Wangsa Merode
Nama keluarga dan nama wangsa sekarang ini sebagian besar ditulis de Merode (dalam bahasa Prancis). Namanya juga dieja van Merode di Belanda dan von Merode di Jerman. Wangsa Merode memainkan peran penting dalam sejarah Belanda Selatan dan Kerajaan Belgia. Lambang Wangsa Merode ini ditandai dengan: "Warna emas, empat garis lurus berwarna merah, pinggiran berwarna biru". Dengan motto wangsa "Plus d'honneur que d'honneurs" dalam bahasa Prancis dan "Meer eer dan eerbetoon" dalam bahasa Belanda. Asal MulaKeluarga ini berasal dari desa Merode di Jerman. Merode terletak di sekitar kota Duren, yang terletak di antara Aachen dan Köln dan merupakan bagian dari Kadipaten Julich. Hari ini, desa ini merupakan bagian dari kotamadya Langerwehe di negara bagian Rhine Utara-Westphalia. Cabang dari keluarga Merode masih memiliki sebuah kastil (Kastil Merode) yang mana nama mereka berasal. Awalnya, keluarga Merode memiliki pangkat Freiherr dari Kekaisaran Romawi Suci. Selama Abad Pertengahan, keluarga ini memiliki harta dan pengaruh di Köln dan di Rhineland dan menjadi bagian dari aristokrasi reichsunmittelbar. Mereka menyokong biara Schwarzenbroich, yang juga merupakan tempat pemakaman bagi almarhum anggota keluarga. Dari keturunan Werner III von Merode (+1278), menurunkan dua cabang wangsa. Cabang yang lebih tua disebut 'Scheiffart von Merode'. 'Scheiffart' atau Cabang Jerman punah pada tahun 1733. Cabang yang lebih muda diturunkan dari Werner IV von Merode (+1316). Wangsa ini juga dibagi menjadi cabang lainnya, dimana cabang Marquis dari Westerloo, yang disebut 'de Merode-Westerloo', akan menjadi yang paling terkenal. Sekarang ini 'Princes de Merode' di Belgia diturunkan dari cabang yang terakhir. Sejarah![]() ![]() Dari abad ke-14 dan seterusnya, salah satu cabang dari keluarga Merode memperoleh kekuasaan dan harta di Kadipaten Brabant dan Pangeran-Keuskupan dari Liège, di wilayah yang kini menjadi Belgia. Pada waktu itu, wilayah ini merupakan milik dari Belanda Burgundi dan kemudian ke Belanda Habsburg. Pernikahan Richard de Merode dengan Margareth van Wesemael menandai sebuah era baru dalam sejarah keluarga. Karena pernikahan ini, wangsa Merode mewarisi lahan kebangsawanan penting di Brabant, seperti Westerloo dan Kabupaten Olen. Jean I de Merode menikah Adelheid van Hoorn di 1451 dan membawa Gheel, Diepenbeek dan Ransel menjadi milik keluarga. Melalui hal ini dan pernikahan lainnya, keluarga Merode menjadi salah satu keluarga bangsawan yang paling penting di Kadipaten Brabant. Jean II de Merode memegang posisi Tuan Bendahara dari Philip Si Tampan. Ia digantikan oleh putranya Jean III. Setelah kematiannya pada tahun 1551 ahli warisnya memerintahkan pembuatan makam monumental bagi dia dan istrinya yang dibuat oleh pematung Antwerp Cornelis Floris. Makam ini berada di gereja Gheel dan dibangun pada tahun 1554. Perang Delapan Puluh Tahun memberikan kerugian besar bagi kekuasaan keluarga Merode. Pada era yang lebih menguntungkan setelah Gencatan Senjata Dua Belas Tahun, keuntungan keluarga kembali tumbuh. Pada tahun 1626, gelar Marquis of Westerloo diberikan kepada Philippe I de Merode oleh Raja Philip IV dari Spanyol. Adalah sang cucu, Jean-Philippe-Eugène de Merode, Marquis dari Westerloo, yang akan menjadi salah satu keturunan paling termasyhur dari wangsa ini. Ia dikenal sebagai Feld-Maréchal de Merode dan menjadi seorang ksatria dalam Ordo Bulu Emas, setelah menjabat sebagai komandan militer utama. Pada abad ke-18, cabang Merode-Westerloo memperoleh kekayaan dan kekuasaan karena kepunahan dari cabang-cabang wangsa lainnya (Merode-Houffalize, Merode-Deinze, Merode-Montfort, Merode-Calvo) dan beberapa pernikahan yang sangat menguntungkan. Melalui pernikahan Philippe-François de Mérode dengan Louise-Brigitte de Rubempré, mereka memperoleh daerah kekuasaan serta gelar 'Pangeran Rubempré' dan 'Pangeran Everberg'. Selama Revolusi Prancis, Belanda Austria diserang oleh pasukan republik Prancis, dan digabungkan ke dalam Republik Prancis. Daerah kekuasaan keluarga disita dan hak kebangsawanan dihapuskan. Keluarga ini melarikan diri ke Jerman untuk sementara waktu. Hanya setelah deklarasi Empire des Français oleh Napoleon pada tahun 1804 keluarga ini bisa mendapatkan kembali daerah kekuasaan mereka dan beberapa gelar mereka. Pemberian kembali hak kebangsawanan, bagaimanapun juga, tidak pernah tercapai. Akibatnya, anggota keluarga Merode secara terang-terangan terlibat dalam dunia politik dan diplomasi. Charles-Guillaume-Ghislain de Merode-Westerloo telah aktif sebagai menteri di bawah kekuasaan Austria sejak tahun 1787 dan akan menjabat dibeberapa posisi politik penting pada rezim selanjutnya, seperti wali kota Brussels pada tahun 1805, dan senator dari Kekaisaran Prancis pada tahun 1809. Pada tahun 1815, ia menjadi Grand Marshal dari lingkungan istana Raja William I dari Belanda, ketika provinsi-provinsi Belgia menjadi bagian dari Kerajaan Kesatuan Belanda. Putra-putranya, Henri, Felix, Frédéric dan Werner akan memainkan peran penting dalam revolusi Belgia dan dalam kehidupan politik Kerajaan Belgia. Frédéric de Merode menjadi pahlawan nasional baru ketika ia tewas dalam pertempuran dekat Berchem selama revolusi Belgia, sementara Félix de Merode menjadi anggota penting dari Pemerintahan Sementara Belgia dan Kongres Nasional Belgia. Setelah pemilihan anggota legislatif pertama Belgia, Henri de Merode menjabat sebagai senator, sementara saudaranya Felix dan Werner, keduanya menjadi anggota parlemen. Keturunan dari Henri, Felix dan Werner de Merode akan membentuk cabang yang berbeda, yang keturunannya akan terus memainkan peran penting dalam kehidupan politik dan diplomasi Belgia. KekayaanKeluarga ini dikenal dengan perkebunan besar dan kastil tua-nya. Pada tahun 2014, Wangsa Merode-Westerloo menjual 1,476 hektar tanah milik pribadi kepada wilayah Flemish.[1] Beberapa kastel yang dimiliki adalah Ancy-le-Franc, Westerloo, Serrant, Rixensart, Everberg, Solre-sur-Sambre dan Neffe. Anggota terkenal dari Cabang Henri
Anggota terkenal dari Cabang FelixSetelah kematian Charles de Merode pada tahun 1977, garis keturunan ini menjadi cabang senior dari Wangsa Merode.
Anggota terkenal dari Cabang WernerWerner de Merode (1797-1840), pendiri dari cabang termuda keluarga ini, menikah pada tahun 1818 dengan Countess Victoire de Spangen d'Uyternesse. Keturunan mereka diantaranya adalah:
Gelar Keluarga![]() Beberapa anggota dari keluarga Merode membawa gelar bupati dari abad kelima belas, sementara cabang lainnya bergelar Baron dari Kekaisaran Romawi Suci pada pertengahan abad kelima belas dan memperoleh gelar Pangeran pada tahun 1759. Philippe, Hitungan Merode (1594-1638), adalah Marquis Westerloo yang pertama. Wangsa Merode menggunakan gelar berikut:
Galeri
Lihat juga
Sumber
Pranala luar
|