Tubulus T
Tubulus T[1] (tubulus transversal[2]) atau T-tubule (transverse tubules) adalah invaginasi dari membran eksternal sel otot rangka dan jantung, yang kaya akan saluran ion yang penting untuk perpasangan eksitasi-kontraksi.[3] Tubulus T merupakan saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion, dan bersama dengan retikulum sarkoplasma memainkan peranan dalam metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.[4] Jaringan tubulus T pada kardiomiosit ventrikel mamalia pertama kali ditemukan oleh Linder, menggunakan mikroskop elektron pada tahun 1956.[3] StrukturTubulus T adalah lipida dwilapis yang melekat dengan transmembran atau protein yang berhubungan dengan lipid, yang terus-menerus memanjang dari permukaan sarkolema. Penelitian menunjukkan tubulus T memiliki komposisi lipida yang berbeda relatif terhadap sarkolema umum. Penelitian sebelumnya dari otot rangka mengidentifikasi bahwa tubulus T diperkaya dengan kolesterol dan fosfolipid, dan memiliki rasio fosfolipid/kolesterol yang lebih tinggi, dengan fosfotidilserin dan sfingomielin sebagai dua jenis fosfolipid yang paling melimpah.[5] Tubulus T terdapat dalam sel otot ventrikel pada sebagian besar spesies, dan dalam sel otot atrium dari mamalia besar.[6] Tubulus T ditemukan pada sel otot jantung atrium dan ventrikel (kardiomiosit), tempat mereka berkembang dalam beberapa minggu pertama kehidupan.[7] Penelitian pada manusia dan model hewan telah menunjukkan adanya perubahan tubulus T pada kondisi gagal jantung. Pada model hewan, gagal jantung dikaitkan dengan gangguan tubulus T yang tampaknya disebabkan oleh sejumlah trauma (insult) miokardial, termasuk takikardia berkelanjutan, hipertensi spontan, dan serangan jantung.[3] Lihat pulaReferensi
|