Sum'ah
Sum'ah (bahasa Arab: السمعة, translit. as-sum'ah) adalah perilaku dalam islam berupa amal perbuatan yang bukan dari Allah, melainkan amal perbuatan yang ingin dipuji orang lain.[1] Dikatakan bahwa sum'ah merupakan perilaku tidak ikhlas dalam melaksanakan amal ibadah kepada Allah SWT. Adapun amalan yang tidak dikerjakan dengan keikhlasan, maka baginya tidak ada kebaikan serta keberkahan.[2] AyatSebagaimana kalam Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 264:
Jenis Sum'ahSum'ah terdiri dari dua jenis, melansir buku Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Kemaslahatan Manusia karya Syekh 'Izzudin Ibnu Abdis Salam berikut di antaranya: Tasmi'us ṣiddiqin atau sum'ah yang mengandung kebenaranBila seseorang mengerjakan amal karena Allah, lalu memperdengarkannya kepada orang lain agar mendapat kemuliaan serta kehormatan. Sum'ah jenis ini jelas pelarangannya dalam Islam. Tasmi'ul każibin atau sum'ah yang mengandung kedustaanJenis ini seperti orang yang mengatakan bahwa dirinya telah melakukan amal ibadah kepada khalayak supaya dipuji, tetapi padahal perkataan itu hanya kebohongan belaka. Dikatakan bahwa sum'ah satu ini lebih dilarang, karena bukan hanya bersifat tercela tetapi juga berbohong.[3] BahayaBahaya-bahaya sum'ah adalah dihilangkannya pahala dari keberkahan dan amal ibadah yang dikerjakannya. Contoh sum'ah
Perbedaan dengan riya'Riya' adalah perbuatan yang mirip sum'ah. Riya' adalah perbuatan iktikad yaitu berbuat baik agar dipuji oleh orang lain dan termasuk perbuataan syirik tersembunyi. Sedangkan sum'ah adalah amal perbuatan yang menyebut nama selain Allah agar dipuji oleh orang lain. Lihat PulaReferensi
|