Yusof Ishak
Yusof bin Ishak Al-Haj[a] (/ˈjʊsɒf bɪn ˈɪshɑːk/; 12 Agustus 1910 – 23 November 1970) adalah seorang jurnalis dan pegawai sipil Singapura yang menjabat sebagai kepala negara Singapura dari tahun 1959 hingga 1970; sebagai Yang di-Pertuan Negara kedua Singapura antara tahun 1959 dan 1965 dan presiden pertama Singapura antara tahun 1965 dan 1970. Lahir di Perak, Yusof merupakan keturunan kelima Datuk Jannaton asal Kerajaan Pagaruyung. Dididik di Malaysia dan Singapura, ia lulus dari Institusi Raffles tahun 1929. Mula-mula, ia bekerja di bidang jurnalistik. Ia mendirikan majalah olahraga bersama teman-temannya, sebelum bergabung dengan Warta Malaya, surat kabar harian berbahasa Melayu. Hengkang dari Warta pada 1938, setahun kemudian Yusof ikut mendirikan Utusan Melayu, surat kabar yang menitikberartkan isu-isu Melayu, bersama tokoh-tokoh Melayu lainnya di Singapura. Dua dekade berkiprah, Yusof menjadi tokoh utama yang membawa kesuksesan Utusan Melayu. Ia keluar pada 1959, setelah pertikaian Utusan Melayu dengan Organisasi Bangsa Melayu Bersatu (UMNO), membuat UMNO membeli seluruh saham Utusan Melayu demi mengarahkan pandangan politiknya. Kembali ke Singapura dari Kuala Lumpur, Yusof memimpin Komisi Layanan Publik atas tawaran Perdana Menteri Lee Kuan Yew. Pada 3 Desember 1959, ia menggantikan Sir William Goode sebagai Yang di-Pertuan Negara, menyusul kemenangan Partai Tindakan Rakyat dalam pemilihan umum tahun 1959. Ia akan menjabat untuk kedudukan yang sama hingga tahun 1965, ketika Singapura memperoleh kemerdekaan dan jabatan Yang di-Pertuan Negara digantikan oleh presiden Singapura. Yusof menjabat tiga periode sebagai kepala negara sebelum wafat saat menjabat pada 23 November 1970 karena gagal jantung. Selama masa kepresidenannya, ia dikenal karena pandangan multirasnya, terutama selama dekade 1960-an, ketika ia menjadi pendukung kuat penggabungan Singapura dengan Malaysia. Bahkan setelah Singapura memisahkan diri dari Malaysia, ia terus menyebarkan gagasan masyarakat multiras. Yusof juga menjunjung pendidikan dan mendorong percakapan tentang agama. Setelah wafatnya, ia digantikan oleh Benjamin Sheares pada 2 Januari 1971. Namanya diabadikan pada beberapa tempat di Singapura, sementara potretnya muncul pada uang kertas Seri Potret Singapura yang diperkenalkan pada tahun 1999. Galeri
Lihat pulaReferensiCatatan kaki
Kutipan
Daftar pustaka
Pranala luar
|