Tunjungan Plaza
Tunjungan Plaza (atau biasa disingkat TP) adalah sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Didirikan pada 15 Februari 1986, mal ini terletak di sudut barat daya persimpangan Jalan Tunjungan, Jalan Basuki Rachmat, dan Jalan Embong Malang. Dengan luas mencapai 15 hektare, Tunjungan Plaza adalah mal terbesar kedua di Indonesia, setelah Pakuwon Mall Surabaya. TP dibagi menjadi 6 gedung berbeda yang saling menyatu dan dibangun secara bertahap selama kurun waktu hampir 40 tahun. Selain mall, TP juga mencakup dua hotel,(Four Points by Sheraton dan Sheraton) tiga apartemen, (The Peak Residence, Regency Condominium Dan One Icon Residence) dan tiga menara perkantoran.[1](Menara Mandiri, Pakuwon Center dan Pakuwon Tower) Tunjungan Plaza dimiliki dan dikembangkan oleh Pakuwon Jati, perusahaan properti asal Surabaya.[2] Superblok ini adalah yang pertama yang mereka rintis sekaligus superblok ketiga yang hadir di Indonesia, menyusul Ratu Plaza dan Gajah Mada Plaza.[3] SejarahProyek mal di Jalan Tunjungan sudah mulai dirancang oleh Pakuwon Jati sejak mereka pertama kali didirikan pada tahun 1982 oleh Alexander Tedja. Tahap pertama Tunjungan Plaza yang kelak dikenal dengan nama Tunjungan Plaza I mulai dibangun antara bulan November 1984 dan Mei 1986, dengan pemborongnya yaitu Kadi International mengikuti rancangan arsitektur dari Parama Loka Consultant. TP I terdiri atas 7 lantai dengan luas lahan ritel sebesar 25.000 m2 dan kapasitas parkir sebanyak 560 kendaraan. Salah satu keunikan TP I yang tidak ditemukan di saudara-saudaranya adalah bentuk lantai yang melandai mengitari atrium dari lantai terbawah, LG, hingga lantai teratas, 5, suatu konsep yang juga digunakan oleh Pakuwon Jati untuk mal kedua mereka, Plaza Blok M. Biaya investasi yang digelontorkan untuk membangun mal ini adalah Rp30 miliar. TP memulai operasional dalam acara praresmi pada tanggal 7 Mei 1986 yang dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Poernomo Kasidi, sementara peresmian baru dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Wahono pada tanggal 15 Desember 1986.[4] Per bulan Agustus 1989, dikabarkan bahwa TP I sudah ludes diisi penyewa, sehingga Pakuwon Jati memutuskan untuk memperluas mal dengan membangun Tunjungan Plaza II di sebelah utara TP I. Mereka menekan kerja sama dengan Bank Bumi Daya (sekarang Bank Mandiri) untuk menempati lahan perkantoran 10 lantai di atas perluasan tersebut. TP II diperkenalkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada bulan Agustus 1989. Dengan nilai investasi sebesar Rp42 miliar yang didanai melalui penjualam saham Pakuwon Jati, TP II mulai dibangun pada bulan Juli 1990 oleh pemborong Jaya Konstruksi menurut rancangan arsitektur karya Team 4 Architects dan Ketira Engineering Consultants, dan selesai secara keseluruhan pada bulan Desember 1991, meskipun mal sudah memulai operasional sejak tanggal 28 Agustus 1991. Mal ini menambahkan lahan ritel sebesar 21.595 m2 dalam kompleks TP, beserta 10.175 m2 luas lantai untuk perkantoran dan parkiran untuk 320 mobil.[4] Tahap ketiga superblok ini, Tujungan Plaza III, mulai dibangun pada tahun 1993 dan selesai tiga tahun kemudian. Selain mal, TP III terdiri atas hotel berbintang 5 dan apartemen. Pakuwon Jati awalnya hendak membangun dua hotel dalam tahap ini, namun rencananya berubah menjadi hotel dan apartemen. Mereka menekan kontrak pengelolaan dengan ITT Sheraton untuk mengelola hotel tersebut sebagai Sheraton Surabaya Hotel & Towers. Dibangun dengan biaya investasi Rp175 miliar, Sheraton diresmikan oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave pada tanggal 5 Januari 1996. Dirancang oleh Pakuwon Jati Design Group, hotel ini terdiri atas 28 lantai dengan kapasitas 358 kamar. Sementara itu, apartemen Condominium Regency juga dirancang oleh Pakuwon Jati Design Group dan dibangun oleh Total Bangun Persada antara tahun 1994 dan 1996. Apartemen ini memiliki 24 lantai berkapasitas 111 unit dan menyatu dengan lahan ritel TP III. Untuk lahan ritel TP III sendiri seluas 28.300 m2. Saat pembangunan TP III, Pakuwon Jati sempat mengganti nama superblok ini menjadi Plaza Tunjungan, nama yang digunakan hingga renovasi TP I dan II yang diadakan pada tahun 2006.[4] Pada tanggal 19 Desember 1996, Pakuwon Jati mulai membangun perluasan keempat TP, yakni Tunjungan Plaza IV, dalam acara pemancangan tiang pertama yang dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Soenarto Soemoprawiro. Sempat mangkrak akibat krisis finansial Asia 1997, proyek ini selesai pada tahun 2001 dan resmi dibuka pada tanggal 11 November 2001 oleh Gubernur Jawa Timur Imam Utomo. Dengan luas lahan ritel sebesar 45.000 m2, mal ini memperluas kompleks TP hingga ke Jalan Embong Malang, sehingga mal ini sekarang memiliki 2 alamat berbeda.[4] Salah satu daya tarik TP IV adalah hadirnya Sogo, toko serba ada asal Jepang yang menempati keseluruhan lantai ritel. Sogo di TP IV adalah cabang keempat mereka di Indonesia dan yang pertama di luar Jakarta.[5] Setelah 10 tahun, Pakuwon Jati memutuskan untuk memperluas TP untuk yang kelima kalinya pada tahun 2012, dengan dimulainya pembangunan Tunjungan Plaza V di sebelah timur TP IV. Didirikan oleh PT PP melalui rancangan arsitektur karya Aedas dan Blue Antz, TP V juga dilengkapi oleh gedung perkantoran Pakuwon Center berlantai 12 dan apartemen The Peak Residence berlantai 27 lantai dan berkapasitas 272 unit. Dengan tinggi 201 meter, TP V saat ini masih memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di Surabaya. TP V menambahkan lantai ritel sebesar 19.600 m2, sehingga menjadikan TP sebagai mal terbesar ketiga di Indonesia, setelah Summarecon Mall Kelapa Gading dan Grand Indonesia. Bersamaan dengan perluasan TP V, Pakuwon Jati memperluas TP IV dengan membangun sebuah hotel berbintang 4, Four Points by Sheraton Surabaya Tunjungan Plaza, berkapasitas 293 kamar. Hotel ini berada dalam satu manajemen dengan Sheraton Surabaya, Starwood (sekarang Marriott International).[6] Perluasan keenam, dan untuk saat ini terakhir, TP adalah Tunjungan Plaza VI. Pakuwon Jati kembali menggandeng PT PP untuk menggarap gedung yang dirancang oleh DP Architects dan Blue Antz tersebut. Berada di sebelah barat TP IV, TP VI diresmikan pada tanggal 23 September 2017 dan memperluas lahan ritel TP sebesar 25.700 m2, alhasil mengalahkan Summarecon Mall Kelapa Gading sebagai mal terbesar kedua di Indonesia, setelah Pakuwon Mall Surabaya yang juga dimiliki oleh Pakuwon Jati. Selain mal, TP VI juga terdiri atas gedung perkantoran Pakuwon Tower berlantai 39 dan apartemen One Icon Residence berlantai 51 dan berkapasitas 450 unit.[6] PenyewaTunjungan Plaza menghadirkan lebih dari 500 penyewa di berbagai bidang. Penyewa terbesar mal ini adalah Sogo yang menempati 6 lantai TP IV (Lantai LG hingga 5), disusul oleh Matahari Department Store yang menempati 5 lantai TP I dan III (Lantai UG hingga 4). Selain itu, penyewa-penyewa kunci lain termasuk Azko di Lantai LG TP I, Hero Supermarket, Oh!Some, dan Uniqlo di Lantai LG TP III, H&M di Lantai 1 TP IV, Marks & Spencer di Lantai 1 TP V, Zara di Lantai 1 dan 2 TP III, Foot Locker di Lantai 2 TP IV, Dekoruma di Lantai 3 TP V, Informa di Lantai 3 TP VI dan Lantai 4 TP I, Gramedia di Lantai 4 TP I, Playtopia di Lantai 4 TP V, Amazing Zone dan Kidzoona di Lantai 4 TP VI, dan Funworld di Lantai 5 TP III.[7] Saat ini, Tunjungan Plaza merupakan satu-satunya mal di Indonesia yang memiliki tiga bioskop berbeda, semuanya dikelola oleh Cineplex 21 Group.[a] Bioskop pertama, Tunjungan Plaza XXI, terletak di Lantai 5 TP I dan terdiri atas 4 teater dengan kapasitas 725 kursi. Bioskop kedua, Tunjungan 3 XXI (sebelumnya Tunjungan 21), terletak di Lantai 5 TP III dan terdiri atas 4 teater dengan kapasitas 884 kursi. Bioskop ketiga, Tunjungan 5 XXI, menempati Lantai 10 gedung perkantoran Pakuwon Center dan terdiri atas 3 teater reguler, 2 teater naratama The Premiere, dan 1 teater IMAX dengan kapasitas 956 kursi.[9] Lantai 5 mayoritas ditempati oleh penyewa-penyewa restoran, termasuk pujasera Pasarame yang terletak di TP VI.[10] Selain itu, superblok ini juga menghadirkan ruang pertemuan Tunjungan Plaza Convention Hall di Lantai 6 TP III dan Chameleon Hall di Lantai 5 TP VI.[11] Insiden
Galeri
Catatan kaki
Referensi
Lihat pulaPranala luar
|