Beauty and the Feast (Jepang: 八雲さんは餌づけがしたいcode: ja is deprecated , Hepburn: Yakumo-san wa Eduke ga Shitai) adalah seri manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Satomi U. Ceritanya mulai diserialisasi di majalah Young Gangan milik Square Enix sejak Maret 2016 hingga Maret 2021, dan diterbitkan dalam sebelas volume.
Alur cerita
Shuuko Yakumo, seorang janda berusia 28 tahun, menjalani kehidupan sehari-harinya tanpa tujuan sejak suaminya meninggal. Ia merasa puas menjalani hari-harinya dalam kedamaian hingga seorang pelajar SMA berusia 15 tahun bernama Shohei Yamato pindah ke sebelah rumahnya. Karena penasaran dengan tetangga barunya, ia segera mendapati bahwa Yamato tinggal seorang diri dan bekerja keras sebagai satu-satunya penerima beasiswa di tim bisbol sekolahnya. Tak hanya itu, Yamato juga selama ini hanya mengonsumsi makanan dari toko serba ada. Khawatir dengan kesehatan Yamato, Yakumo mulai mengajaknya untuk makan malam di rumahnya agar ia dapat menunjukkan performa terbaiknya. Namun, setelah undangan tersebut disampaikan, Yakumo mendapati bahwa Yamato ternyata memiliki nafsu makan yang sangat besar, sehingga ia harus berpikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan dietnya. Sementara itu, kemampuan Yamato yang mampu menghabiskan makanan dalam jumlah banyak pun membangkitkan kembali kenangan tentang suaminya bagi Yakumo.
Demikianlah dimulai kisah seorang janda yang kesepian, dan kembali menemukan gairahnya dalam memasak untuk menyuguhkan hidangan bagi seorang pelajar SMA yang sangat lapar.
Publikasi
Ditulis dan diilustrasikan oleh Satomi U. Serialisasinya dimulai di majalah Young Gangan pada tanggal 4 Maret 2016.[2] Serinya tamat di Young Gangan pada 19 Maret 2021 dan seluruh ceritanya dikompilasi menjadi sebelas volume tankōbon.[3] Sesi tanda tangan bersama sang penulis diadakan untuk memperingati perilisan volume terakhir.[4]
Pada November 2019, Square Enix mengumumkan bahwa mereka akan menerbitkanya dalam bahasa Inggris mulai Oktober 2020.[5] Namun, perilisannya kemudian ditunda hingga Februari 2021 karena pandemi COVID-19.[6]
Sean Gaffney dari Manga Bookshelf memuji volume pertamanya dan menyebutnya sebagai cerita yang "manis".[29] Rebecca Silverman dari Anime News Network juga menyukai alur dan para karakternya, meskipun ia merasa ada beberapa panel yang gambarnya kurang oke.[30] Sama seperti Gaffney, Demelza dari Anime UK News juga menyebut ceritanya "manis".[31]