Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bintang Sakti

Bintang Sakti
Dianugerahkan oleh Presiden Indonesia
TipeBintang Militer
Dibentuk1958
Negara Indonesia
KelayakanMiliter
StatusMasih dianugerahkan
Prioritas
Tingkat lebih tinggiBintang Mahaputera
Tingkat lebih rendahBintang Yudha Dharma
Setingkat
Pita tanda kehormatan

Bintang Sakti adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk menghormati keberanian dan ketabahan tekad seorang prajurit yang melebihi panggilan kewajiban dalam operasi militer.[1] Penghargaan ini ditetapkan secara resmi pada tahun 1958.[2] Bintang ini berada setingkat di bawah Bintang Mahaputera dan tidak memiliki kelas di dalamnya.[3]

Bintang Sakti diberikan kepada mereka yang secara luar biasa menunjukkan keberanian, ketabahan tekadnya, dan sifat kepahlawanan yang melampaui panggilan kewajiban dalam tugas operasi militer. Bintang ini juga dapat diberikan kepada warga sipil yang memenuhi ketentuan tersebut.[1] Penerima bintang ini berhak untuk dimakamkan di taman makam pahlawan. Sebagai pemberi tanda kehormatan, Presiden Indonesia, secara langsung menjadi pemilik tanda kehormatan ini.[4]

Bentuk

Bintang Sakti berbentuk sebuah bintang bersudut tujuh yang dibuat dari logam berwarna perak. Tepat di tengah bintang terdapat tulisan "MAHAWIRA". Dalam bahasa Sanskerta, kata ini memiliki arti "Mahaberani".[5] Tulisan ini diapit oleh setangkai padi di sisi kiri dan kapas di sisi kanannya. Penerima penghargaan ini akan mendapatkan bintang dalam bentuk kalung, patra, dan miniatur.[2][6]

Daftar penerima

Nama Gelar/Jasa Dasar hukum Tanggal Ref.
Lettu Inf. (Anumerta) Achmad Kirang Operasi Woyla Keppres No.13/TK/1981 28 Maret 1981 [7][8]
Jenderal TNI (Purn.) Benny Moerdani Operasi Trikora 19 Februari 1963 [5][9]
Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Keppres No.112/TK/2014 19 Oktober 2014
Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto Oktober 2024
Jenderal Besar TNI (Purn.) Soeharto Keppres No.29/TK/1998 27 Mei 1998 [10]
Soekarno Pasal 3 UU Darurat No. 4 Tahun 1959 1959 [11]
Jenderal TNI (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono Keppres No.83/TK/2004 27 Oktober 2004
Marsda TNI (Purn.) Teddy Rusdy Operasi Trikora [12]
Letkol Inf Untung Syamsuri 19 Februari 1963 [5][9]
Letjen TNI (Purn.) Sintong Panjaitan Operasi Woyla Keppres No.13/TK/1981 28 Maret 1981 [7][8]
Letjen TNI Mar (Purn.) M. Alfan Baharudin Pembajakan MV Sinar Kudus 10 Agustus 2025
Letda Inf (Purn.) Darius Bayani Operasi Mapenduma 10 Agustus 2025
Francisco Deodato Osorio Soares 25 Agustus 2025
Vidal Domingos Doutel Sarmento 25 Agustus 2025
Agostinho Boavida Ximenes Sera Malic 25 Agustus 2025
Joao Angelo de Sousa Mota 25 Agustus 2025
Martinho Fernandes 25 Agustus 2025
Alfonso Henrique Pinto 25 Agustus 2025
Juliao Fraga 25 Agustus 2025
Claudio Vieira 25 Agustus 2025
Jose Da Conceicao 25 Agustus 2025
Edmundo de Conceição Silva 25 Agustus 2025
João da Costa Tavares 25 Agustus 2025
Roberto Li 25 Agustus 2025
Hein Mantundoy 25 Agustus 2025
Isa Mangun 25 Agustus 2025
Willie Firdaus 25 Agustus 2025
Aries Marsudiyanto 25 Agustus 2025

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Bintang Sakti" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2018-02-25.
  2. ^ a b Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 65 Tahun 1958 Tentang Pemberian Tanda-Tanda Kehormatan Bintang Sakti Dan Bintang Darma" (PDF). Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2021-04-24. Diakses tanggal 2021-04-24.
  3. ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan" (PDF). Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2021-06-13. Diakses tanggal 2021-04-20.
  4. ^ "Tanda Kehormatan yang dimiliki Presiden". Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 10 Mei 2019. Diakses tanggal 2019-08-23.
  5. ^ a b c Matanasi, Petrik (22 Juni 2017). "Bintang Sakti Untung Sjamsuri dan Benny Moerdani". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-24.
  6. ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010" (PDF). JDIH Kementerian Sekretariat Negara. Diakses tanggal 2021-04-20.
  7. ^ a b Sucipto (13 April 2021). "Cerita Pembebasan Sandera Woyla, Calon Perwira Kopassus Ini Gugur Ditembak Pembajak Garuda". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-04-22.
  8. ^ a b Mappapa, Pasti Liberti (13 Oktober 2016). "Dobrak, Tembak, Granat Tak Meledak". detikcom. Diakses tanggal 2022-04-22.
  9. ^ a b "Pasukan Naga Menyusup ke Papua". detikcom. 14 Mei 2013. Diakses tanggal 2021-04-24.
  10. ^ "Penghargaan Bintang Sakti Presiden Soeharto". Kepustakaan Presiden-Presiden RI. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-04-24. Diakses tanggal 2021-04-24.
  11. ^ "Penghargaan Bintang Sakti Presiden Soekarno". Kepustakaan Presiden-Presiden RI. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-10-26. Diakses tanggal 2021-04-24.
  12. ^ Hidayat, Komarudin (10 Maret 2021). Sodikin, Amir (ed.). "Mengenang Mas Teddy Rusdy". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-04-24.
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya