Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Toleransi agama

Toleransi agama merupakan sebuah signifikansi yang berarti "tidak lebih dari sekadar kesabaran dan izin yang diberikan oleh pengikut agama besar untuk agama lain, meskipun dipandang rendah, salah dan berbahaya".[1] Secara historis, kebanyakan insiden dan tulisan yang berhubungan dengan toleransi melibatkan status minoritas dan ketidaksetujuan pandangan yang berhubungan dengan agama negara[2] yang dominan. Namun, agama juga bersifat sosiologis, dan praktik toleransi selalu terdapat aspek politiknya juga.[3]

Tinjauan umum mengenai sejarah toleransi dan perbedaan budaya yang dimana toleransi dipraktikkan, serta cara beberapa cara yang dimana sebuah konsep paradox tersebut telah berkembang menjadi sebuah konsep yang dapat membimbing, menjelaskan kegunaan kontemporernya pada bidang politik, sosial, religius, dan etnis, diaplikasikan pada individu-individu LGBT dan kaum minoritas dan konsep yang berhubungan seperti HAM.

Zaman kuno

Toleransi agama sudah lama digambarkan sebagai "ciri yang luar biasa" dari Kekaisaran Akhemeniyah Persia.[4] Koresh Agung membantu dalam pemulihan tempat-tempat sakral dalam beberapa kota.[4] Dalam Perjanjian Lama, Koresh dikatakan telah membebaskan kaum Yahudi dari pembuangan ke Babilonia pada tahun 539-530 BCE, dan mengizinkan mereka kembali ke kampung halamannya.[5] Kota Helenistik Alexandria, yang ditemukan pada tahun 331 BCE, terdapat sebuah komunitas Yahudi besar yang hidup dalam damai dengan populasi Yunani dan Mesir yang sudah disamaratakan. Menurut Michael Walzer, kota tersebut telah memberi "contoh yang menurut kami merupakan versi imperial dari multikulturalisme."[6]

Daftar Referensi

Referensi

  1. ^ Zagorin, Perez (2003). How the idea of religious toleration came to the West. Princeton (N. J.): Princeton university press. ISBN 978-0-691-09270-6.
  2. ^ Schödlbauer, Ulrich; Vahland, Joachim, ed. (1997-12-31). Einleitung. Berlin, Boston: De Gruyter. hlm. 7–26.
  3. ^ Vyver, Johan D. van der, ed. (1996). Religious Human Rights in Global Perspective: Religious Perspectives. Human Rights and Humanitarian Law - Book Archive pre-2000. Leiden Boston: Brill | Nijhoff. ISBN 978-90-411-0176-1.
  4. ^ a b Gershevitch, Ilya, ed. (1985). The Cambridge history of Iran. 2: The Median and Achaemenian periods / ed. by Ilya Gershevitch (Edisi 6. print). Cambridge: Cambridge Univ. Pr. ISBN 978-0-521-20091-2.
  5. ^ "Ezra - Chapter 1 : King James Bible Trust". web.archive.org. 2011-05-10. Diakses tanggal 2025-04-25.
  6. ^ Walzer, Michael (1999). On Toleration. New Haven: Yale University Press. ISBN 978-0-300-07600-4.


Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya