Bahasa Then dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Suku Yanghuang menyebut diri mereka ai11raːu11, kecuali sebagian penduduk Yanghuang di Kabupaten Huishui, Distrik Xiayou (下游地区), dan Xiguan Shangmo (西关上莫), yang menyebut mereka sebagai ai11thən35 (Bo 1997). Menurut Guizhou Ethnic Gazetteer (2002:846),[6]endonim mereka yaitu jiŋ22zau24 (印绕) dan ai22au24 (哎绕).
"Yanghuang" disebutkan dalam sebuah catatan dari zaman Dinasti Ming berjudul Dushi Fangyu Jiyao (读史方舆纪要).[6] Menurut catatan tersebut, "Bangsa Man dari Sizhou adalah Yanghuang, Gelao, Muyao (Mulao), dan Miaozhi (Miaozi). (思州蛮自佯僙、仡佬、木瑶(老)、苗质(子)数种。)
Dialek
Bo (1997:138-139) membagi tiga dialek utama dari bahasa Yanghuang.
Hedong (河东): dituturkan sebanyak 15.000 jiwa, 10.000 di antaranya merupakan penutur utama. Dialek ini dituturkan di sebelah timur Sungai Pingtang (平塘河) di kotapraja Kapu (卡蒲乡) dan Zhemi (者密镇), di Kabupaten Pingtang, serta di bagian barat Kabupaten Dushan, termasuk desa Balang (坝浪寨). Endonim mereka adalah ai1 raːu1. Dialek ini yang menjadi ragam yang paling banyak diteliti oleh Bo (1997).
Hexi (河西): penutur harian dialek ini sekitar 2.000 jiwa dari 10.000 jiwa penduduk suku Yanghuang. Dialek ini dituturkan di sebelah barat tepian Sungai Pingtang (平塘河) di bagian barat kotapraja Zhemi (者密镇), Kabupaten Pingtang (di desa Liudongba 六硐坝 dan Jiaqing 甲青), dan daerah sekitarnya.
Huishui (惠水): hanya dituturkan oleh generasi tua sebanyak 2.000-3.000 jiwa. Generasi paruh baya dan muda tidak menuturkan dialek ini lagi. Dialek ini dituturkan di Kabupaten Huishui, tepatnya di desa-desa sekitar Yaoshao (姚哨), tetapi bukan di dalam daerah kotapraja Yaoshao (姚哨) itu sendiri. Dialek ini yang paling berbeda, karena sangat dipengaruhi oleh bahasa Tionghoa. Endonimnya adalah ai1 thən2. Leluhur mereka dikatakan bermigrasi dari Liudongba (六硐坝) pada tahun 1800-an.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tʻen". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;