berdekatan dengan negara ini, terdapat berbagai macam spesies ikan —teri, Centrolophidae, Congridae, Trachurus murphyi, Soleidae, dan Merlucciidae— dan boga bahari —kerang, Mytilidae, Concholepas concholepas, Crassostrea, dan tiram— menjadikan Chili salah satu negara dengan keanekaragaman hewan laut paling kaya di dunia. Sedikit ikan air tawar merupakan asli dari kawasan ini, tetapi salmon dan forel dibawa ke negara ini dari Amerika Utara telah berhasil diperkenalkan di danau-danau Andes, saat ini merupakan spesies ikan utama di sungai Chili.[146] Di Chili insular, hewan dan tumbuhan adalah salah satu yang terunik di dunia. Sementara di Pulau Paskah, pohon khas Sophora toromiro adalah punah di alam liar,[161] di Kepulauan Juan Fernández terdapat lebih dari 200 spesies tumbuhan endemik, misalnya Juania, dan beberapa spesies hewan endemik, misalnya Arctocephalus philippii dan Sephanoides fernandensis, dinyatakan sebagai monumen alami pada bulan Juni 2006.[151] PolitikRepublik Chili adalah sebuah negara kesatuan demokratis dengan sistem presidensial, terdiri dari berbagai institusi yang otonom seperti yang dikehendaki konstitusi dengan fungsi-fungsi tertentu dan dengan kompetensi yang terdistribusi baik di antara organ-organ negara, yang tidak sama dengan doktrin tradisional pemisahan kekuasaan. Konstitusi terkini Chili disetujui melalui sebuah referendum nasional pada tanggal 11 September 1980,[114] di bawah pemerintahan militer Augusto Pinochet. Konstitusi ini,[115] yakni konstitusi ke-10 dalam sejarah konstitusi Chili, telah menjadi dokumen fundamental negara sejak tanggal 11 Maret 1981. Setelah kekalahan Pinochet dalam referendum tahun 1988, konstitusi ini diamendemen untuk mempermudah ketentuan amendemen pada masa depan. Sejak tahun 1989, konstitusi ini telah diamendemen sebanyak 14 kali. Pada bulan September 2005, Presiden Ricardo Lagos mengundangkan beberapa amendemen yang diloloskan oleh Kongres. Amendemen-amendemen ini menghapus kedudukan senator yang ditunjuk dan senator seumur hidup, memberi Presiden kewenangan menghilangkan panglima tertinggi angkatan bersenjata, dan mengurangi masa jabatan kepresidenan dari enam tahun menjadi empat tahun.[162] Lembaga eksekutif, atau lebih tepatnya pemerintah dan administrasi publik, dikepalai oleh Presiden Republik yang merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Rakyat Chili memberikan suaranya dalam putaran pertama pemilihan presiden pada tanggal 13 Desember 2009. Tidak seorangpun dari empat calon presiden yang meraih 50% suara. Hasilnya, dua calon yang bersuara terbanyak, Eduardo Frei Ruiz-Tagle dari koalisi tengah-kiri (Konser Partai untuk Demokrasi) dan Sebastián Piñera dari koalisi tengah-kanan Koalisi untuk Perubahan, bertarung dalam pemilihan putaran kedua pada tanggal 17 Januari 2010, dan dimenangi oleh Sebastián Piñera. Ini adalah pemilihan presiden Chili kelima setelah berakhirnya era Pinochet. Kelima-limanya dinilai bebas dan adil. Pada bulan Maret 2010, jabatan ini dipegang oleh Sebastián Piñera. Menurut konstitusi, presiden bekerja selama empat tahun dalam satu masa jabatan, dan setelah itu tidak dapat menjabat kembali.[163] Presiden Republik menunjuk kementerian Chili, yang menjadi mitra langsung dan segera dalam pemerintahan dan administrasi negara. Menteri-menteri ini merupakan pejabat dengan kepercayaan eksklusif. Pemerintahan dalam negeri di tiap-tiap region berada di tangan intendan, didesain oleh presiden dan wakilnya, asli dan langsung dari masing-masing region.[164] Lembaga administrasi regional bertanggung jawab kepada Pemerintah Regional, yang dibentuk oleh masing-masing intendan, dan sebuah Dewan Regional yang dipilih secara tidak langsung. Pada gilirannya, pemerintahan provinsi berada di tangan gubernur,[164] yang ditunjuk oleh presiden. Kemudian, lembaga administrasi lokal menjadi tanggung jawab munisipalitas, yang terdiri dari wali kota dan pemerintah dewan–pengelola yang dipilih oleh rakyat. Kekuasaan legislatif berada di tangan Presiden Republik dan Kongres Nasional Kongres Nasional, yang berbasis di kota pelabuhan, Valparaíso,[8] kira-kira 140 kilometer sebelah barat ibu kota, Santiago. Kongres Nasional Chili berkarakter bikameral, terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan. Senat terdiri dari 38 senator yang dipilih berdasarkan suara terbanyak untuk masa bakti 8 tahun, dengan kemungkinan dapat dipilih kembali di masing-masing distrik pemilihan umum. Setiap 4 tahun sekali, setengah anggota senat diperbarui oleh senator pengganti. Senat terkini memiliki 20–18 fraksi yang mendukung koalisi oposisi. Dewan Perwakilan yang terdiri dari 120 anggota dipilih berdasarkan suara terbanyak, dengan masa bakti 4 tahun dan juga | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||





























