Internet merupakan salah satu faktor terjadinya banjir informasi
Banjir informasi atau kejenuhan informasi (bahasa Inggris: information overload) adalah suatu keadaan saat pengolahan informasi manusia telah berada di luar kapasitas kemampuan yang sesungguhnya.[1][2][3] Frasa bahasa Inggrisnya disebutkan dalam buku The Managing of Organizations karya Bertram Gross pada tahun 1964.[2][4]
Dalam era globalisasi, semakin banyak orang terkoneksi dengan internet untuk melakukan penelitiannya sendiri dan telah diberi kemampuan untuk memproduksi sebanyak data yang diakses pada situs.[5] Pengguna telah dikalsifikasikan sebagai pengguna aktif karena semakin banyak orang dalam masyarakat berpartisipasi dalam Era Informasi dan Digital.[6] Karena terlalu banyak akses informasi inilah terjadi kejenuhan informasi tanpa mengetahui validitas konten dan risiko misinformasi.[7]
Istilah
Dalam literatur Indonesia, diketahui istilah "banjir informasi" setidaknya mulai ramai muncul pada tahun 1980-an. Salah satunya disebutkan dalam majalah Prisma, Volume 9, 1980.[8]
^Strother, Judith B.; Ulijn, Jan M.; Fazal, Zohra, ed. (2012). Information overload: an international challenge for professional engineers and technical communicators. IEEE PCS professional engineering communication series (Edisi Online-Ausg). Somerset: John Wiley & Sons, Incorporated. ISBN978-1-118-36050-7.
^^ Gross, Bertram M. (1964). The Managing of Organizations: The Administrative Struggle. pp. 856.
^Jones, B. (1993), "An Age of Discontinuity", in Sleepers Wake! Technology and the Future of Work, 3rd Ed., Melbourne, Oxford University Press, pp. 11-45